Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tahapan Tekstur MPASI dari Usia 6-24 Bulan dan Rekomendasi Menunya selama Seminggu

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Dec 2023 18:40 WIB

5 Tahapan Tekstur MPASI dari Usia 6-24 Bulan dan Rekomendasi Menunya selama Seminggu
Ilustrasi 5 Tahapan Tekstur MPASI dari Usia 6-24 Bulan dan Rekomendasi Menunya selama Seminggu/Foto: Getty Images/Akaka Images
Daftar Isi
Jakarta -

Bukan cuma pemilihan bahan makanan, tahapan tekstur MPASI pun perlu menjadi perhatian orang tua. Pemilihan tekstur dapat disesuaikan dengan usia anak, agar Si Kecil bisa belajar makan lebih lahap.

Dikutip dari What to Expect, para ahli merekomendasikan bayi mulai diberi MPASI pertama pada usia 6 bulan. Hanya atas anjuran dokter dan berdasarkan masalah medis tertentu saja bayi bisa diberi MPASI pada usia kurang dari 6 bulan. 

Secara bertahap, tekstur MPASI setelah bubur saring dan encer dapat dinaikkan menjadi bubur kasar tidak disaring, finger food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga. 

Jenis-jenis tahapan tekstur MPASI 

World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bayi menerima makanan pendamping 2-3 kali sehari pada usia antara 6-8 bulan. Setelah itu, pemberian MPASI dapat ditingkatkan menjadi 3-4 kali sehari untuk usia antara 9-11 bulan dan 12-24 bulan. 

Lalu seperti apa tahapan tekstur MPASI sesuai dengan rentang usia anak? Berikut ulasannya, Bunda:

Usia 6 bulan ke atas

Bayi dapat makan makanan yang dihaluskan dan setengah padat mulai usia 6 bulan. Menurut rekomendasi lain dari WHO, makanan perdana untuk diberikan pada bayi tidak boleh encer.

"Makanan yang pertama kali diberikan kepada bayi haruslah kental, tidak mudah jatuh dari sendoknya, dan mengandung lemak sehingga kalori makanan tersebut lebih tinggi dari kalori ASI," demikian bunyi rekomendasi tersebut seperti dikutip dari buku Kelas Bayi Nyam-Nyam Panduan Pemberian MP-ASI Sejak Hari Pertama Bayi Makan.

Makanan yang kental dan tidak jatuh dari sendoknya akan memberikan bayi cukup kalori. Sebaliknya, bila makanan terlalu encer dan mudah jatuh dari sendok, maka asupan kalorinya tidak mencukupi untuk tubuh Si Kecil.

Usia 7-8 bulan ke atas

Pada usia 7-8 bulan, bayi mulai belajar mengunyah. Oleh karena itu, tekstur MPASI dapat ditingkatkan menjadi lebih kasar. Makanan dapat dibuat menjadi bubur atau puree dengan tekstur yang sedikit lebih kasar, tetapi masih cukup lembut untuk ditelan bayi.

Selain itu, di rentang usia ini sudah banyak tersedia biskuit, puding, atau kue yang memang dibuat aman untuk bayi.

Usia 9–10 bulan

Pada usia ini, bayi sudah mulai bisa mengunyah makanan dengan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu, tekstur MPASI dapat ditingkatkan menjadi lebih padat. 

Makanan dapat dibuat menjadi bubur atau puree dengan tekstur yang cukup padat, tetapi masih mudah ditelan bayi.

Usia 11 bulan

Memasuki usia 11 bulan, bayi sudah siap untuk naik tekstur lagi. Jika sebelumnya bayi diberikan makanan tanpa disaring atau bubur kasar, kini sudah waktunya mereka mencoba nasi tim.

Biasanya, nasi tim memiliki tekstur yang agak lembek namun tetap lembut bagi mulut bayi saat dikunyah. Si Kecil pun bisa berlatih untuk masuk ke tahap tekstur berikutnya.

Usia 12 bulan ke atas

Pada usia 12 bulan, kebanyakan anak sudah mampu makan jenis makanan yang sama seperti yang dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya. 

Namun, jangan lupa, tetap perhatikan kebutuhan makanan padat gizinya, termasuk makanan yang bersumber dari hewani seperti daging merah, daging unggas, ikan, telur dan produk susu. 

Rekomendasi menu MPASI selama seminggu

5 Kesalahan saat MPASI yang Bikin Anak Jadi Susah MakanIlustrasi anak MPASI/Foto: Getty Images/iStockphoto/chinaview

MPASI harus terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Bahan makanan yang bisa digunakan juga beragam, mulai dari tempe, daging sapi, ikan, tahu, telur, sayuran, hingga ayam.

Menu MPASI yang bervariasi setiap hari akan membantu bayi tidak bosan dan diharapkan jadi lebih lahap. Berikut rekomendasi menunya:

1. Puree pir dan pisang

Resep ini bisa sebagai menu selingan atau snack MPASI untuk Si Kecil.

Bahan-bahan: 

  • 50 gram buah pir
  • 50 gram buah pisang ambon/raja/muali yang sudah matang
  • 2 sdm ASI/ jus jerus manis (disaring)

Cara membuat:

  1. Buah pir dikukus terlebih dahulu menggunakan dandang selama 5 menit sampai agak empuk. Blender buah pir yang telah dikukus dengan menggunakan ASI/Jeruk, kemudian saring.
  2. Campur bersama buah pisang yang telang dihaluskan (menggunakan blender/dikerok halus saja). Sajikan.

2. Bubur udang tahu

Bahan-bahan:

  • 60 gram nasi
  • 45 gram udang giling
  • 30 ml santan cair
  • 20 gram tahu, potong kecil-kecil
  • 10 gram tomat, potong kecil-kecil
  • Kemangi secukupnya
  • Daun salam secukupnya
  • Jeruk nipis secukupnya
  • Garam secukupnya (jika diperlukan)

Bumbu halus:

  • 1 butir bawang merah
  • ½ siung bawang putih
  • 1 butir kemiri
  • 1/3 cm jahe
  • Gula secukupnya (jika diperlukan)

Cara membuat:

  1. Lumuri udang dengan air jeruk nipis dan garam, lalu diamkan sekitar 15 menit.
  2. Campur udang, tahu, tomat, kemangi, santan cair, dan bumbu halus hingga merata.
  3. Bungkus dengan daun pisang, masukkan juga daun salam. Kukus hingga matang.
  4. Ketika akan dicampur dengan nasi, ambil kemangi dan daun salamnya. Lalu saring hingga teksturnya sesuai yang diinginkan.

3. Creamy pasta dengan brokoli

Bahan-bahan:

  • 100 gram brokoli
  • 50 gr keju cheddar
  • 50 gr pasta
  • 275 ml susu

Cara membuat:

  1. Potong brokoli menjadi potongan-potongan kecil, pertahankan kuntumnya dan buang batangnya yang tebal.
  2. Panaskan susu dalam panci dan tambahkan brokoli. Masak selama 10-15 menit sampai lunak.
  3. Sementara itu, masak pasta di panci terpisah, ikuti petunjuk paket - sekitar 8-10 menit.
  4. Tiriskan pasta dan tambahkan brokoli dan susu.
  5. Tambahkan keju dan aduk hingga keju meleleh. Untuk penyajian, pilih sesuai dengan usia bayi.

4. Nasi tim ayam lodeh

Bahan-bahan:

  • 60 gram beras
  • 75 gram daging ayam giling
  • 150 ml santan cair
  • 50 ml kaldu ayam
  • 1 lembar daun salam
  • 1 utas kacang panjang, potong kecil-kecil
  • 1/2 sdm minyak jagung
  • 7,5 ml minyak kedelai/minyak jagung
  • Gula dan garam secukupnya

Bumbu halus:

  • 1 siung bawang putih

Cara membuat:

  1. Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan beras, santan, garam, gula dan daging giling, lalu aduk rata. Masak hingga santan terserap habis.
  2. Masukkan ke dalam wadah tahan panas, tambahkan kaldu ayam, daun salam, dan kacang panjang.
  3. Kukus hingga air kaldu kering, angkat dan sajikan hangat.

5. Tim kentang telur

Bahan-bahan:

  • 150 gram kentang, rebus dan haluskan
  • 50 gram daging ayam cincang, rebus
  • 1 1/2 sdm wortel parut
  • 1 butir telur, kocok lepas
  • 10 gram margarin
  • Garam secukupnya (jika perlu)

Cara membuat:

  1. Campur semua bahan, aduk rata.
  2. Tambahkan air hingga adonan tenggelam dalam air, lalu masukkan ke dalam wadah tahan panas.
  3. Kukus hingga matang.

6. Nasi lembek soto daging puyuh

Bahan-bahan:

  • Nasi putih, boleh dimasak lembek sesuai tekstur anak
  • Telur puyuh rebus
  • Daging sapi cincang halus
  • Wortel, tomat, daun bawang, dan seledri

Bumbu-bumbu:

  • Trio bawang iris tipis/ dihaluskan/ diparut
  • 1 lembar daun salam
  • Gula pasir secukupnya
  • Himalayan pink salt secukupnya
  • Lada bubuk secukupnya
  • Kaldu cair daging sapi
  • Kunyit, laos, dan jahe secukupnya lalu digeprek
  • Minyak kelapa untuk menumis bumbu

Cara masak:

  1. Tumis bumbu-bumbu kecuali gula, garam, dan lada sampai harum
  2. Masukkan daging sapi cincang dan tambahkan air matang serta kaldu daging sapi secukupnya.
  3. Setelah mendidih masukkan sayuran dan telur puyuh rebus
  4. Beri gula, garam, dan lada secukupnya lalu angkat
  5. Siapkan nasi lembek atau nasi biasa kemudian tuangkan soto. Menu siap disantap.

7. Omelet misoa

Bahan-bahan:

  • 2 ikat (sekitar 100 gr) misoa, rebus dan tiriskan. Hati-hati ketika merebusnya, jangan terlalu matang
  • 100 gr cacahan aneka sayuran (wortel, brokoli, jamur)
  • 3 siung bawang putih cacah halus
  • 1 putih telur ayam
  • 1 kuning telur ayam
  • 1 butir telur ayam utuh
  • Garam sesuai selera
  • Merica bubuk sesuai selera

Cara membuat:

  1. Campur misoa yang sudah direbus, cacahan bawang putih, dan cacahan aneka sayuran.
  2. Bagi adonan di mangkuk kecil dan di mangkuk lebih besar.
  3. Ambil adonan, tambahkan 1 kuning telur, aduk rata.
  4. Goreng di atas wajan anti lengket yang sudah dioles dengan sedikit minyak.
  5. Setelah matang, angkat dan potong kecil.

Demikian ulasan tentang tahapan tekstur MPASI dari usia 6–24 bulan dan resep-resepnya. Mana yang jadi favorit Si Kecil nih, Bunda?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda