Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Jika Anak Kurang Berprestasi di Sekolah, Ini 5 Hal yang Perlu Bunda Lakukan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 01 Feb 2023 19:10 WIB

Mother scolding his teenage daughter for wrong things and bad behavior
Ilustrasi Anak Kurang Berprestasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/kokoroyuki

Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, Bunda. Namun, salah satu hal yang kerap dipermasalahkan adalah ketika anak kurang berprestasi di sekolah.

Kebanyakan anak yang kurang berprestasi di sekolah merasa memiliki kendali dan kekuatan karena mereka tidak perlu cemas dan khawatir akan kegagalan. Mereka juga tidak perlu takut akan tanggung jawab.

Pencapaian yang rendah ini juga berkaitan dengan pengelolaan harapan yang orang tua inginkan. Ketika anak mulai berprestasi, orang tua biasanya akan mengharapkan prestasi yang lebih.

Ketika anak kurang berprestasi di sekolah, jangan marahi mereka, ya. Tugas Bunda dan Ayah adalah membantu dan melatihnya untuk memenuhi tanggung jawab. Yakinkan juga mereka agar tidak takut dengan rasa cemas dan takut.

Hal yang harus dilakukan ketika anak kurang berprestasi

Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan ketika anak kurang berprestasi di sekolah. Melansir dari laman Empowering Parents, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Beri anak hadiah

Carilah hal-hal yang bisa digunakan sebagai hadiah ketika anak berhasil di sekolah, Bunda. Pastikan untuk mengamati apa yang disukai oleh anak agar mereka semangat mendapatkan hadiah tersebut.

Jangan percaya kata-kata anak ketika mereka mengatakan, 'Tidak ada yang penting' atau 'Tidak ada yang aku inginkan'. Catat hal-hal yang mereka suka lakukan mulai dari bermain video game, menonton TV, atau memancing.

2. Jauhkan dari barang elektronik

Anak-anak yang kurang berprestasi di sekolah harusnya tidak memiliki barang-barang elektronik di kamar mereka. Kamar hanya menjadi tempat bagi anak untuk menyendiri.

Kalau Bunda melihat Si Kecil terus mengurung diri di kamar tidurnya, keluarkan TV atau komputer yang ada di kamarnya. Jika mereka ingin menggunakannya, biarkan mereka menggunakannya di ruang tamu dengan pengawasan Bunda dan Ayah.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat deretan tips lainnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga video ciri awal anak cerdas berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS JIKA ANAK KURANG BERPRESTASI

Mother scolding his teenage daughter for wrong things and bad behavior

Ilustrasi Anak Kurang Berprestasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/JackF

3. Ketahui yang anak inginkan

Ketika waktunya pas, bicaralah pada anak tentang apa yang mereka inginkan suatu hari nanti. Coba menyelinap dalam berbagai ide untuk membuat anak berpikir tentang bagaimana dia akan mencapai hal yang mereka inginkan dalam hidup.

Bunda bisa duduk bersama dan mulai membuatnya bicara tentang apa yang mereka sukai. Setelah mengetahui yang mereka inginkan, beritahu tentang apa yang perlu mereka lakukan agar mimpi-mimpinya bisa tercapai.

4. Jangan berteriak atau berdebat

Berteriak, berdebat, atau memarahi anak yang kurang berprestasi di sekolah tidak akan menyelesaikan masalah, Bunda. Hal ini justru akan memperlihatkan rasa frustrasi orang tua dan memberitahu anak bahwa mereka memegang kendali.

Banner Nono Si Juara Sempoa Internasional

Ketika orang tua mulai berteriak, itu berarti mereka kehabisan solusi. Memaksakan anak untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan juga bukan hal yang efektif.

Bunda bisa bernegosiasi dengan anak dan menanyakan bagaimana perasaannya. Anak mungkin akan menyangkalnya, namun ini adalah hal yang wajar.

5. Katakan bahwa Bunda peduli

Beritahu pada anak bahwa apa yang dilakukan oleh mereka sangat penting bagi Bunda. Karena itu, Bunda bisa katakan hal berikut secara perlahan.

"Bunda peduli banget sama kamu. Bunda ingin kamu melakukannya dengan baik. Namun, Bunda enggak akan bikin kamu melakukannya dengan terpaksa. Kamu penting bagi Bunda dan Bunda cinta kamu".

Konsep ini memang membuat anak merasa termotivasi. Namun, pahami bahwa anak adalah dirinya sendiri dan bukan orang lain. Bunda hanya perlu menyiapkan pendekatan agar mereka bisa memenuhi tanggung jawabnya di sekolah.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda