parenting
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Anak Menggertakkan Gigi saat Tidur
Rabu, 15 Mar 2023 04:00 WIB
Salah satu kebiasaan yang rentan dialami anak saat tidur yakni menggertakkan gigi. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah bruxism. Bagaimana cara menghilangkan kebiasaan anak menggertakkan gigi saat tidur?
Dikutip dari Healthy Children, bruxism sangat umum terjadi pada anak-anak, terutama pada usia balita dan prasekolah. Pada kebanyakan anak, kebiasaan bruxism umumnya dapat hilang saat mencapai usia 6 tahun.
Kendati demikian, sebagian kasus lainnya tetap bertahan sampai anak berusia remaja dan bahkan dewasa. Menurut American Academy of Sleep Medicine, sekitar 14 hingga 17 persen anak memiliki kebiasaan menggertakkan gigi mereka.
Penyebab kebiasaan anak menggertakkan gigi
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab anak suka menggertakkan gigi, mulai dari rasa cemas hingga pertanda gangguan kesehatan tertentu.
Dikutip dari Sleep Foundation, bruxism pada anak kemungkinan besar terjadi karena kombinasi faktor psikologis dan pencetus lingkungan.
Selain itu, kebiasaan menggertakkan gigi juga bisa muncul dalam riwayat keluarga. Akan tetapi, belum jelas apakah ini karena genetika atau faktor tambahan seperti pola asuh yang sama.
Berikut beberapa faktor penyebab kebiasaan anak menggertakkan gigi seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Stres
Stres tampaknya terkait erat dengan kebiasaan anak menggertakkan gigi saat tidur. Meski begitu, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan apakah stres menyebabkan bruxism atau sebaliknya.
Pada anak usia sekolah, bruxism mungkin merupakan cara untuk mengatasi tekanan tumpukan tugas, pekerjaan rumah, dan ujian.
2. Kecemasan
Ada beberapa bukti hubungan antara tingkat kecemasan dan bruxism saat tidur pada anak. Anak-anak yang mudah gelisah cenderung lebih mudah mengalami bruxism.
Para peneliti mencatat bahwa gejala dapat meningkat dari waktu ke waktu saat anak bertambah usia.
3. Gangguan tidur dan kesehatan mental lainnya
Seiring dengan stres dan kecemasan, bruxism tampaknya lebih banyak terjadi pada anak-anak dengan kondisi tertentu, seperti salah satunya attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD.
Namun, tidak jelas apakah bruxism disebabkan oleh ADHD atau obat yang biasa diresepkan untuk mengatasi gejala ADHD, termasuk beberapa stimulan.
Selain itu, anak-anak dan remaja dengan gangguan perkembangan saraf atau gangguan spektrum autisme juga dapat mengalami bruxism.
![]() |
4. Masalah gigi
Bruxism lebih sering terjadi pada anak dengan gigi tidak sejajar atau anak yang menggunakan peralatan ortodontik, seperti kawat gigi.
5. Reaksi terhadap obat tertentu
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diberikan obat-obatan seperti antidepresan dan antipsikotik menunjukkan peningkatan penggertakan gigi. Dianggap bahwa perubahan dalam transmisi saraf bertanggung jawab atas penggertakan gigi.
6. Tumbuh gigi
Tumbuh gigi telah dikaitkan dengan penggertakan gigi pada balita. Mereka cenderung melakukan ini untuk membantu meringankan sakit, sama seperti orang dewasa yang menggunakan tangan untuk menenangkan otot-otot yang sakit.
Cara menghilangkan kebiasaan anak menggertakkan gigi
Dikutip dari Kids Health, cara menghilangkan kebiasaan anak menggertakkan gigi perlu dipahami terlebih dahulu penyebabnya. Bahkan jika menggertakkan gigi sudah sampai membuat wajah dan rahang anak sakit atau merusak gigi, dokter gigi mungkin akan meresepkan pelindung khusus.
Dibentuk seperti susunan gigi anak-anak, alat ini mirip dengan corong yang dikenakan atlet untuk melindungi gigi mereka. Penggunaan pelindung khusus ini biasanya membutuhkan waktu, jadi tetap beri semangat pada Si Kecil, ya.
Lalu bagaimana cara menghilangkan kebiasaan anak menggertakkan gigi saat tidur?
1. Ciptakan rutinitas sebelum tidur
Lakukan aktivitas rutin sebelum tidur yang dapat membuat anak merasa tenang dan nyaman. Misalnya bisa dengan mengobrol, membaca buku cerita pengantar tidur, berganti piyama, atau menyikat gigi.
Jadikan kegiatan ini sebagai rutinitas yang perlu dilakukan sebelum anak tidur karena akan membantu mengurangi anak menggertakkan giginya saat mereka tidur.
2. Cari tahu dan cegah pemicu kecemasan
Jika bruxism lebih sering terjadi ketika anak sedang cemas atau punya masalah tertentu, maka coba pastikan penyebab utamanya. Setelah itu, sebisa mungkin anak menghindari keberadaan pemicu kecemasan tersebut.
3. Menggunakan nightguard
Seperti disebutkan sebelumnya, nightguard adalah alat pelindung untuk gigi di rahang atas dan bawah, yang dibuat khusus sesuai dengan ukuran gigi pasien.
Setelah diperiksa secara menyeluruh, dokter gigi dapat membantu menyesuaikan penggunaan nightguard pada anak. Biasanya alat ini digunakan sebelum tidur dan dilepas keesokan paginya.
4. Redakan gejala utama
Jika bruxism yang terjadi pada anak sudah sampai membuat gigi dan rahangnya sakit, cobalah untuk mengendurkan otot-otot wajah anak di siang hari. Bunda bisa menggunakan kompres dingin atau panas.
Jangan lupa ingatkan anak untuk minum air putih dengan cukup dan hindari makanan bertekstur terlalu keras.
5. Diet seimbang
Bruxism kadang dikaitkan dengan gizi buruk, salah satunya dianggap bahwa kekurangan kalsium dan magnesium mungkin menjadi penyebabnya. Alasannya, elemen-elemen ini berfungsi membantu kerja sistem saraf.
Jadi saat kadarnya kurang dalam tubuh, maka berisiko menyebabkan anak jadi menggertakkan gigi. Pastikan anak mendapatkan cukup susu, bayam, dan sayuran hijau lainnya dalam makanan.
6. Olahraga
Olahraga dapat membantu mengurangi stres karena membantu produksi endorfin, obat penghilang rasa sakit alami. Nah, menurunnya stres ini dapat membantu menghilangkan kebiasaan anak menggertakkan gigi saat tidur.
7. Konsultasi ke dokter gigi
Cara menghilangkan kebiasaan anak menggertakkan gigi lainnya yakni konsultasi ke dokter segera. Terutama jika disertai dengan keluhan lain seperti sensitivitas mulut yang meningkat, nyeri rahang, sakit kepala di pagi hari, atau frekuensi bruxism yang terus meningkat.
Demikian ulasan tentang bruxism, serta cara-cara menghilangkan kebiasaan tersebut. Si Kecil juga punya masalah serupa, Bunda?
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
(fir/fir)
