Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Dokter Anak Merasa Bersalah Belum Sempat Tunjukkan Video Balint ke Almarhum Ibunda

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 10 Feb 2023 21:09 WIB

Keponakan Mona Ratuliu, Balint
Cerita Mona Ratuliu Terkait Dokter Anak yang Merasa Bersalah Belum Sempat Menyerahkan Video Balint ke Ibundanya/Foto: Instagram @monaratuliu

Mona Ratuliu belum lama ini membagikan cerita terkait kelahiran sang keponakan, Balint Ratuliu. Ia mengatakan bahwa dokter anak yang menolong kelahiran Balint merasa bersalah karena belum sempat memberikan video Balint kepada Ibundanya sebelum meninggal dunia.

Balint sendiri merupakan putra dari Donny Bule, kakak kandung Mona, yang akhirnya diasuh oleh Mona dan Indra Brasco. Anak laki-laki yang baru berusia 1,5 tahun ini ternyata belum sempat bertemu dengan ibu kandungnya. Lantaran, saat melahirkan Balint, sang Bunda terinfeksi virus Covid-19, Bunda.

Sebelum meninggal dunia,sang ibunda, Wulan sempat meminta untuk bertemu dengan Balint, tetapi dokter menyarankan untuk tidak bertemu karena sang Bunda masih dalam keadaan positif Covid-19.

Meski demikian, dokter membesarkan hatinya dengan mengatakan akan mengirim video Balint. Sayangnya, takdir berkata lain. Belum sempat memperlihatkan video tersebut, sang Bunda sudah menghembuskan napas terakhirnya.

Dokter anak yang menolong Balint meminta maaf kepada Mona karena merasa bersalah

“Jadi, permintaan terakhir ibunya adalah melihat anaknya, dia bilang ke dokter anaknya, ‘saya boleh enggak liat anak saya?’, kata dokternya enggak boleh karena ibunya covid,” ujar Mona, dikutip dari kanal YouTube TRANS9 OFFICIAL.

Sang dokter pun berjanji akan memberikan video Balint kepada Bundanya, tetapi itu belum sempat tersampaikan karena ibunda Balint meninggal dunia.

“Nanti gini ya bu, nanti saya videoin, videonya saya kasih ibu. Nah, videonya belum sampai, ibunya sudah pingsan sampai enggak sadar lagi,” kata Mona.

Mendengar kabar kepergian ibunda Balint, dokter tersebut merasa bersalah sampai mencari Mona untuk menyampaikan permohonan maaf karena belum sempat mempertemukan Balint dengan ibunya sebelum meninggal.

“Nah, itu dokter anaknya sampai nyariin aku, mau minta maaf bingung ke siapa katanya,” sambungnya.

Melihat Balint belum merasakan kehangatan dari ibundanya, Mona pun berinisiatif untuk merawat Balint dan memberikannya ASI, Bunda. Bahkan, saat menyusui Balint, Mona perlu bersembunyi dari Numa, anak keempatnya yang saat itu masih berusia 1 tahun.

Simak selengkapnya, di halaman berikutnya, ya.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tips Indra Brasco menjadi ayah asyik bagi anak yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

CERITA MONA YANG BERSEMBUNYI DARI NUMA SAAT MENYUSUI BALINT

mona ratuliu

Cerita Mona Ratuliu Terkait Dokter Anak yang Merasa Bersalah Belum Sempat Menyerahkan Video Balint ke Ibundanya/Foto: Instagram@monaratuliu

Cerita Mona yang selalu bersembunyi dari Numa saat menyusui Balint

“Semenjak itu, kakakku juga bingung enggak ada istri dan punya anak, ya sudah akhirnya aku bilang boleh enggak aku susuin dulu karena ini anak kan enggak dapat ASI, setidaknya dapat dekapan ibu, ya,” tutur Mona.

Setiap ingin menyusui Balint, Mona mengaku sering bersembunyi dari anak keempatnya yang bernama Numa, Bunda. Pasalnya, Mona ingin menjaga perasaan anaknya yang kala itu masih berusia 1 tahun.

“Iya karena Numa masih setahun. Jadi, takut cemburu soalnya kan enggak ada proses mau punya adik, kalo hamil (ada waktu) kita kasih tahu dulu, ini kan mendadak gitu,” jelas Mona.

Banner Hari Valentine

Sementara itu, Mona juga mengatakan bahwa sudah menganggap Balint seperti anak kandungnya. Meski demikian, Mona tetap menghargai perasaan kakaknya, ayah kandung Balint. Ia tidak mengatakan bahwa kini memiliki lima anak, tetapi memiliki istilah yang unik untuk menggambarkan kondisi keluarga mereka.

“Aku bilangnya empat ditambah satu, soalnya dibilang lima (anak) kan ayahnya masih ada. Jadi, menghargai ayahnya juga. Terus kalau bilang empat kan dia sama-sama sudah kayak kakak dan adik, masa enggak diaku anak kan sedih,” ujarnya.


(asa/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda