parenting

8 Kebiasaan Orang Tua yang Menyebabkan Perilaku Buruk pada Anak, Jadi Suka Melawan

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Kamis, 16 Mar 2023 18:20 WIB

Jakarta -

Apakah Bunda mendapati Si Kecil akhir-akhir ini jadi suka melawan? Atau mereka mengumpat dan berbohong? Bunda tentu bertanya-tanya, “Dari mana anak mempelajari kebiasaan berperilaku buruk itu? Apakah dari orang tua?”.

Sebuah teori yang disebut Social Learning Theory yang dikembangkan dan ditulis oleh Albert Bandura, seorang psikolog asal Kanada, Amerika Serikat, menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor psikologis dan rangsangan lingkungan.

Ini pada dasarnya berarti bahwa anak-anak dapat belajar dan mengambil perilaku dengan mengamati lingkungan mereka. Demikian dilansir laman Positive Parenting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti kata pepatah, 'Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya'. Anak-anak biasanya belajar dengan meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua, tanpa mengetahui apakah perilaku tersebut baik atau buruk. 

Bunda bisa saja berulang kali memberi tahu anak untuk mengikuti instruksi bukan tindakan Bunda, tetapi hal sebaliknya lebih mungkin dilakukan Si Kecil. Anak-anak cenderung mempertahankan pesan non-verbal dibandingkan dengan arahan verbal Bunda.

Untuk itu penting bagi orang tua melakukan tindakan yang baik dan menghindari perilaku buruk. Hal tersebut lantaran tanpa sadar anak akan mencontoh apa yang Bunda dan Ayah lakukan.

"Kebiasaan buruk adalah perilaku negatif berulang atau kebiasaan yang tidak dapat diterima dan tidak pantas secara sosial," kata Sagari Gongala psikolog anak dan keluarga yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Mom Junction, beberapa waktu lalu.

"Beberapa kebiasaan buruk pada anak-anak dipengaruhi oleh perilaku orang tua atau pengasuh. Untuk itu, apa pun masalahnya, menumbuhkan kebiasaan baik pada anak itu penting untuk mengembangkan sikap yang dapat diterima secara sosial," lanjutnya.

8 Kebiasaan orang tua yang dapat menghasilkan perilaku buruk pada anak 

Melansir dari laman Parent Circle, berikut deretan kebiasaan orang tua yang menghasilkan perilaku buruk pada anak, termasuk jadi suka melawan: 

1. Kebiasaan orang tidak yang tidak jujur 

Ada berbagai alasan mengapa orang dewasa atau anak-anak berbohong. Mereka mungkin ingin keluar dari masalah, menginginkan sesuatu, hingga melindungi atau mengesankan seseorang.

Orang tua mungkin berbohong kepada anak-anak mereka untuk membuat anak-anak berperilaku baik atau untuk melindungi perasaan mereka. 

Namun, secara tidak sengaja Bunda mengajari anak-anak bahwa berbohong adalah hal yang normal jika Bunda terus melakukannya. Anak-anak memiliki kemampuan untuk mengetahui bahwa orang tua berbohong. Mereka dapat mengamati bahwa faktanya berbeda dari apa yang Bunda katakan kepada mereka. 

Sekali pun untuk kebaikan, berbohong kepada anak tidak disarankan. Jika mendesak, dibandingkan berbohong, Bunda lebih baik menjelaskan pada Si Kecil hal yang sebenarnya, tentunya dalam bahasa sederhana agar dapat dimengerti oleh anak. 

2 Sering memaki

Meskipun Bunda tidak memaki anak, ada kalanya Bunda memarahi dan memaki seseorang yang bersikap kasar kepada Bunda, misalnya. Bisa juga kebiasaan yang tidak disengaja, seperti Bunda secara otomatis mengucapkan kata-kata makian setiap kali Bunda terkejut, misalnya ketika mendengar guntur.

Apa pun konteksnya, anak-anak sangat mudah terpengaruh untuk memaki meskipun mereka tidak tahu artinya. Anak akan menganggap itu kata yang keren atau mencoba menarik perhatian Bunda dengan menggunakannya.

Seiring bertambahnya usia, mereka akan mempelajari artinya. Kebiasaan memaki dari orang tua ini dapat memengaruhi anak-anak dan menormalkan penggunaan kata-kata makian bagi Si Kecil .

3. Kebiasaan bertindak agresif 

Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka bertindak agresif ditemukan lebih mungkin mengembangkan masalah agresi atau kemarahan. Anak akan berpikir bahwa menjadi agresif atau marah dapat membantu menyelesaikan masalah dan begitu mereka mendapatkan kekuatan dari tindakan ini, itu bisa menjadi kebiasaan.

4. Perilaku anak buruk dari orang tua yang pemalas

Orang tua sering memberi tahu anak-anak mereka untuk lebih aktif secara fisik. Pada saat yang sama, orang tua perlu mempertimbangkan apakah mereka menunjukkan contoh yang baik kepada anak-anak mereka.

Orang tua yang malas atau tidak aktif cenderung tidak mengajak anak-anak mereka untuk kegiatan rekreasi. Hal ini justru tidak akan dapat mendorong anak-anak untuk lebih aktif. Anak akan lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik jika memiliki orang tua yang aktif dan terlibat.

Overjoyed young Asian mom and cute little biracial daughter have fun dancing in living room together, happy millennial mother play involved in funny activity with small Vietnamese girl child at homeIlustrasi Bunda dan anak olahraga di rumah/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

5. Merokok 

Anak-anak dengan orang tua yang merokok lebih cenderung melakukan hal yang sama. Melihat orang tuanya merokok untuk mengatasi stres dapat mengajari anak bahwa hal tersebut diperlukan saat menghadapi masalah dalam hidup. Kondisi ini tentu berbahaya dan membuat anak-anak terpapar rokok sejak dini.

6. Kecanduan gadget

Saat ini, bahkan balita diberikan gadget sebagai alat untuk mengalihkan perhatian mereka saat menangis. Beberapa orang tua melakukan ini agar dapat memainkan gadget mereka sendiri.

Seiring bertambahnya usia anak, orang tua mungkin ingin membatasi penggunaan gadget, video game, atau media sosial pada anaknya.

Namun, orang tua yang kecanduan gadget dan melihat media sosial terus-menerus akan kesulitan menasihati anak-anak untuk mengontrol penggunaan gadget. Hal ini karena Si Kecil lebih mudah meniru apa yang dilihatnya.

7. Kecemasan

Menjadi gugup karena ujian yang akan datang atau tenggat waktu yang semakin dekat adalah hal yang normal, tetapi ada saatnya Bunda menjadi terlalu cemas.

Orang tua dengan masalah kecemasan, yang terus-menerus dan terlalu khawatir tentang segala hal dapat memberikan pesan kepada anak-anak mereka bahwa dunia bukanlah tempat yang aman.

Akibatnya, anak-anak ini akan tumbuh dengan mengembangkan pandangan pesimis yang tidak sehat dan memiliki masalah kecemasan sendiri.

8. Depresi

Depresi dapat disebabkan oleh berbagai alasan,dan diabaikan selama masa kanak-kanak bisa menjadi salah satunya. Orang tua dengan depresi cenderung bersikap dingin dan sebagian besar tidak sadar bahwa mereka mengabaikan anak. 

Perkembangan emosional anak-anak yang kurang mendapat stimulasi dan perhatian dari orang tua mereka yang depresi dapat terpengaruh secara negatif. Ini bisa berubah menjadi lingkaran setan jika situasinya tidak terselesaikan. Anak bisa melakukan hal yang sama saat memiliki anak kelak di masa depan. 

Nah, itulah kebiasaan dan sifat orang tua yang dapat menghasilkan perilaku buruk pada anak. Jangan heran anak jadi suka melawan dan membantah orang tuanya karena apa yang mereka lihat di keseharian dan lingkungan sekitarnya. Sebaiknya hindari kebiasaan tersebut agar Si Kecil tumbuh lebih baik ya, Bunda dan Ayah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT