parenting
5 Ciri Anak Menjadi Korban Bullying yang Tak Disadari, Begini Cara Menghadapinya
Kamis, 08 Dec 2022 17:18 WIB
Bullying atau perundungan adalah hal yang ditakutkan oleh setiap orang tua. Meskipun Bunda dan Ayah kerap menentang kebenaran ini, faktanya bullying lebih sering terjadi daripada yang dibayangkan.
Beberapa ahli memperkirakan ada satu dari lima anak atau sekitar 20 persen anak-anak mengalami intimidasi. Karena itu, setiap anak berisiko mengalami bullying ini, Bunda.
Ada banyak alasan mengapa anak melakukan bullying pada anak lainnya. Bullying pada seorang anak bahkan dapat dikatakan terjadi karena anak tersebut berada di waktu dan tempat yang salah.
"Siapa pun dapat menjadi korban bullying tetapi beberapa anak mungkin berisiko lebih tinggi menjadi korban daripada yang lain," kata Erica Laub, MSW, LICSW, pekerja sosial klinis berlisensi yang berspesialisasi dalam bullying, kecemasan sosial, dan kesehatan mental untuk remaja dan dewasa muda, mengutip dari Verywell Family.
Ciri anak mengalami bullying
Ada beberapa tanda Si Kecil mungkin menjadi korban bullying yang tidak Bunda sadari. Mengutip dari laman Reader's Digest, berikut ini deretannya:
1. Enggan pergi sekolah
Sekolah adalah tempat yang rawan bullying. Keengganan anak untuk bangun dan keluar di pagi hari bisa menandakan ada sesuatu yang tidak beres, Bunda.
Anak-anak yang lebih kecil mungkin memiliki banyak alasan yang terus mereka ulang, misalnya seperti sakit, nyeri, atau bahkan ditelepon guru untuk dijemput lebih awal. Kalau anak sudah berusia remaja, Bunda bisa telepon guru secara berkala untuk memantau kehadirannya karena mereka kerap membolos.
2. Sering sakit kepala dan perut
Sakit kepala dan sakit perut adalah manifestasi fisik umum dari stres dan kecemasan yang berkaitan dengan tanda-tanda bullying. Mereka juga bisa menjadi penyakit yang mudah dipalsukan sebagai alasan untuk tetap di rumah.
Ketika anak mengalami hal ini, Bunda bisa tanyakan langsung pada mereka dengan mengatakan, "Sepertinya kamu akhir-akhir ini sering sakit. Apakah kamu bisa cerita sama Bunda apa yang kamu rasakan?". Ini akan menciptakan ruang berdiskusi yang membuat Bunda menemukan akan masalahnya.
3. Sulit tidur
Ketika seorang anak merasa gugup atau cemas tentang apa yang akan terjadi keesokan harinya di sekolah atau tempat lain, biasanya mereka akan sulit tidur. Hal ini bisa terlihat ketika mereka tidak bersemangat untuk menghabiskan sarapan mereka.
Rasa lelah juga bisa muncul dengan cara lain, Bunda. Anak biasanya tidak fokus untuk menjaga kebersihan yang baik sehingga dapat mengindikasikan berbagai masalah seperti masalah tidur hingga depresi.
4. Tidak ingin berinteraksi dengan keluarga
Ketika seorang anak tidak banyak bicara seperti biasanya dan langsung pergi ke kamar begitu pulang sekolah, ini bisa menjadi tanda mereka mengalami bullying. Tak hanya itu, anak-anak juga akan merasa tidak nyaman ketika berada di dekat saudaranya.
Si Kecil bisa saja melawan kakak atau bertengkar dengan adiknya. Dalam beberapa kasus, korban bullying akan melepaskan 'sikap korban' dan menjadi reaktif dengan saudara kandung atau anak-anak lainnya.
5. Pakaian sobek dan tanda fisik
Bunda perlu memeriksa barang-barang Si Kecil usai pulang sekolah. Ketika Bunda mendapati ada barang yang robek, rusak, atau dicuri, bisa jadi Si Kecil mengalami bullying.
Tak hanya itu, hal ini biasanya dibarengi dengan tanda-tanda fisik seperti memar di bagian tangan atau tempat lainnya. Saat ini terjadi, Bunda bisa tanyakan pertanyaan terbuka seperti, "Apa yang terjadi saat jam istirahat hari ini?" atau "Bagaimana perasaanmu ketika itu terjadi?".
Selain mengetahui ciri-ciri anak mengalami bullying, Bunda juga harus tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak ketika mendapatkan perundungan.
Simak selengkapnya di laman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa intip lagi video jenis cyber bullying dan cara mengatasinya berikut ini: