Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tips Memilih Bubur Fortifikasi Terbaik yang Aman agar Anak Tidak Alami Obesitas

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Mar 2023 15:50 WIB

5 Tips Memilih Bubur Fortifikasi Terbaik yang Aman agar Anak Tidak Alami Obesitas
Ilustrasi 5 Tips Memilih Bubur Fortifikasi Terbaik yang Aman agar Anak Tidak Alami Obesitas. Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Bubur fortifikasi menjadi salah satu pilihan bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, terutama pada masa MPASI. Apa saja tips penting memilih bubur fortifikasi untuk anak?

Dikutip dari Web MD, makanan fortifikasi adalah jenis makanan yang ditambahkan vitamin, mineral, dan zat gizi mikro lainnya. Mikronutrien sendiri diperlukan tubuh untuk banyak fungsi penting. 

Perlu dipahami bahwa tubuh tidak dapat memproduksi mikronutriennya sendiri, sehingga ini didapat dari konsumsi makanan.

‌Salah satu produksi makanan fortifikasi, yakni bubur MPASI bayi. Hal ini dinilai penting karena umumnya bayi sangat rentan terhadap masalah kekurangan gizi. Tanpa tambahan vitamin dan mineral, sebagian bayi mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.  

Anak-anak berisiko lebih tinggi kekurangan nutrisi daripada orang dewasa. Tubuh mereka pun membutuhkan vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Kata IDAI tentang MPASI fortifikasi

Dikutip dari laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa MPASI fortifikasi dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). 

Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisi. MPASI fortifikasi mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro serta mikronutrien sesuai kebutuhan.

Sebenarnya, MPASI buatan sendiri di rumah alias homemade sebaiknya tetap menjadi pilihan utama MPASI. Sebab selain memiliki kekayaan tekstur dan aroma, kandungan zat gizinya lebih terjamin. 

"Keberagaman pangan saat bayi makan MPASI buatan sendiri juga akan memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya," tulis dr Angga Wirahmadi, SpA, dalam situs IDAI.

Akan tetapi, jika Bunda ragu MPASI buatan sendiri belum cukup memberi kombinasi nutrisi yang dibutuhkan bayi atau sedang tidak bisa menyiapkan, maka Bunda tidak perlu lagi takut untuk memberikan MPASI fortifikasi atau komersial.

Lalu bagaimana tips memilih bubur fortifikasi untuk bayi agar nutrisinya cukup dan tak berlebihan sampai berisiko obesitas? Simak di halaman berikut ini, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga video dampak buruk metode BLW untuk bayi:

[Gambas:Video Haibunda]




Tips Memilih Bubur Fortifikasi untuk Bayi

Asian mother feeding to her baby in leving room

Ilustrasi 5 Tips Memilih Bubur Fortifikasi Terbaik yang Aman agar Anak Tidak Alami Obesitas. Foto: Getty Images/iStockphoto/NeoPhoto

Tips memilih bubur fortifikasi untuk bayi

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan orang tua saat memilih bubur fortifikasi untuk bayinya agar tak obesitas? Berikut ulasannya dilansir berbagai sumber:

1. Sesuaikan dengan usia anak

Saat ini sudah banyak jenis produk bubur fortifikasi untuk bayi, sehingga Bunda perlu memperhatikan beberapa hal saat memilih. Salah satunya sesuaikan dengan usia anak.

Produk bubur fortifikasi bayi dibedakan berdasarkan usia, alasannya yakni menyesuaikan dengan tekstur makanan. Misalnya, bubur fortifikasi untuk bayi 6 bulan tentu berbeda dengan bayi 9 bulan.

Selain itu, kandungan nutrisi yang terdapat dalam produk tersebut juga berbeda dan akan disesuaikan dengan kebutuhan anak berdasarkan usia.

Banner Anak Tidak Kuat Mental

2. Baca label nutrisi dalam kemasan

Ketika memilih, pastikan juga Bunda membaca label kandungan nutrisi dalam kemasan bubur. Misalnya, kadar garam biasanya ditulis sebagai natrium atau sodium. 

Beberapa produk bubur fortifikasi juga memiliki nutrisi tertentu yang berfokus pada kebutuhan anak, salah satunya seperti bubur bayi dengan tambahan zat besi.

3. Periksa informasi penting lainnya

Selain kandungan nutrisi, pastikan juga produk bubur fortifikasi yang Bunda pilih sudah memiliki nomor registrasi BPOM. Yang tak kalah penting, perhatikan tanggal kedaluwarsa dan keutuhan kemasan produk bubur.

Hindari membeli produk jika kemasannya sudah tampak tidak layak atau bahkan sudah bocor.

4. Pilih sesuai kebutuhan

Produk bubur fortifikasi untuk bayi juga memiliki berbagai bentuk, kemasan dan cara masak. Misalnya, ada yang harus dimasak terlebih dahulu atau cukup diseduh air panas saja.

Sesuaikan pemilihan dengan kondisi dan kebutuhan anak, ya. Pastikan juga Bunda mengolahnya sesuai dengan anjuran yang tercantum dalam kemasan.

5. Perhatikan alergi anak 

Dikutip dari Healthline, saat fase awal MPASI Bunda perlu memperhatikan respons alergi anak jika ada. Saat terkena alergen, tubuh melepaskan histamin yang menyebabkan peradangan. 

Akibatnya, bayi mungkin mengalami reaksi berupa gejala-gejala khas tertentu. Misalnya seperti:

  • Gatal pada tenggorokan dan mulut
  • Pembengkakan di bibir, mata, atau wajah
  • Gatal-gatal atau ruam kulit
  • Eksim
  • Sakit perut atau muntah
  • Hidung tersumbat, bersin, atau pilek
  • Batuk kering

Oleh sebab itu, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai fase MPASI atau sebelum memberikan bubur fortifikasi. Kenali riwayat alergi anak jika memang ada, ya.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda