Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kerap Dirasakan Anak-anak, Ini 2 Gejala Baru Varian Arcturus Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 10 Apr 2023 15:35 WIB

Virus variant, coronavirus, spike protein. Omicron. Covid-19 seen under the microscope. SARS-CoV-2, 3d rendering
Ilustrasi Gejala Baru Virus Arcturus/Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys
Jakarta -

Meski kasusnya sudah menurun, nyatanya masa pandemi belum usai, Bunda. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai varian baru virus COVID-19.

Belum lama ini, negara India kembali diterpa peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan. India mencatat 6.155 kasus baru dalam 24 jam dengan jumlah total kasus aktif sebanyak 31.194 kasus per Sabtu (8/4/2023).

Peningkatan ini diduga karena munculnya varian baru XBB.1.16 atau yang lebih dikenal dengan varian Arcturus.

Gejala lebih dirasakan anak

Terlepas dari peningkatan kasusnya yang sangat cepat, para ahli mengatakan bahwa mereka telah menemukan gejala baru yang muncul dan belum pernah ditemukan di gelombang Corona sebelumnya, Bunda. Gejala ini banyak menyerang anak-anak.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Ketua Akademi Pediatri India dan Konsultan dokter anak di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Mangla Bijnor, Vipin M Vashishtha.

Menurutnya, gejala teratas dari varian Arcturus masih didominasi dengan demam tinggi, pilek, dan batuk.

Di samping itu, ia juga menyebutkan ada banyak laporan konjungtivitis gatal dan mata lengket yang tidak pernah ditemukan dari gelombang COVID-19 sebelumnya. Gejala ini pun lebih banyak muncul pda anak-anak.

Pakar sebelumnya sudah memberi peringatan soal agresifnya varian XBB.1.16. Varian ini memiliki pertumbuhan 140 persen lebih besar dibandingkan varian sebelumnya, yakni XBB.1.5.

Tingkat keparahan varian Arcturus

Pada pekan lalu, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove, mengungkap bahwa subvarian Arcturus telah beredar selama beberapa bulan. Ia turut mengatakan tampaknya varian ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Van Kerkhove tetap meminta agar seluruh masyarakat waspada, Bunda. Hal ini karena virus berpotensi berubah menjadi lebih menular dan lebih parah.

"Salah satu hal yang sangat kami khawatirkan adalah potensi virus berubah menjadi tidak hanya lebih menular, tetapi juga lebih parah. Jadi kita harus tetap waspada," kata Van Kerkhove dikutip dari laman Live Mint, Sabtu (8/4/2023).

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!  

Jangan lupa saksikan juga video pertolongan pertama saat Si Kecil demam berikut ini:

(mua/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda