Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Amankah Parfum Bayi untuk Kesehatan Kulit Si Kecil?

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 09 Sep 2022 09:03 WIB

Ilustrasi Ibu dan Bayi
Ilustrasi Amankah Parfum Bayi untuk Kesehatan Kulitnya?/Foto: Getty Images/iStockphoto/tonefotografia

Parfum bayi menjadi salah satu produk yang banyak digunakan agar Si Kecil semakin wangi, terutama setelah mandi. Tapi, amankah sebenarnya pemakaian parfum bayi, mengingat kulitnya yang masih sensitif?

Untuk memahami lebih lanjut tentang hal ini, Bunda perlu tahu dulu apa saja sebenarnya kandungan dari parfum bayi.

Secara umum, produk wewangian untuk bayi terbuat dari air, bahan pewangi, pewarna serta kandungan-kandungan kimia lainnya. Ada pula produk wewangian yang memiliki ekstrak alami.

Nah, pada bayi dengan kulit sensitif (terutama seperti eksim), keberadaan bahan kimia pada wewangian ini bisa memicu iritasi. Dikutip dari Healthline, kondisi ini dapat kambuh dari pemakaian parfum, sabun atau bahkan losion.

Bahan kimia dalam parfum bayi yang perlu diwaspadai

Fragrance atau pewangi dalam beberapa produk, seperti parfum bayi, perlu diperhatikan lagi pemakaiannya. Zat ini sangat mungkin memicu reaksi alergi, termasuk pada kulit, mata, dan bahkan sistem pernapasan Si Kecil.

Jika setelah menggunakan produk wewangian bayi tampak memiliki reaksi alergi (seperti bersin-bersin atau batuk) atau iritasi (kulit kemerahan dan ruam), segera hentikan pemakaian dan konsultasi ke dokter jika perlu.

"Ruam kulit atau dermatitis kontak juga merupakan reaksi yang sangat umum terhadap parfum dan wewangian," ungkap dokter anak, Jessica Madden, MD, seperti dikutip dari Romper.

Kandungan ftalat dalam parfum bayi

Menurutnya, salah satu kandungan bahan kimia yang perlu diwaspadai dalam produk bayi yakni ftalat atau phthalates. Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa paparan terlalu sering terhadap bahan kimia ini dapat mengganggu kesehatan bayi.

Seperti disebutkan dalam studi tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal Reproductive Toxicology, bahwa ketika anak laki-laki terpapar ftalat, kadar testosteronnya menjadi lebih rendah.

Sementara itu dalam studi lain ditemukan bahwa paparan ftalat juga telah dikaitkan dengan depresi pascapersalinan, serta pada anak seperti masalah obesitas dan asma.

Lantas, bagaimana jika orang tua yang memakai parfum di sekitar bayi, apakah aman? Simak penjelasan di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video cara agar bayi tidak tertukar di rumah sakit:

[Gambas:Video Haibunda]




Pakai Parfum di Dekat Bayi, Adakah Dampaknya?

Ilustrasi Bayi Baru Lahir

Ilustrasi Amankah Parfum Bayi untuk Kesehatan Kulitnya?/Foto: Getty Images/iStockphoto/tacstef

Lantas amankah jika Bunda memakai parfum di dekat bayi?

“Paparan yang berisiko adalah ketika produk yang mengandung ftalat digunakan langsung pada kulit bayi atau paparan di dalam rahim dari ibu yang menggunakan produk mengandung ftalat,” ujar dokter anak, Pierrette Poinsett, MD.

Jadi, dianggap bahwa wewangian dalam parfum orang dewasa tidak menimbulkan risiko jangka panjang yang serius bagi anak-anak.

“Ketika kita melihat risiko suatu produk atau paparan, kita perlu memikirkan dosis, jenis paparan, dan kemungkinan bahaya secara ilmiah sebelum kita memutuskan seberapa besar kemungkinannya menimbulkan risiko signifikan bagi bayi,” kata dokter anak, Rebekah Diamond, MD.

Banner Vitamin Ibu Hamil

Ketika orang tua menggunakan parfum, mungkin hanya sedikit yang akan ditransfer melalui kulit bayi. Dokter Diamond juga mencatat bahwa ada standar internasional yang perlu dipenuhi oleh parfum untuk menguji dampak lingkungan dan keamanan bahan.

Namun demi keamanan, tidak ada salahnya untuk menghindari menggunakan parfum di sekitar Si Kecil ya, Bunda. Jika perlu, pilih wewangian yang bebas ftalat, paraben dan fenol juga, ya.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda