Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Apakah Leukemia pada Anak Bisa Disembuhkan? Ini Kata Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 27 Feb 2023 14:05 WIB

Closeup kid hand  sleeps on a bed in hospital with saline intravenous.
Ilustrsi Penyembuhan Leukemia/Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato

Anak-anak rentan terserang berbagai macam penyakit, tak terkecuali kanker. Leukemia atau kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak baik di Indonesia maupun dunia, Bunda.

Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), leukemia merupakan salah satu jenis keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Angka kejadian leukemia di Indonesia adalah 3/4 kasus dari seluruh kasus keganasan pada anak.

Kanker ini menyerang sumsum tulang karena di sana sel darah putih atau leukosit diproduksi. Akibatnya, fungsi sumsum tulang pun terganggu.

Jenis-jenis leukemia

IDAI mengungkapkan secara garis besar leukemia dibagi menjadi dua jenis, yakni akut dan kronis. Tak hanya itu, leukemia juga digolongkan berdasarkan jenis sel leukosit yang terlibat, yakni leukemia limfoblastik dan mieloblastik. Pada anak, leukemia yang paling banyak ditemukan adalah jenis leukemia limfoblastik akut (LLA).

Sementara itu, leukemia kronik dibagi menjadi dua, yakni leukemia mieloblastik kronik (LMK) dan leukemia limfositik kronik (LLK). Pada anak, leukemia mieloblastik kronik (LMK) yang palin banyak ditemukan.

Bisakah leukemia pada anak disembuhkan?

Dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, menjelaskan bahwa tingkat keberhasilan pengobatan leukemia bergantung pada jenis dan tingkat risikonya, Bunda. Pengidap leukemia yang memiliki risiko tinggi tentu memiliki tingkat kesembuhan yang rendah.

"Keberhasilan pengobatan leukemia tergantung dari jenis leukemia dan tingkatan risikonya. Penderita leukemia yang memiliki risiko tinggi, semakin kurang baik pula kemungkinan sembuhnya," kata dr Dian pada HaiBunda melalui pesan singkat, baru-baru ini.

Sementara itu, Indonesia dilaporkan memiliki tingkat kelangsungan hidup anak yang menderita LLA sebesar 70 hingga 80 persen. Namun, akan selalu ada risiko kambuh.

"Di Indonesia dilaporkan tingkat kelangsungan hidup (kesintasan) anak yang menderita leukemia limfositik akut (LLA) sebesar 70 - 80 %. Namun, harus diingat bahwa selalu ada risiko kambuh, yaitu kembalinya tanda dan gejala penyakit setelah anak dinyatakan sembuh (remisi)," jelasnya.

Lantas apa yang menyebabkan leukemia menjadi kanker yang paling banyak menyerang anak? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, lihat lagi video serupa berjudul Penyebab Leukemia Jadi Kanker Paling Banyak Menyerang Anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




DUGAAN KARENA MUTASI DNA

Ilustrasi anak dirawat di rumah sakit

Ilustrsi Penyembuhan Leukemia/Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d

Penyebab leukemia pada anak

Pada kesempatan yang sama, dr. Dian menjelaskan sejauh ini penyebab kanker darah atau leukemia pada anak belum bisa diketahui secara pasti. Namun, dugaannya berkaitan dengan mutasi DNA yang membuat sel tumbuh menjadi sel leukemia.

"Sejauh ini penyebab kanker darah (leukemia) pada anak belum diketahui secara pasti. Diduga terdapat kaitan dengan mutasi DNA, yang membuat sel bertumbuh menjadi sel leukemia. Namun penyebab leukemia adalah multifaktorial dan tidak bisa diprediksi," ungkap dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali ini.

Faktor risiko anak terkena leukemia

Setidaknya ada empat faktor risiko seorang anak mengidap penyakit leukemia yang diungkap oleh dr Dian. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:

Vitamin A dan B untuk Anak

1. Faktor genetik

Kanker darah atau leukemia bisa terjadi karena faktor genetik, Bunda. Ini merupakan mutasi genetik yang diturunkan secara vertikal dari orang tuanya.

2. Kelainan genetik

Leukemia juga bisa menyerang anak-anak yang menderita kelainan genetik. Dokter Dian menjelaskan anak dengan kondisi down syndrome memiliki risiko yang lebih tinggi.

3. Memiliki saudara dengan leukemia

Saudara lain yang memiliki leukemia akan meningkatkan risiko anak terkena penyakit yang sama. Risikonya pun menjadi lebih tinggi pada anak yang kembar identik.

"Hal ini akan meningkatkan risiko anak terkena leukemia dan risiko menjadi lebih tinggi pada anak yang kembar identik, apabila salah satu kembarannya terdiagnosis leukemia," ujar Dian.

4. Faktor lingkungan

Leukemia bisa terjadi pada anak jika Si Kecil terpapar suatu radiasi. Mereka juga berisiko tinggi jika terkena bahan kimia tertentu.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda