
parenting
10 Makanan Ini Perlu Dihindari Saat Anak Mengidap Leukemia
HaiBunda
Selasa, 28 Feb 2023 13:29 WIB

Kanker darah merupakan kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih berada di dalam kandungan. Kanker darah atau leukemia menjadi kanker yang paling sering menyerang anak di dunia.
Melansir laman P2PTM Kemkes, leukemia merupakan kanker anak tertinggi yakni terjadi sekitar 2,8 per 100.000. Posisi kedua pun ditempati oleh kanker mata atau retinoblastoma dengan angka 2,4 per 100.000.
Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Tanda-tanda dan gejala leukemia pada anak bisa terlihat pucat, lemah, rewel, nafsu makan menurun, demam tanpa sebab, pembesaran organ, kelenjar getah bening, nyeri tulang, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Makanan yang perlu dihindari
Menurut dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, pada dasarnya tidak ada jenis makanan tertentu yang bisa menyebabkan leukemia pada anak. Namun, ketika anak didiagnosis dengan leukemia, ada beberapa makanan yang perlu dihindari.
"Sebenarnya tidak ada jenis makanan yang dapat menyebabkan leukemia. Namun saat anak sudah terdiagnosis leukemia, terdapat beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena mampu memengaruhi pengobatan leukemia," kata dr Dian pada HaiBunda, baru-baru ini.
Setidaknya ada 10 jenis makanan yang perlu dihindari oleh anak yang mengidap leukemia. Berikut ini deretannya:
- Makanan tinggi gula
- Makanan yang berminyak
- Makanan yang digoreng
- Makanan pedas
- Cokelat
- Teh
- Kopi
- Makanan cepat saji
- Makanan ringan
- Makanan beku atau frozen food
Lantas, apa saja faktor anak terkena leukemia? Klik baca halaman berikutnya untuk melihat deret lengkapnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa intip juga video penyebab leukemia menjadi kanker paling banyak menyerang anak berikut ini:
FAKTOR GENETIK HINGGA LINGKUNGAN
Faktor Risiko Anak Leukemia/Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang
Faktor risiko anak terkena leukemia
Dokter Dian menjelaskan setidaknya ada empat faktor risiko seorang anak mengidap penyakit leukemia. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:
1. Faktor genetik
Kanker darah atau leukemia bisa terjadi karena faktor genetik, Bunda. Ini merupakan mutasi genetik yang diturunkan secara vertikal dari orang tuanya.
2. Memiliki saudara dengan leukemia
Saudara lain yang memiliki leukemia akan meningkatkan risiko anak terkena penyakit yang sama. Risikonya pun menjadi lebih tinggi pada anak yang kembar identik.
"Hal ini akan meningkatkan risiko anak terkena leukemia dan risiko menjadi lebih tinggi pada anak yang kembar identik, apabila salah satu kembarannya terdiagnosis leukemia," ujar dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali.
3. Kelainan genetik
Leukemia juga bisa menyerang anak-anak yang menderita kelainan genetik. Dokter Dian menjelaskan anak dengan kondisi down syndrome memiliki risiko yang lebih tinggi.
"Anak dengan sindrom down memiliki risiko terkena leukemia lebih tinggi," katanya.
4. Faktor lingkungan
Leukemia bisa terjadi pada anak jika Si Kecil terpapar suatu radiasi. Mereka juga berisiko tinggi jika terkena bahan kimia tertentu.
Bunda, sebagian besar anak dengan leukemia tidak diketahui memiliki risiko apa pun. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa leukemia pada anak disebabkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Pengobatan Utama Leukemia pada Anak Bisa Sampai 2 Tahun, Ini Kata Dokter

Parenting
Cara Pencegahan Leukemia pada Anak, Ajarkan Perilaku CERDIK Bun

Parenting
Apakah Leukemia pada Anak Bisa Disembuhkan? Ini Kata Dokter

Parenting
10 Tanda dan Gejala Awal Leukemia pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Leukemia pada Anak: Penyebab, Gejala & Cara Mencegahnya


5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda