HaiBunda

PARENTING

7 Risiko Membawa Bayi Perjalanan Jauh dengan Mobil dan Motor

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 18 Apr 2023 19:00 WIB
7 Risiko Membawa Bayi Perjalanan Jauh dengan Mobil dan Motor / Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Menjelang masa mudik Lebaran, perjalanan jauh bersama Si Kecil pun akan dimulai. Tapi sudah tahu belum Bunda apa saja risiko membawa bayi perjalanan jauh dengan mobil atau motor?

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sampai saat ini data tentang kejadian penyakit anak terkait dengan perjalanan jauh memang masih terbatas. Kendati demikian, risiko yang dihadapi anak saat bepergian jauh kemungkinan besar serupa dengan yang dihadapi oleh orang dewasa. 

Terutama yang berkaitan dengan faktor keselamatan, cedera dan masalah kesehatan terkait penggunaan kendaraan bermotor.


Para orang tua pun diharapkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum membawa bayi melakukan perjalanan jauh dengan mobil dan motor.

Risiko membawa bayi melakukan perjalanan jauh 

Lalu seperti apa saja risiko yang dapat terjadi jika bayi diajak melakukan perjalanan jauh dengan mobil atau pun motor? Yuk simak ulasannya berikut ini:

1. Diare

Diare dan penyakit gastrointestinal adalah salah satu masalah terkait perjalanan paling umum yang dapat dialami oleh anak-anak, termasuk bayi. 

Bayi dan anak-anak dengan diare juga lebih berisiko mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa.

Biasanya kondisi ini rentan terjadi ketika anak-anak berada dalam perjalanan jauh yang durasinya cukup lama, serta tidak disertai dengan pengaturan jam makan yang teratur dan higienis.

Begitu pula jika bayi dan anak sering memasukkan tangan yang tidak bersih ke dalam mulutnya, ini turut meningkatkan risiko terjadinya diare.

2. Dehidrasi

Jika diare pada anak selama perjalanan jauh tidak dikendalikan dengan tepat, risiko berikutnya yang dapat muncul yakni dehidrasi. Demam atau peningkatan suhu tubuh juga dapat mempercepat dehidrasi. 

Perhatian medis mungkin diperlukan untuk bayi atau anak dengan diare yang memiliki gejala berikut:

  • Tanda-tanda dehidrasi sedang hingga berat
  • Diare berdarah
  • Suhu >38,6°C
  • Muntah terus-menerus (tidak dapat mempertahankan hidrasi oral)

3. Cedera

Cedera terkait penggunaan kendaraan bermotor juga menjadi salah satu risiko membawa bayi melakukan perjalanan jauh dengan motor dan mobil. 

Maka dari itu, jika memutuskan untuk bepergian dengan mobil atau pun kendaraan lain, pastikan anak terlindungi dengan benar. Misalnya dengan menggunakan car seat, booster seat atau seat belt, sesuai dengan berat badan, tinggi badan, dan usia mereka.

4. Masalah pada kesehatan kulit

Paparan sinar matahari secara terus-menerus dan berlebihan, terutama pada anak-anak dan bayi, sebaiknya diperhatikan oleh orang tua. Penggunaan tabir surya pun umumnya direkomendasikan untuk digunakan pada anak mulai usia > 6 bulan.

5. Stres terkait perjalanan jauh

Kondisi jadwal, aktivitas, dan lingkungan yang tidak stabil rentan membuat anak stres. Maka dari itu, saat anak melakukan perjalan jauh, maka orang tua perlu juga memperhatikan hal-hal untuk mengurangi risiko anak bosan dan stres.

Terlebih jika anak memiliki riwayat penyakit kronis, rencana perjalanan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

6. Motion sickness

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak termasuk bayi juga berisiko mengalami motion sickness. Dikutip dari Kids Health, kondisi ini terjadi disebabkan oleh gangguan pada kerja mata dan telinga.

Telinga bagian dalam mendeteksi gerakan, tetapi mata justru terfokus pada bagian dalam mobil yang diam. Sinyal 'campuran' yang masuk ke otak ini dapat menyebabkan mual, pusing, muntah, dan keringat dingin.

Meski lebih sering terjadi dalam perjalanan naik kapal laut atau perahu, tetapi kondisi ini juga dapat dialami oleh anak saat bepergian dengan pesawat, bus, dan mobil. 

Untuk mencegah motion sickness, pastikan anak pergi dalam kondisi sudah kenyang. Mabuk perjalanan biasanya lebih mudah terjadi saat perut dalam kondisi kosong.

Selain itu, saat bepergian naik mobil sesekali biarkan jendela terbuka sedikit agar sirkulasi udara lebih lancar. 

7. Masalah pernapasan

Dikutip dari CBC, sebuah penelitian di Amerika menyebut bahwa bayi rentan mengalami masalah pernapasan jika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di mobil.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics ini, para peneliti mengatakan bayi rentan karena kekuatan otot lehernya masih belum sempurna dan paru-parunya juga belum berkembang sepenuhnya.

Pakar kesehatan di Canadian Pediatric Societies juga tidak merekomendasikan bayi melakukan perjalanan jauh dengan mobil.

Demikian ulasan tentang risiko membawa bayi melakukan perjalanan jauh dengan mobil dan motor. Tetap berhati-hati dan utamakan keselamatan bersama ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk, doa-doa baik yang bisa diajarkan pada anak seperti dalam video di bawah ini:



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

3 Cara Menyendawakan Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK