
parenting
7 Faktor Ini Dapat Menyebabkan Gigi Keropos pada Anak, Jangan Diabaikan Bun!
HaiBunda
Selasa, 09 May 2023 20:18 WIB

Gigi keropos atau karies pada anak adalah kondisi gigi yang memengaruhi kesehatan anak. Gigi keropos memengaruhi kesehatan mulut anak-anak sepanjang hidup mereka. Sayangnya, kondisi ini umum dialami. Artinya, banyak anak bahkan di seluruh dunia berisiko mengalami kondisi ini.
Kenapa bisa menjadi kondisi yang umum? Karena anak-anak tidak menjelaskan diri mereka sendiri tentang masalah perilaku dan kesehatan mereka, Bunda.
Kesehatan mulut adalah bagian penting dari kesehatan umum dan kesejahteraan. WHO telah mengakui bahwa kesehatan mulut sebagai sektor penting dari Program Kesehatan Mulut Global. Penyakit di rongga mulut seperti gigi keropos pada masa kanak-kanak dapat berdampak negatif pada kehidupan anak di kemudian hari.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko gigi keropos
Setiap orang yang memiliki gigi berisiko mengalami gigi berlubang, tetapi faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan risikonya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut rangkumannya:
1. Lokasi gigi
Dilansir Mayo Clinic, gigi keropos paling sering terjadi pada gigi belakang seperti geraham dan premolar. Gigi ini memiliki banyak alur, lubang dan celah, serta banyak akar yang dapat mengumpulkan partikel makanan. Akibatnya, kebersihannya lebih sulit daripada gigi depan anak yang lebih halus dan mudah dijangkau.
2. Makanan dan minuman tertentu
Makanan yang menempel di gigi anak dalam waktu lama seperti susu, es krim, madu, gula, soda, buah kering, kue, biskuit, permen keras dan mint, sereal kering, serta keripik, lebih mungkin menyebabkan pembusukan daripada makanan yang mudah tersapu oleh ludah.
3. Sering mengemil
Ketika anak terus mengemil atau menyesap minuman manis, anak lebih banyak bahan bakar bagi bakteri mulut untuk menghasilkan asam yang menyerang gigi dan merusaknya. Selain itu, menyeruput soda atau minuman asam lainnya sepanjang hari membantu menciptakan rendaman asam yang terus-menerus pada gigi anak.
4. Pemberian makan bayi sebelum tidur
Saat bayi diberi botol sebelum tidur yang berisi susu, susu formula, jus, atau cairan lain yang mengandung gula, minuman ini tetap menempel di gigi selama berjam-jam saat mereka tidur, memberi makan bakteri penyebab pembusukan. Kerusakan ini sering disebut kerusakan gigi botol bayi.
Kerusakan serupa dapat terjadi ketika balita minum dari cangkir sippy yang diisi dengan minuman manis.
5. Menyikat gigi tidak bersih
Jika anak tidak membersihkan gigi segera setelah makan dan minum, plak akan terbentuk dengan cepat dan tahap pertama pembusukan dapat dimulai dan tidak mendapatkan cukup fluoride.
Seperti yang Bunda ketahui, flouride merupakan mineral alami yang membantu mencegah gigi berlubang dan bahkan dapat membalikkan tahap awal kerusakan gigi. Karena manfaatnya bagi gigi, fluoride ditambahkan ke banyak persediaan air umum.
Ini juga merupakan bahan umum dalam pasta gigi dan obat kumur. Namun, air kemasan biasanya tidak mengandung fluoride.
6. Mulut kering
Mulut kering disebabkan oleh kurangnya air liur yang membantu mencegah kerusakan gigi dengan membersihkan makanan dan plak dari gigi. Zat yang terdapat dalam air liur juga membantu melawan asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Obat-obatan tertentu, beberapa kondisi medis, radiasi pada kepala atau leher, atau obat kemoterapi tertentu dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dengan mengurangi produksi air liur.
7. GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dapat menyebabkan asam lambung mengalir ke mulut (refluks), mengikis enamel gigi anak dan menyebabkan kerusakan gigi yang signifikan.
Ini memaparkan lebih banyak dentin untuk diserang oleh bakteri, menciptakan kerusakan gigi. Dokter gigi mungkin menyarankan agar Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah refluks lambung anak adalah penyebab hilangnya enamel.
Bagaimana jika gigi keropos dibiarkan? Baca dampaknya di halaman berikutnya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Simak juga video cara merawat kebersihan gigi dan mulut anak berikut ini:
LALU BAGAIMANA DAMPAK JIKA GIGI KEROPOS PADA ANAK DIABAIKAN BEGITU SAJA?
Ilustrasi 7 Faktor Ini Dapat Menyebabkan Gigi Keropos pada Anak. Foto: Getty Images/aywan88
Dampak jika gigi keropos pada anak diabaikan
Seberapa besar masalah jika bayi, balita, atau anak prasekolah mengalami gigi keropos? Apakah karena gigi susu anak akan tanggal juga, jadi harus benar-benar perlu merawat gigi berlubang pada anak yang masih sangat kecil?
Jawabannya adalah, jika tidak diobati, gigi keropos pada bayi bisa menjadi masalah yang sangat besar, Bunda. Karies anak usia dini menyebar lebih cepat daripada kerusakan gigi pada gigi orang dewasa.
Bayi, balita, dan anak prasekolah dengan gigi keropos yang tidak diobati dapat dengan cepat mengembangkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek dan panjang. Berikut rangkumannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Nyeri
Mengutip dari laman Hurst Pediatric Dentistry, gigi keropos bisa membuat rongga atau lubang yang mulai terbentuk di lapisan terluar gigi (enamel gigi) dan berkembang ke dalam menuju bagian tengah gigi.
Setelah rongga menembus lapisan enamel gigi, lapisan kedua gigi (dentin) menjadi terbuka, yang dapat menyebabkan gigi sensitif dan nyeri. Karena lapisan enamel gigi pada gigi sulung lebih tipis dari pada gigi permanen, gigi berlubang pada gigi bayi dapat menjadi relatif cepat nyeri.
Saat lubang terus berkembang, infeksi bakteri dapat menyebar ke pusat gigi yang dipenuhi saraf (pulpa gigi), yang dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat parah sehingga mencegah anak untuk tidur dengan benar.
2. Kehilangan gigi prematur
Gigi keropos anak usia dini adalah bentuk kerusakan gigi yang sangat agresif yang dapat menghancurkan gigi anak dalam waktu yang relatif singkat. Lebih sering dari yang Bunda duga, kita melihat balita dan anak prasekolah dengan gigi berlubang yang telah merusak gigi mereka begitu parah, sehingga hanya tersisa pecahan atau tunggul gigi.
Dalam kasus ini, dokter biasanya tidak punya pilihan selain menghilangkan pecahan atau tunggul karena tidak ada cukup struktur gigi yang tersisa untuk melakukan restorasi gigi. Pencabutan gigi bayi juga dapat diindikasikan pada kasus karies anak usia dini di mana rongga anak telah mencapai pulpa gigi dan menyebabkan infeksi yang parah.
Kehilangan gigi bayi terlalu dini dapat menyebabkan masalah gigi jangka panjang, termasuk gigi bengkok dan masalah gigitan. Selain itu, gigi bayi yang tanggal sebelum waktunya tidak dapat diganti dengan gigi palsu, karena memasukkan gigi palsu akan mengganggu perkembangan yang tepat dari gigi permanen pengganti.
Artinya, ketika balita kehilangan gigi sebelum waktunya karena gigi berlubang, balita tersebut akan kehilangan gigi selama bertahun-tahun hingga gigi permanen penggantinya muncul. Hal ini berpotensi menyebabkan kesulitan makan, kesulitan berbicara dengan jelas dan masalah estetika.
3. Infeksi serius
Seperti dijelaskan di atas, gigi berlubang dapat menyebabkan infeksi pulpa gigi anak yang serius dan sangat menyakitkan. Dalam beberapa kasus, jika tidak diobati, infeksi ini menyebar ke bagian lain dari tubuh anak.
Dalam kasus ekstrim, kerusakan gigi yang tidak diobati bahkan dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa seperti abses otak dan Angina Ludwig.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Penyebab Gusi Bengkak pada Anak dan Cara Mengatasinya, Kapan Harus ke Dokter?

Parenting
5 Cara Mengobati Cacar Air agar Tidak Bertambah Banyak, Ampuh dan Tidak Membekas

Parenting
Anak Sering Sakit Kepala, Pertanda Apa? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Parenting
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Anak Menggertakkan Gigi saat Tidur

Parenting
6 Tips Memilih Sabun Bayi yang Aman


5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda