Maudy Ayunda Akui Sering Dapat Pujian Usai Menikah, Ternyata dapat Ilmu dari Ibunda

Maudy Ayunda Terapkan Gaya Parenting Sang Bunda usai Menikah, Jadi Jago Menata Meja/ Foto: Instagram @maudyayunda

Maudy Ayunda banyak mendapatkan pelajaran penting tentang kehidupan dari ibundanya, Muren Murdjoko. Gaya parenting Muren bahkan berhasil diterapkannya usai menikah dengan Jesse Choi, Bunda.

Di peringatan Hari Ibu, Maudy dan sang Bunda duduk bersama dan menceritakan banyak hal tentang hubungan mereka yang dekat. Maudy mengaku bahwa dirinya menjadi lebih mirip sang Bunda usai dipersunting Jesse Choi.

"Aku terakhir-terakhir ini dapat komentar orang, lebih sering aku mirip Mama dan itu setelah aku nikah," kata Maudy, dikutip dari channel YouTube miliknya.

Maudy jadi jago menata meja

Salah satu pelajaran penting sang Bunda yang berhasil diterapkan Maudy adalah menata meja. Belum lama ini, Maudy menggunakan ilmu yang diajarkan Muren dalam menyambut tamu di di rumahnya.

"Jadi terakhir kali itu aku hosting dinner sama teman-teman. Itu baru pertama kali dan aku benar-benar yang beli untuk mempersiapkan itu, entah piring saji, itu benar-benar ikutin template Mama. Jadi, piring saji harus begini lah. Mama itu sering banget posting, entah buat lebaran atau undang teman aku atau Mama di rumah," kata Maudy.

Ibunda Maudy memang sejak dulu suka menerapkan gaya parenting life skill pada anak-anaknya. Alih-alih bicara, Mauren lebih suka memberi contoh langsung pada Maudy, Bunda.

"Itu salah satu cara Mama ajarin kamu mempersiapkan sebuah event, karena ketika kamu jadi anak mama kadang ngerasa 'gue sudah sediain semua hal, ini gimana nanti dia tumbuh kalau semau sudah disiapin?'," ujar Mauren.

"Jadi, salah satu cara Mama membuat kamu tetap belajar susah adalah ngasih event-event yang kayak gitu, supaya kamu pusing dan bisa ngerasain ada tanggung jawab, kayak ngelap piring. Apalagi, kalau zaman dulu Lebaran belum ada pembantu infal, jadi kita lap piring sendiri," sambungnya.

Dari semua hal yang diajarkan ke Maudy itu, Muren merasa anaknya jadi lebih bertanggung jawab. Tak hanya itu, pekerjaan itu juga memupuk jiwa kepemimpinan Maudy.

"Menurut Mama, jiwa leadership kamu muncul di situ, kamu ngatur adik kamu, dan pernah itu jadi pertama kali kamu belajar nyetir. Waktu itu, dia ambil puding di Lebak Bulus, nyetir sendiri, dan aku belum yakin dia bisa sampai di situ," unglap Muren.

"Jadi, ibu-ibu itu punya misi. Misi itu juga ngajarin anak jadi, kayak dari kecil sudah jadi EO, nentuin makanan apa ini maunya."

Muren sendiri mengaku sangat menyukai aktivitas quality time melakukan pekerjaan rumah bersama anak-anaknya. Ia merasa bisa mengajari banyak hal baru tentang life skill pada putrinya.

Maudy sendiri merasa senang melakukan aktivitas tersebut dengan sang Bunda. Wanita 28 tahun ini bahkan enggak pernah merasa sedang diajari oleh ibundanya.

"Yang menyenangkan adalah aku enggak ngerasa diajarin juga pada momen-momen itu, walaupun secara enggak langsung aku lagi diajarkan skill hidup. Mama itu just by doing dan showing, itu akhirnya yang lebih nempel sih," kata Maudy.

Dalam bincang-bincang bersama putrinya, Muren juga mengungkapkan perasaannya memiliki anak yang terkenal dan berprofesi sebagai public figure. Apa kata Bunda dua anak ini?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 tips parenting agar anak cerdas seperti Maudy Ayunda, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KATA MUREN TENTANG TAK ENAKNYA JADI IBU MAUDY AYUNDA

Maudy Ayunda Terapkan Gaya Parenting Sang Bunda usai Menikah, Jadi Jago Menata Meja/ Foto: Instagram @maudyayunda

Muren ungkap tak enaknya jadi ibu Maudy Ayunda

Menjadi ibu dari Maudy Ayunda ternyata enggak selamanya enak lho. Muren Murdjoko mengungkapkan hal-hal enggak enak selama menjadi ibunda Maudy Ayunda yang dikenal sebagai sosok panutan anak-anak masa kini.

Muren ternyata merasa kehilangan jati dirinya semenjak Maudy terkenal. Saat ini, lebih banyak orang mengenalnya sebagai ibu Maudy, ketimbang Muren Murdjoko.

"Ada enaknya dan ada enggak enaknya. Enggak enaknya itu Mama kayak enggak punya jati diri. Mama sudah enggak pernah lagi dikenalin orang kayak, 'Eh kenalin ini Muren'," kata Muren.

"Mulai saat ini enggak senangnya Mama, kalau teman Mama kenalin ke temannya sudah, 'Eh, kenalin nih ibunya Maudy Ayunda'. Menurut Mama itu sebenarnya ngeselin, kayak 'lo enggak bangga ya gue teman lo, gue sebagai Muren, enggak usah siapa-siapa'," sambungnya.

Selain itu, Muren juga merasa banyak mengecewakan orang-orang di sekitarnya karena ia menjadi ibu seorang Maudy Ayunda. Muren merasa tidak bisa banyak membantu orang-orang yang ingin bertemu anaknya.

"Terus yang kedua, Mama jadi sering ngecewain banyak orang karena ketika orang tahu siapa Mama, mereka akhirnya punya ekspektasi. Mereka telepon Mama, misalnya 'Ren, minta tolong dong, Maudy jadi pembicara di sekolah anak gue' dan itu enggak cuma satu, banyak dan hampir semua," ujar Muren.

Bukannya Muren enggak ingin membantu, ia merasa Maudy sudah punya banyak kesibukan karena pekerjaannya. Ia tak ingin membebani anaknya lagi dengan urusan lain.

"Mama tahu jadwal kamu padat, punya kehidupan sosial, dan pribadi sendiri. Kamu juga harus istirahat dan kamu double sekolahnya. Jadi kadang-kadang Mama enggak kuasa untuk memaksakan kamu," ungkap Muren.

"Mungkin awal-awal masih bisa, tapi lama-lama kayak Mama ngarasa banyak mengecewakan ekspektasi orang lain. Tapi, it's okay itu enggak enaknya. Enaknya juga banyak kok."

Dalam kesempatan itu, Muren juga mengungkapkan enaknya menjadi ibunda Maudy Ayunda nih. Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

KATA MUREN TENTANG ENAKNYA JADI IBU MAUDY AYUNDA

Maudy Ayunda Terapkan Gaya Parenting Sang Bunda usai Menikah, Jadi Jago Menata Meja/ Foto: Instagram @maudyayunda

Muren ungkap hal positif jadi ibu Maudy

Muren Murdjoko merasa banyak hal positif yang didapatkan dari menjadi seorang ibu Maudy Ayunda. Ia sangat bahagia karena Maudy adalah sosok anak yang selalu memberikan respons positif dengan apa yang didapatkannya dari sang Bunda.

"Enaknya tuh bukan yang sifatnya material ya. Enaknya adalah dari dulu seorang Maudy selalu berespons positif atas apapun yang Mama lakukan. Misalnya, Mama beliin buku kamu semangat baca, Mama sediain meja belajar, kamu semangat belajar. Orangnya sangat senang merespons apa pun effort Mama," kata Muren.

Selain itu, Maudy juga bisa menjadi teman diskusi yang baik untuk Muren. Menurut Muren, anak sulungnya itu bahkan bisa memberikan perspektif dan ilmu baru yang bermanfaat untuknya ketika berdiskusi.

"Enaknya lagi sama kamu itu bisa jadi teman diskusi, karena kamu selalu memberikan feedback atau ilmu," ungkapnya.

"Kita bisa sharing dari yang Mama enggak tahu jadi tahu. Itu privilage buat Mama karena Mama banyak belajar dengan pandangan-pandangan kamu dan itu membuka mata Mama."

Sama seperti sang Bunda, Maudy juga senang karena ibunya merupakan sosol yang mudah diajak berdiskusi. Dengan sang Bunda, Maudy bisa berdiskusi banyak hal dan terbuka menceritakan kehidupannya.