Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kemenkes Sebut Pasien Gagal Ginjal Akut Anak Bisa Sembuh Total, Ini Syaratnya...

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 08 Nov 2022 21:35 WIB

Hand of the sick child with saline solution with Space for text.
Pasien gagal ginjal akut bisa sembuh total/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Golfcuk

Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak masih terus diinvestigasi dan ditangani oleh pemerintah. Pada perkembangannya, ada banyak kabar baik yang diterima oleh masyarakat termasuk angka kasus yang semakin menurun.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim B. Yanuarso. Sp.A(K), mengungkapkan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia mengalami penurunan yang sangat pesat. Penurunan ini terjadi sejak obat-obatan sirop diberhentikan oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM RI.

Tak hanya itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga telah mengungkapkan penyebab utama dari gagal ginjal akut pada anak, Bunda. Kasus ini disebabkan oleh adanya cemaran berbahaya dari zat Etiken Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang berada di dalam obat sirop atau cair

Faktor risiko terbesar AKI

Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Dirut RSPI sekaligus Jubir Kemenkes Dr. Syahril M, melaporkan bahwa seluruh rumah sakit memberikan data yang konsisten dalam pemeriksaan faktor risiko. Hasilnya, dinyatakan zat EG dan DEG menjadi faktor risiko terbesar.

"Data yang dilaporkan oleh seluruh rumah sakit di 28 provinsi, menunjukkan hasil pemeriksaan yang konsisten," katanya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

"Faktor risiko terbesar atau terbanyak dari gagal ginjal ini adalah karena toksikasi atau intoksikasi dari Etilen Glikol atau Dietilen Glikol sirop obat yang diminum oleh pasien," sambung dia.

Syahril turut mengingatkan penyebab dari gagal ginjal akut bisa karena berbagai hal, Bunda. Mulai dari dehidrasi hingga infeksi. Namun, pada gagal ginjal akut yg saat ini terjadi adalah karena zat EG dan DEG.

"Saya ingin menegaskan, jadi faktor risiko gagal ginjal akut ini kan ada banyak. Bisa infeksi, bisa dehidrasi, bisa perdarahan. Tapi pada saat ini, kasus kita ini yang terbanyak adalah tadi, intoksikasi," imbuh syahril.

Kondisi anak yang sembuh

Angka kesembuhan anak penderita gagal ginjal akut juga mengalami peningkatan, Bunda. Menurut Syahril, anak dengan gagal ginjal akut dapat memiliki kondisi ginjal seperti semula.

"Karena gagal ginjal akut ini berbeda dengan gagal ginjal kronis. Kalau gagal ginjal kronis, kerusakan-kerusakan ginjal yang lama sehingga tidak bisa pulih 100 persen," jelasnya.

"Tapi kalau gagal ginjal akut ini apalagi karena intoksikasi, begitu intoksikasinya hilang, insya Allah bisa sembuh total," lanjut Syahril.

Meski penyebab gagal ginjal akut telah ditemukan, Dinas Kesehatan masih melarang penggunaan obat-obatan sirop, Bunda. Klik baca halaman berikutnya untuk melihat penjelasan lengkapnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga mitos atau fakta terkait gagal ginjal akut pada anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



DINKES LARANG OBAT SIROP

Little boy get sick from influenza need to be admitted to hospital with saline intravenous (iv)  in-line hand pressure

Pasien gagal ginjal akut bisa sembuh total/ Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw

Sejauh ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih melarang warganya untuk menggunakan segala bentuk obat cair atau sirup terkait kasus gagal ginjal akut misterius, Bunda. Hal ini lantaran ratusan kasus gagal ginjal tersebut diduga kuat dipicu oleh cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada sejumlah produk obat cair.

"Kepada seluruh orang tua untuk sementara waktu jangan berikan obat berbentuk sirup atau cair kepada anak yang sakit. Obat tersebut baik yang baru dibeli, maupun yang saat ini masih tersimpan di rumah (persediaan di rumah)," dikutip dari lama Instagram @dinkesdki, baru-baru ini.

Tak hanya itu, Dinkes mengungkap pihaknya terus menghargai proses investigasi dan pemeriksaan yang masih dilakukan oleh BPOM dan Kemenkes.

"Jadi kita menghargai proses yang sedang berjalan, pemeriksaan yang dilakukan oleh BPOM dan Kemenkes sehingga kita mendukung agar masyarakat bisa mendapat informasi juga yang sederhana," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Dwi Oktavia T.L.H., M. Epid.

Salah satu cara untuk mendukung jalannya investigasi pemerintah, Dinkes mengimbau untuk menunda pemberian obat cair dan sirop terlebih dahulu. Penundaan ini dilakukan hingga ada perkembangan dari hasil kajian BPOM dan Kemenkes.

"Intinya adalah tunda dulu pemberian (semua) obat cair bentuk sirup dan tetes (drop). Sampai nanti ada penjelasan lebih lanjut lagi tentang perkembangan hasil kajiannya BPOM dan Kemenkes," sambungnya.

Sebagai alternatif, dr Lies menganjurkan masyarakat untuk memberikan obat berbentuk kapsul atau puyer pada anak.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda