parenting
7 Dampak Psikologis Anak Melihat KDRT dalam Keluarga yang Jarang Disadari
Jumat, 03 Feb 2023 11:35 WIB
Anak-anak yang terpapar kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mungkin mengalami berbagai kesulitan. KDRT sendiri beragam jenisnya, mulai dari pertengkaran, teriakan, pengendalian perilaku, intimidasi, hingga ancaman pembunuhan, ancaman melibatkan senjata, hingga cedera serius.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah melaporkan bahwa di rumah-rumah di mana KDRT terjadi, sekitar 45 hingga 60 persen terjadi pelecehan anak secara bersamaan. Bahkan, meskipun mereka tidak diserang secara fisik, 68 hingga 80 persen anak menyaksikan KDRT.
Tak hanya di Indonesia, KDRT juga merupakan kejadian yang umum terjadi di seluruh dunia. Salah satu negara yang banyak mengalami KDRT adalah Amerika.
Diperkirakan 10 juta orang dipengaruhi insiden KDRT setiap tahunnya. Jumlah ini pun diperkirakan akan semakin berkembang jika korban tetap diam.
Efek KDRT pada anak-anak mungkin akan terlihat dalam waktu singkat, Bunda. Sementara itu, kerusakan lain mungkin terlihat dalam jangka panjang.
Dampak anak melihat KDRT yang terjadi
Ada beberapa dampak negatif bagi anak yang melihat KDRT secara langsung. Merangkum dari laman Verywell Mind, berikut ini deretannya:
1. Kecemasan
Anak-anak cenderung gelisah jika mereka dikelilingi oleh pelecehan dari salah satu orang tua oleh orang tua lainnya. Anak-anak ini akan hidup dengan napas tertahan untuk serangan fisik atau verbal berikutnya yang mungkin terjadi di rumah mereka. Hal ini pun bisa berkembang mencari kecemasan terus menerus.
Bagi anak-anak pra sekolah yang menyaksikan KDRT, tidak jarang mereka kembali ke kebiasaan ketika masih kanak-kanak. Misalnya saja mengisap jempol, mengompol, sering menangis, dan merengek.
2. Gangguan PTSD
PTSD atau post traumatic stress disorder merupakan gangguan stres pascatrauma yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis atau tidak menyenangkan. Hal ini juga dapat dirasakan anak ketika mereka menyaksikan KDRT.
Meski terhindar dari kekerasan fisik, trauma KDRT cukup menyebabkan perubahan berbahaya pada perkembangan otak anak. Perubahan ini dapat menyebabkan mimpi buruk, perubahan pola tidur, cepat marah, sulit berkonsentrasi, dan sebagainya.
3. Tantangan fisik
Ketegangan kesehatan mental adalah akibat umum dari menyaksikan pelecehan orang tua. Namun, konsekuensi ini terkadang terlihat dalam kesejahteraan fisik mereka.
Anak-anak usia sekolah mungkin melaporkan sakit kepala dan sakit perut yang dapat ditelusuri ke situasi tegang di rumah. Pada bayi, ada risiko lebih tinggi mengalami cedera fisik setelah terus menerus dianiaya oleh orang tuanya.
Klik baca halaman berikutnya untuk melihat dampak lainnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video yang berkaitan dengan judul Jenis KDRT Menurut Undang-undang dan Cara Menanganinya berikut ini: