parenting
5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Melemahkan Kreativitas Anak, Kurang Stimulasi Termasuk
Kamis, 23 Mar 2023 16:10 WIB
Anak-anak secara naluri senang bereksplorasi dan melatih kreativitasnya. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk orang tua yang bisa melemahkan kreativitas anak, lho. Bunda sudah tahu?
Menurut para pakar dari Department of Human Development and Family Studies, University of Missouri, kreativitas lebih dari sekedar hasil, melainkan sebuah proses. Anak yang memiliki kreativitas tinggi cenderung senang berpikir.
Kreativitas bahkan dipercaya dapat membantu anak mengembangkan keterampilan emosional dan berpikir kritis. Pendapat serupa disampaikan oleh peneliti di Maryville University, bahwa ada beberapa manfaat kreativitas tinggi pada anak-anak, yaitu:
- Skor kecerdasan emosional yang lebih tinggi
- Berpotensi mengurangi stres
- Melatih praktik berpikir kritis
- Memungkinkan anak untuk mengeksplorasi beragam hal
- Meningkatkan harga diri (terutama ketika orang tua memberikan respons positif tentang karya seni anak)
- Mendorong perkembangan keterampilan motorik halus.
Kebiasaan buruk orang tua yang melemahkan kreativitas anak
Secara umum, anak-anak secara naluri memiliki karakter kreatif karena punya rasa ingin tahu yang besar. Hal ini mendorong anak menggunakan imajinasinya dengan cara yang inovatif.
Orang tua memiliki peran penting untuk memberi kesempatan pada anak melatih kreativitasnya. Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa kebiasaan buruk yang justru dapat melemahkan sisi kreativitas anak. Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber:
1. Memberi terlalu banyak screen time
Rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan pentingnya bijak mengatur waktu screen time bagi anak-anak.
Dikutip dari Time, rekomendasi tersebut salah satunya menyebutkan bahwa anak sebaiknya tidak bermain gadget secara berlebihan. Sebab salah satu konsekuensinya anak jadi sulit melatih imajinasi dan mengembangkan rasa ingin tahunya.
2. Jarang memberi stimulasi
Stimulasi dari lingkungan sekitar sangat penting untuk melatih kreativitas anak. Termasuk melalui komunikasi dua arah atau percakapan langsung. Jika orang tua jarang memberi stimulasi, anak jadi sulit mengasah kreativitasnya.
3. Tidak ada waktu untuk bermain imajinatif
Salah satu kebiasaan buruk orang tua yang bisa melemahkan kreativitas anak yakni memberi terlalu banyak kegiatan, tanpa waktu untuk bermain imajinatif.
Misalnya, anak terlalu disibukkan dengan kegiatan akademik sepanjang hari, sehingga mereka terlalu lelah untuk melakukan permainan imajinatif atau aktivitas lain yang mendorong kreativitasnya.
Permainan imajinatif adalah segala bentuk permainan peran atau khayalan. Contoh sederhana yang dapat Bunda dan Ayah lakukan seperti bermain boneka atau action figure, bermain pretend play membuka restoran, atau kegiatan serupa lainnya.
4. Melarang ruangan anak menjadi kotor atau berantakan
Saat melakukan aktivitas untuk melatih kreativitas seperti kegiatan seni dan artistik, biasanya anak akan menggunakan krayon, pensil warna, atau clay, yang membuat kamar jadi kotor dan berantakan.
Jika orang tua selalu melarang kondisi ini terjadi, biasanya anak jadi takut untuk bereksplorasi dan enggan melatih kreativitasnya.
Alih-alih melarang, Bunda bisa secara bertahap mengajak anak belajar bertanggung jawab dengan membantu merapikan kembali peralatannya setelah selesai digunakan.
5. Terlalu membatasi pilihan
Ketika anak diberikan kesempatan untuk memilih sesuatu, mereka akan menggunakan kreativitasnya secara lateral. Ini berarti anak belajar berpikir dengan menggunakan perspektif baru, seperti, 'Apa yang mungkin akan terjadi jika aku memilih pilihan A, apa bedanya dengan pilihan B?'.
Sebaliknya, apabila anak justru jarang diberi pilihan, mereka sulit melatih kemampuan berpikir lateral ini, Bunda. Anak pun jadi sulit menyelesaikan masalah dan tidak bersemangat mengikuti rasa ingin tahu mereka.
Demikian ulasan tentang beberapa kebiasaan buruk orang tua yang bisa melemahkan kreativitas anak. Bunda pernah melakukannya juga?
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
(fir/fir)
