
parenting
Benarkah Anak yang Dekat dengan Ayah punya IQ Lebih Tinggi? Ini Penjelasannya
HaiBunda
Kamis, 27 Oct 2022 17:35 WIB

IQ atau intellectual quotient menjadi hal yang penting bagi sebagian orang tua, Bunda. Tak hanya itu, beberapa instansi dan sekolah pun mempertimbangkan IQ yang dimiliki Si Kecil dalam proses penerimaan dan pendataan.
Dikutip dari Healthline, National Institute of Child Health and Human Development memaparkan tingkatan hasil tes IQ. Dalam informasi tersebut, disebutkan bahwa sebanyak 85 persen anak-anak dengan gangguan intelektual memiliki hasil tes IQ antara 55 dan 70.
Skor 100 dianggap sebagai nilai rata-rata, Bunda. Sedangkan hasil tes IQ tinggi atau di atas 100, biasanya dikaitkan dengan kecerdasan tinggi. Bila hasil tes 130 atau lebih, dianggap sebagai kecerdasan ekstrem.
Ada banyak hal yang dipercaya bisa mempengaruhi IQ pada anak, Bunda. Lantas, apakah kedekatan anak dengan ayah menjadi faktor Si Kecil memiliki IQ yang tinggi?
Anak mewarisi kecerdasan dari Bunda
Anak-anak mewarisi tingkat IQ mereka dari kedua orang tuanya. Namun, sebuah studi genetik yang dilakukan menunjukkan bukti bahwa kecerdasan umumnya diwarisi dari Bunda.
Studi tahun 1994 telah diterbitkan dalam jurnal Psychology Spot melakukan survei dengan sampel di mana hampir 12.686 orang berusia antara 1 hingga 22 tahun diwawancarai dan ditanyai tentang beberapa hal termasuk ras, tingkat pendidikan, sosial, dan status ekonomi. Pertanyaan serupa juga ditanyakan kepada ibu mereka dalam penelitian ini.
Setelah dianalisis, terlihat bahwa gen kecerdasan itu terkait dengan kromosom X, Bunda. Ini merupakan kromosom utama yang ada pada wanita.
Mengutip dari laman Times of India, studi lain yang berkorelasi dengan penelitian di tahun 1994 ini menemukan bahwa jika wanita memiliki dua kali jumlah kromosom X, maka lebih mereka lebih mungkin mewariskan gen kecerdasan kepada anak-anaknya.
Genetika dari sisi Bunda menentukan seberapa cerdas atau seberapa pintarnya seorang anak, Bunda. Sementara itu, gen Ayah membuat sedikit perbedaan dalam mengasah kecerdasan anak.
Ilmu pengetahuan juga mendukung bahwa kecerdasan adalah gen 'terkondisi' yang biasanya bekerja ketika diturunkan dari sang Bunda. Gen terkondisi dan gen kognitif lainnya ditundukkan dan dinonaktifkan ketika mereka berasal dari pihak Ayah.
Meskipun sebuah penelitian menjelaskan bahwa kecerdasan anak menurun dari genetik sang Bunda, bukan berarti Ayah tidak bisa melakukan apa-apa. Penelitian lain menjelaskan bahwa ada sifat Ayah yang mendukung kecerdasan Si Kecil, Bunda.
![]() |
Sifat ayah yang mendukung kecerdasan anak
Melihat dari laman Country Living, sebuah studi mendapatkan bahwa ayah yang bersifat tenang terlibat lebih jauh dengan bayi dan anak-anak mereka, Bunda. Tak hanya itu, hal ini juga bisa meningkatkan kecerdasan anak mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan Ayah dengan anak, bahkan sejak lahir, makan semakin besar kemungkinan anak memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Waktu bonding yang teratur ini juga berdampak positif bagi masa depan Si Kecil.
"Pesan yang jelas untuk para Ayah baru di sini adalah untuk berhubungan dan bermain dengan bayi Anda. Bahkan ketika mereka masih sangat muda, bermain dan berinteraksi dengan mereka dapat memberikan efek positif," kata penulis studi Profesor Paul Ramchandani, dari Imperial College London, kepada Independent.
Selama penelitian dilakukan, ada 128 interaksi antara Ayah dengan bayi yang berusia 3 bulan, Bunda. Setahun kemudian, perkembangan kognitif bayi pun diukur.
Penelitian ini juga melibatkan perekaman video Ayah bermain dan membaca untuk anak-anak mereka ketika mereka telah mencapai usia dua tahun. Pada tahap ini, perkembangan anak dinilai menggunakan indikator perkembangan mental standar (MDI), yang meliputi pengenalan warna dan bentuk.
Ada beberapa kebiasaan orang tua yang ternyata bisa mempengaruhi kecerdasan Si Kecil nih, Bunda. Kalau penasaran, simak penjelasannya di laman berikutnya, yuk.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa simak juga video perbedaan IQ, EQ, dan SQ berikut ini:
GUNAKAN RASA BERSALAH
Ilustrasi Kedekatan Ayah dan Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983
Kebiasaan orang tua yang memengaruhi kecerdasan anak
Ternyata ada beberapa kebiasaan orang tua yang bisa memengaruhi kecerdasan anak, Bunda. Melansir dari laman Parenting First Cry, berikut ini ulasannya:
1. Membangun kepercayaan diri
Adam Grant, seorang profesor psikologi, merekomendasikan bahwa sebelum balita berkembang menjadi anak-anak prasekolah, Bunda harus melibatkan anak dalam tugas-tugas harian bersama. Mintalah Si Kecil untuk melakukan hal-hal sederhana Bunda.
Hal ini akan menumbuhkan rasa sayang terhadap diri sendiri dan membuat mereka merasa memiliki sesuatu yang berarti untuk ditawarkan.
Bunda juga dapat meningkatkan identitasnya dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Maukah kamu menjadi seorang yang suka berbagi dan orang lain? Bisakah kakak tolong Bunda bermain dengan adik selama 10 menit?".
2. Gunakan rasa malu
Lebih lanjut, Adam mengatakan menggunakan sedikit rasa bersalah untuk mengoreksi anak-anak lebih baik daripada menggunakan rasa malu, Bunda. Rasa malu adalah teknik yang tidak efektif dengan konsekuensi yang buruk.
Rasa bersalah bila digunakan dengan hati-hati, bisa menjadi motivator yang kuat. Misalnya, jika anak Bunda melakukan kesalahan, rasa malu membuat Bunda berkata kepada anak bahwa mereka tidak baik.
Sementara itu, meminta anak untuk merenungkan bagaimana perilaku mereka merugikan diri sendiri dan orang lain dapat membuat anak berperilaku yang lebih positif dan semakin cerdas di masa depan.
3. Fokus pada perilaku anak
Orang tua yang memiliki kebiasaan mengapresiasi atau mengkritik anak berdasarkan perilaku menghasilkan anak yang lebih cerdas. Dibandingkan memuji anak baik, menjelaskan perilakunya yang baik dan mengapresiasi dengan tulus membuat anak merasakan dirinya percaya diri karena mahir melakukan hal-hal tertentu.
Contohnya dari pada mengucapkan, 'Kamu anak baik' yang akan membuat anak melabeli diri dengan baik dan jahat saja. Bunda dapat mengganti kebiasaan ini dengan mengatakan, 'Kamu keren sudah bisa memasukkan kembali mainan ke dalam lemari'.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Rahasia Meningkatkan IQ Anak, Salah Satunya Melalui Games Memori Otak

Parenting
8 Cara Meningkatkan IQ atau Kecerdasan Intelektual Anak, Bikin Jadi Lebih Pintar

Parenting
Benarkah Berat Badan Bayi Memengaruhi Kecerdasan IQ di Masa Depan?

Parenting
9 Jenis Kecerdasan Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Intip Cara Atiqah Hasiholan Latih Kecerdasan Anak Selama Pandemi


5 Foto
Parenting
Istri Baru Melahirkan, Intip 5 Potret Denny Sumargo Ikut Begadang Momong Bayi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda