Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Dampak Orang Tua Sering Mendikte Anak, Prestasi Akademiknya Rendah Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 02 Jan 2023 21:16 WIB

Family conflict. Mother and daughter quarreling at home, sulky child girl ignoring her mom, standing back to her with crossed arms, selective focus, copy space
Ilustrasi Dampak Orang Tua Sering Mendikte AnakFoto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Menjadi orang tua adalah salah satu pekerjaan yang paling menantang, Bunda. Meski begitu, setiap orang tua tidak memiliki pola pengasuhan yang sama dengan orang tua lainnya.

Dalam mengajari anak, orang tua perlu mengatur ekspektasi, konsekuensi, dan tanggung jawab pada anak agar kebiasaan ini tumbuh hingga dewasa. Beberapa orang tua mungkin memilih cara yang halus, namun beberapa yang lainnya memilih cara yang lebih keras.

Salah satu metode yang digunakan oleh orang tua untuk mendidik anaknya adalah bersikap tegas. Sayangnya, hal ini kerap mendapatkan reputasi buruk.

Orang tua yang tegas biasanya memberlakukan berbagai aturan yang keras pada anak-anak mereka karena menginginkan yang terbaik untuk sang anak. Namun, hal ini tidak selalu membuahkan hasil yang mereka inginkan.

Cara lainnya juga bisa dengan pola asuh mendikte dan termasuk ke dalam pola asuh yang otoriter. Pola asuh ini berasal dari budaya kolektivis seperti Malaysia.

Dampak orang tua sering mendikte anak

Melansir dari laman Psych Central, ada beberapa dampak yang mungkin terjadi jika Bunda sering mendikte anak. Berikut ini ulasannya:

1. Prestasi akademik lebih rendah

Dalam budaya barat, gaya pengasuhan yang sering mendikte anak ini erat kaitannya dengan kinerja di sekolah, Bunda. Namun, yang lebih terlihat adalah dampak negatif.

Jika anak sering mendapatkan dikte, prestasi akademiknya di sekolah akan jauh lebih rendah. Hal ini tentu berbeda dengan pola asuh otoritatif yang lebih meningkatkan prestasi akademik.

2. Kepuasan hidup lebih rendah

Jika Bunda kerap mendikte anak, hal ini dapat berpengaruh pada tingkat kepuasan hidupnya, Bunda. Penelitian yang menyelidiki hubungan antara kepuasan hidup dan gaya pengasuhan menemukan bahwa orang tua yang menggunakan pola asuh ini berpengaruh negatif dalam kepuasan hidup anak di 10 negara.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat dampak lainnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak lagi video gaya parenting orang tua di Jepang berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



DAMPAK ORANG TUA SERING MENDIKTE ANAK

Family conflict. Mother and daughter quarreling at home, sulky child girl ignoring her mom, standing back to her with crossed arms, selective focus, copy space

Ilustrasi Dampak Orang Tua Sering Mendikte Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

3. Meningkatkan kecemasan

Para peneliti menemukan hubungan antara pola asuh sering mendikte anak dengan hasil kesehatan mental. Nyatanya, ada banyak dampak negatif yang terlihat, Bunda.

Di beberapa negara, didapati hasil anak-anak menjadi lebih cemas. Mereka juga cenderung lebih depresi daripada anak dengan pola asuh lainnya.

4. Sulit membuat keputusan

Sebuah studi di tahun 2006 tentang orang tua dalam budaya Asia menunjukkan, anak-anak dengan orang tua yang keras memiliki harga diri yang rendah. Mereka akan bergantung pada orang lain untuk membangun kepercayaan diri mereka.

Banner 7 Tanda Anak Pintar Sejak Kecil

Hal ini terjadi karena anak terlalu sering meminta persetujuan orang tua untuk melakukan sesuatu. Hasilnya, harga diri yang rendah menyebabkan kesulitan untuk membuat keputusan.

5. Tingkat intensitas konflik tinggi

Anak-anak yang dibesarkan dengan aturan keras, termasuk selalu didikte, cenderung memberontak. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang meneliti konflik antara remaja dan orang tua di China.

Penelitian ini menemukan bahwa remaja melaporkan tingkat intensitas konflik yang lebih tinggi ketika orang tua mereka menggunakan gaya pengasuhan satu ini.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda