Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Kembangkan Self Management Skill Anak Sebelum Sekolah ke Luar Negeri

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 28 Oct 2022 21:30 WIB

A woman tutors a female middle school student in the library.
Ilustrasi Kembangakan Self Management Skill Anak/Foto: iStock

Bunda pasti memiliki cita-cita anak mengenyam pendidikan tinggi hingga ke luar negeri, ya? Sebelum mengantarkan anak tinggal sendirian di negeri orang, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, nih.

Hal paling utama yang Bunda siapkan sebelum anak sekolah di luar negeri biasanya adalah penjurusan. Tak hanya itu, Bunda juga akan sangat memperhatikan masalah budget.

Penjurusan dan budget memang hal yang penting. Namun, Bunda juga tak boleh lupa untuk mempersiapkan mental, skill, serta kemampuan untuk mengolah emosi anak, ya.

Menurut Irene Phiter, BrainFit Indonesia Parents Coach, ketika Bunda tidak mempersiapkan mental anak dengan baik sebelum mereka sekolah ke luar negeri, ada dua hal yang mungkin terjadi. Mungkin anak akan terlatih atau anak akan kembali ke negara asal.

"Jangan lupa bahwa kita tetap harus mempersiapkan mental, skill, dan kemampuan untuk mengolah emosi. Karena saat dia berangkat, kalau kita tidak mempersiapkan mereka secara mental, maka sampai di sana either memperlihatkan kemampuan mereka atau mereka kembali. Jadi banyak tantangan yang harus mereka hadapi," kata Irene dalam acara 7 Essential Self-Management Skills To Prepare Your Child Before Studying Overseas, Kamis (27/10/2022).

Cara mengatur self manajemen anak

Irene menjelaskan, setidaknya ada 7 cara mengatur pengendalian diri pada anak sebelum mereka sekolah di luar negeri. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Kemampuan memecahkan masalah

Setiap orang pasti mampu memecahkan masalah, namun ketika mereka dewasa, Bunda. Meski begitu, kemampuan ini tetap bisa dilatih di usia awal.

"Tidak semua anak atau orang dewasa punya skill ini. Banyak elemen atau faktor yang menentukan dan terkadang kita lost, stuck. Kalau sudah stuck, kenanya lebih ke mental," tutur Irene.

Ada beberapa langkah mengajarkan kemampuan memecahkan masalah pada anak, Bunda. Berikut ini langkahnya:

  • Pilihlah masalah
  • Brainstorm pilihan solusi yang ada
  • Pilih solusi yang terbaik
  • Diskusikan apa risikonya
  • Review pilihan

2. Berlatih membuat keputusan

Otak akan selalu merasa berat ketika seseorang membuat keputusan. Namun, hal ini tidak akan terjadi jika anak dilatih, Bunda.

Irene mengatakan, melatih anak tidak harus selalu tentang pilihan yang benar atau salah. Namun, anak juga perlu dilatih untuk memilih keputusan antara hal yang benar dan benar.

"Yang dilatih bukan hanya pilihan salah dan benar, tapi pilihan benar dan benar. Jadi membuat keputusan adalah otot yang harus dilatih," imbuhnya.

3. Berlatih membuat rencana

Membuat planning dan organizing adalah salah satu kemampuan anak yang harus dilatih sejak dini sebelum mereka sekolah ke luar negeri, Bunda. Kalau perlu, bantu mereka menggambar rencana beberapa hari ke depan dalam sebuah tabel.

"Kita pahami bahwa anak belum bisa (membuat rencana), tapi kita perkenalkan. Berpikir tentang besok mau ngapain. Rencana minggu ini apa? Sering-sering lah tanya apa rencana mereka, kalau perlu duduk, gambar strategic planning," jelas Irene.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips lainnya yuk, Bunda!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video makanan yang bisa tingkatkan fokus anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENGATUR SELF MANAGEMENT SKILL ANAK

A woman tutors a female middle school student in the library.

Ilustrasi Kembangakan Self Management Skill Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/dcdebs

4. Manajemen emosi

Manajemen emosi merupakan hal yang penting untuk diajarkan pada anak. Anak mungkin akan menangis, marah, tertawa, dan sebagainya.

Menurut Irene, emosi adalah hal yang baik. Namun, terkadang anak mengekspresikannya dengan cara yang berlebihan.

Ketika anak tidak diajarkan untuk mengatur emosinya, anak akan mulai mencari cara lain untuk membuat diri mereka lebih baik. Mereka mungkin akan melampiaskan perasaan mereka pada obat-obatan terlarang atau alkohol.

"Kalau tidak diajarkan, risiko anak-anak mulai mencari cara agar mereka 'oke' akhirnya mereka memilih drugs, alkohol, dan lainnya, menjadi lebih besar," tutur Irene.

Banner Pembalut Nifas

5. Mengatur self-love

Self love dibagi menjadi beberapa bagian, Bunda. Mulai dari self confidence, self control, self care, hingga self compration.

Self confidance adalah bagaimana anak merasa nyaman dan mencintai kekurangannya. Tak hanya itu, anak juga harus paham bahwa setiap orang memiliki kekurangan.

Self control sendiri adalah kondisi di mana anak mampu berhenti ketika ia tidak cocok melakukan sesuatu, Sementara itu, self care adalah tentang bagaimana anak mampu merawat dirinya sendiri.

"Self compration ini paling utama untuk anak-anak. Memaafkan diri sendiri artinya tak hanya menjadi baik untuk orang lain tapi juga pada diri sendiri," jelas Irene.

6. Taking action

Banyak anak remaja yang merupakan seorang pemikir. Namun, mereka lemah dalam mengeksekusi sesuatu. Hal ini terjadi karena sistem otak remaja berbeda dengan sistem otak orang dewasa.

"Otot untuk output perlu dilatih juga. Anak-anak tahu banyak hal tapi tidak tahu memulai untuk melakukan (memulai sesuatu)."

"Sebelum berangkat, biarkan mereka terlibat dalam organisasi apapun kalau enggak mereka hanya mikir, mikir, mikir, tapi otot mereka untuk doing enggak terlatih," sambung Irene.

7. Mengembangkan pemikiran

Mengembangkan pemikiran adalah kebiasaan untuk belajar dari kesalahan, Bunda. Jelaskan pada anak untuk tidak apa-apa melakukan kesalahan dan jadikan hal tersebut sebagai pelajaran.

"Enggak apa-apa bikin kesalahan karena itu juga pembelajaran. Tapi jangan diulangi," jelas Irene.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda