
parenting
3 Cara Membicarakan Pornografi pada Anak Menurut Psikolog, Kapan Waktu Tepat?
HaiBunda
Rabu, 25 Jan 2023 21:45 WIB

Kian berkembangnya teknologi membuat kita sebagai orang tua semakin waspada terhadap konten tak pantas yang kemungkinan terpapar oleh anak. Tidak terkecuali konten pornografi.
Anak bisa saja tidak sengaja terpapar foto atau video porno saat mereka asyik bermain gadget. Rasa ingin tahu anak akan hal-hal berbau seksual sebetulnya adalah sesuatu yang normal, Bunda.
Namun, berbicara mengenai pornografi harus sesuai dengan usianya. Di zaman yang maju seperti saat ini, akan lebih mudah memuaskan rasa ingin tahunya di internet melalui ponsel atau gadget yang mereka miliki.
Sayangnya, apa yang mereka lihat di internet kemungkinan jauh lebih gamblang dan spesifik daripada yang ditemukan oleh anak-anak pada zaman dahulu. Orang tua zaman sekarang bahkan hampir tidak mungkin menghindari pornografi pada anak.
Kapan waktu yang tepat membicarakan pornografi pada anak?
Menurut Psikolog Anak, Samanta Elsener, M.Psi, membicarakan perihal pornografi pada anak sangat penting, Bunda. Hal ini juga merupakan bagian dari pembelajaran seks yang bisa dimulai ketika anak masuk ke usia pubertas.
"Porno bisa dibicarakan ke anak sebagai bagian dari sex education yang sudah bisa mulai dibicarakan saat anak masuk ke fase pubertas pertama kira-kira usia 9 atau 10 tahun," kata Psikolog Samanta pada HaiBunda, baru-baru ini.
Tak hanya itu, Samanta turut mengatakan Bunda bisa mulai membicarakan hal ini jika anak sudah menunjukkan tanda atau perilaku anak yang mengarah ke pornografi. Bicarakan juga hal ini jika Bunda menemukan jejak digital berupa foto atau video dengan unsur pornografi.
"Atau jika anak menunjukkan perilaku yang mengarah ke porno atau ditemukan jejak digital berupa foto atau video dengan unsur pornografi," tambahnya.
Usia anak tertarik pada lawan jenis
Biasanya anak mencari-cari hal berbau pornografi karena mereka mulai tertarik dengan lawan jenisnya, Bunda. Menurut Samanta, sejak usia empat tahun, anak sudah bisa diamati apakah mereka memiliki ketertarikan pada lawan jenis. Namun, pada usia ini biasanya anak hanya tertarik karena sifat atau perilaku lawan jenis.
"Umumnya di periode usia empat tahun ini ketertarikannya karena sifat atau perilaku lawan jenis yang lucu atau baik atau seru diajak main bersama. Belum ada ketertarikan fisik. Mulai usia pubertas kira-kira usia 9 atau 10 tahun baru muncul ketertarikan secara fisik juga," tutur psikolog sekaligus penulis buku ini.
Psikolog Samanta juga mengatakan anak usia 4 hingga 5 tahun sudah mulai mempertanyakan tentang jenis kelamin lainnya. Beberapa anak mungkin mempertanyakan hal ini di usia yang lebih muda.
Lantas seperti apa tanda anak mulai senang melihat hal-hal berbau pornografi? Simak selengkapnya di laman berikutnya, ya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video efek terlalu lama melihat layar gadget untuk mata anak dan cara mengatasinya berikut ini:
ANAK SERING MENGUNCI DIRI
Ilustasi Anak Melihat Pornografi/Foto: Getty Images/iStockphoto/semenovp
Tanda-tanda anak terpapar pornografi
Anak-anak yang senang melihat gambar atau video porno memperlihatkan beberapa tanda, Bunda. Misalnya saja sebagai berikut:
- Anak terlalu lama berada di kamar mandi
- Pemakaian sabun ketika mandi
- Sering mengunci diri di kamar
- Mendapatkan keluhan dari teman atau orang tua teman
- Menurunnya prestasi belajar
- Menurun dan kurangnya aktivitas olahraga
Tips bicarakan pornografi pada anak
Ada beberapa tips membicarakan pornografi pada anak yang bisa Bunda lakukan. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:
1. Sesuaikan dengan usia anak
Membahas pornografi pada anak bisa dimulai dari pendidikan tentang seks, Bunda. Namun, Samanta Elsener menjelaskan, baiknya pendidikan seks ini dijelaskan sesuai dengan usia anak.
"Membahas pornografi bisa dimulai dari pendidikan tentang seks, seksual, dan seksualitas yang disesuaikan dengan usia anak," jelasnya.
2. Beri pemahaman untuk bisa melindungi diri
Psikolog Samanta mengatakan pendidikan seks ini dianalogikan sebagaimana orang berada di dalam kamar mandi. Apa yang dilakukan orang saat berada di dalam kamar mandi adalah hal pribadi atau private.
Membicarakan hal ini pada anak dapat meningkatkan pemahaman yang benar tentang seks. Anak juga akan paham bahwa hal ini bertujuan untuk melindungi dirinya.
"Prinsipnya membicarakan ini seperti analogi orang di kamar mandi bahwa semua orang tahu apa yang dilakukan orang saat berada di kamar mandi dan itu merupakan privacy dan membicarakannya berarti meningkatkan pemahaman yang benar tentang seks, seksual dan seksualitas itu sendiri agar bisa melindungi diri," tutur Samanta.
3. Tidak ada kata terlambat
Idealnya sex education dilakukan sejak anak lahir sesuai usianya. Namun, tidak ada kata terlambat jika Bunda belum mengaplikasikannya, Bunda.
"Jika orang tua belum bisa mengaplikasikannya maka dimulai sesuai usia anak karena tidak ada kata terlambat. Yang penting orang tua mau untuk mulai dan memposisikan diri sebagai anak juga dalam diskusi supaya tidak kagok," ujar Samanta.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10+ Bahaya Anak Nonton Film Porno, Alami Trauma Salah Satunya

Parenting
Potensi Bahaya Game di Roblox untuk Anak, Ada Konten Dewasa dan Pornografi

Parenting
Viral Game Roblox Bikin Resah, Hati-hati Bun Anak Bisa Akses Pornografi

Parenting
Duh, Cyber Crime dan Pornografi Rentan Menyasar Anak di Era Pandemi

Parenting
Cara Blokir Konten Porno di YouTube untuk Keamanan Anak


7 Foto
Parenting
7 Potret Ayah Seleb 'Ngedate' Bareng Anak Perempuannya, So Sweet Banget
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda