Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kimbab Family Cerita Enaknya Hidup di Korea, Dapat Tunjangan 8 Tahun & Sekolah Gratis

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Dec 2022 16:02 WIB

Kimbab Family
Kimbab Family Bagikan Cerita Tentang TK dan SD/Foto: Instagram @kimbabfamily.official

Kehidupan orang-orang Indonesia di luar negeri selalu menarik untuk diikuti, tak terkecuali cerita Gina yang tinggal di Negeri Ginseng. Baru-baru ini, Gina membagikan persamaan dan perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dan di Korea, Bunda. 

Gina dan suami, Jay, kerap membagikan kisah mereka di Korea melalui kanal YouTube Kimbab Family. Keduanya pun telah dikaruniai tiga orang anak bernama Suji, Yunji, dan Jio.

Selain kebudayaan dan kuliner, banyak netizen yang bertanya tentang sistem pendidikan di Korea Selatan, Bunda. Mirip dengan Indonesia, pendidikan awal di Korea juga dimulai sejak TK, lho.

"Kalau di Indonesia itu TK A, TK B. Kalau di Korea TK-nya ada tiga tingkat, sekarang Jio ada di tingkat 2. Tapi TK ini kalau di Korea bukan persyaratan masuk SD," kata Gina dikutip dari kanal YouTube Kimbab Family, Jumat (2/12/2022).

"Dan juga TK nya itu tidak harus masuk dari tingkat 1. Boleh langsung ke tingkat 3 sebelum ke SD, itu boleh," lanjut dia.

Gina mengatakan, pemerintah Korea telah memberikan tunjangan pada anak bahkan sejak mereka masih di dalam kandungan. Tak sampai sana, tunjangan ini berlanjut hingga sang anak berusia 6 hingga 8 tahun.

"Jadi sebenarnya anak-anak sudah dapat tunjangan sejak mereka di dalam perut. Waktu itu saya juga dapat tunjangan dari mulai hamil, lahir, terus sampai kurang lebih 6 tahun (Yunji dan Jio sampai 8 tahun)," tutur Gina.

"Belakangan ini di Korea ada tunjangan kelahiran, tunjangan untuk bayi, tunjangan untuk anak, tunjangan untuk perawatan anak, dan lain-lain," sambung Jay.

TK Negeri dan TK Swasta di Korea

Sama seperti di Indonesia, di Korea juga ada TK Negeri dan swasta, Bunda. Namun, TK Swasta lebih mendominasi negara tersebut.

"Kalau TK di Korea paling banyak TK swasta. Jadi biasanya ada TK itu yang sekarang kita sekolahkan anak-anak di situ. TK negeri dan public school juga ada, tapi kalau itu sedikit (sekitar 31 persen)," jelas Jay.

Lebih lanjut, Jay mengatakan TK Negeri hampir gratis karena ada beberapa hal yang perlu dibayarkan. Misalnya saja seperti bus, makanan, serta tambahan kegiatan seperti ekstrakurikuler.

"Waktu saya cari-cari TK untuk anak-anak, kalau TK Negeri biayanya hampir gratis, kualitasnya pun bagus. Ada sedikit yang harus dibayar sepertinya. Misalnya jika menggunakan bus atau makanan atau ekstrakurikuler. Yang seperti itu saja tambahannya, selebihnya gratis," papar Ayah tiga anak ini.

"Kalau TK Swasta yang banyak digunakan (di Korea), banyak yang harus dibayar selain yang tadi. Di saat anak-anak usia TK, dikasih sejumlah uang tunjangan kalau yang masuk TK Negeri, biaya akan terbayar dengan uang tunjangan tadi. Kalau TK swasta lebih mahal dari itu. Kita harus bayar lebih mahal, itu bedanya," lanjut dia.

Lantas seperti apa sistem pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Korea ya, Bunda? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya, yuk!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video drakor yang tayang Desember 2022 berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI KOREA

Kimbab Family

Kimbab Family Bagikan Cerita Tentang TK dan SD/Foto: Instagram @kimbabfamily.official

Dua anak Gina dan Jay, Suji dan Yunji, telah menempuh pendidikan di tingkat SD, Bunda. Sama seperti Indonesia, ternyata pemilihan SD di Korea berdasarkan zonasi atau yang dekat dengan rumah.

"Yunji dan Suji sekarang sudah SD. Mereka di satu SD yang sama, sistemnya juga zonasi, jadi yang dekat dengan rumah. Suji dan Yunji masuk ke SD Negeri," imbuh Gina.

Setiap harinya, gerbang sekolah anak-anak SD sudah ditutup pada pukul 9 pagi. Sementara itu, jam pulangnya tidak menentu karena bergantung pada banyaknya mata pelajar di hari itu.

Banner jadwal libur sekolah

Untuk biaya SD Negeri sendiri tetap gratis, Bunda. Tambahan yang perlu dibayarkan hanya jika Si Kecil mengikuti ekstrakurikuler, menaiki bus, bahkan ikut piknik.

"Kalau SD itu gratis. Kalau swasta tentu saja bayar. Kalau misalnya seperti piknik, kita bayar," papar Jay.

Lebih lanjut, Jay turut menjelaskan anak-anak tidak perlu lagi membawa bekal karena seluruh makanan dan minuman sudah disediakan oleh sekolah. Tak sembarangan, makanan yang disediakan juga sudah atas pertimbangan dan rekomendasi ahli gizi, lho.

"Karena ada beberapa tim di dalamnya, menunya mungkin ditentukan per bulan. Ada ahli gizinya, ada juru masaknya juga," kata Jay.

Sebelum memasuki semester baru, para orang tua akan diberikan kuesioner yang berhubungan dengan sekolah. Salah satu bahasannya adalah tentang makan siang di sekolah.

Dalam kuesioner tersebut, orang tua bisa menyebutkan alergi apa yang dimiliki oleh Si Kecil. Tak hanya itu, para orang tua juga bisa me-request menu yang diinginkan.

Nah, hal lain yang juga membuat Bunda penasaran pasti masalah bullying di sekolah bak drama Korea. Kira-kira apa benar ada tindakan seperti ini di sekolah?

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat faktanya ya, Bunda.

BULLYING BIASANYA TERJADI DI KELAS 4 DAN 5 SD

Kimbab Family

Kimbab Family Bagikan Cerita Tentang TK dan SD/Foto: Instagram: @kimbabfamily.official

Bullying atau perundungan merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Kalau Bunda pecinta drama Korea, tak sedikit pula yang mengisahkan bullying di antara para pelajar.

Hal ini membuat netizen penasaran dan bertanya kepada Kimbab Family. Ternyata, umumnya bullying di Korea terjadi pada anak kelas 4 dan 5 SD.

"Pertama-tama, ada sih ada. Siswa SD pun ada. Kalau seumuran Suji mungkin tidak. Kalau sudah kelas 4 atau 5, di kelas akan ada anak nakal. Bisa jadi seperti itu," kata Jay dengan hati-hati.

Bullying yang terjadi di Korea bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.Salah satunya adalah lokasi tempat tinggal.

Ada sekolah yang berada di antara apartemen, namun juga ada yang di luar apartemen. Karena itu, situasi setiap sekolahnya berbeda-beda.

Hal ini juga menjadi salah satu kekhawatiran Jay dan Gina terhadap anak-anaknya. Meski begitu, guru-guru Suji dan Yunji meyakinkan keduanya bahwa perundungan tidak pernah terjadi di lingkungan belajar mengajarnya.

"Tapi untungnya sekolah anak-anak sekarang ini, kalau Suji sampai saat ini kelihatannya belum sekalipun mengalami hal seperti itu. Untuk hal ini saya pun punya kekhawatiran besar, karena itu sempat berdiskusi dengan gurunya. katanya di kelas senior pun tidak ada situasi seperti itu," ungkap Jay.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda