Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Perkembangan Otak Anak, Termasuk Berbohong

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 15 May 2023 19:51 WIB

5 Kebiasaan Ayah di Rumah yang Jadi Contoh Buruk Anak, Bikin Sulit Dekat
Ilustrasi 10 Sikap Orang Tua yang Merusak Perkembangan Otak Anak. Foto: Getty Images/staticnak1983

Perkembangan otak sangat krusial pada usia anak. Orang tua dapat mendukung perkembangan otak yang sehat dengan berbicara, bermain, dan merawat anak mereka dengan baik.

Anak-anak belajar paling baik saat memperhatikan orang tua bergiliran ketika berbicara, bermain, serta mengembangkan keterampilan dan minat anak mereka.

Sebaliknya, ada beberapa sikap orang tua membuat anak lebih rentan terhadap perilaku buruk. Efek dari pola asuh yang buruk termasuk gagal tumbuh dan pertumbuhan dan perkembangan yang buruk baik secara fisik maupun mental.

Jangan sampai kita menjadi orang tua toxic ya, Bunda. Orang tua toxic menciptakan lingkungan rumah yang negatif. Biasanya orang tua seperti ini menggunakan ketakutan, rasa bersalah, dan penghinaan sebagai alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan memastikan kepatuhan dari anak-anak.

Orang tua toxic sering lalai, tidak matang secara emosional, dan kasar dalam beberapa kasus. Mereka menempatkan kebutuhan mereka sendiri di atas kebutuhan anak-anak mereka.

Sikap Orang Tua yang Rusak Perkembangan Otak Anak

Berikut 10 sikap orang tua yang bisa merusak perkembangan otak anak seperti dilansir berbagai sumber:

1. Berteriak pada anak

Dilansir Healthline, berteriak dan gaya mengasuh yang keras lainnya benar-benar dapat mengubah cara otak anak berkembang. Itu karena manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat dan menyeluruh daripada yang baik.

Satu studi membandingkan pemindaian MRI otak dari orang-orang yang memiliki riwayat pelecehan verbal orang tua di masa kanak-kanak dengan pemindaian mereka yang tidak memiliki riwayat pelecehan. Mereka menemukan perbedaan fisik yang mencolok di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan bahasa.

2. Mengancam anak

Perasaan keterikatan seorang anak dengan orang tua merupakan salah satu hal terpenting dalam perkembangan anak, terutama di tahun-tahun awal.

Dr. L. Alan Sroufe, seorang profesor emeritus psikologi di University of Minnesota's Institute of Child Development, mengatakan bahwa mengancam anak, bahkan dengan cara yang tampaknya ringan, dapat mengguncang fondasi keamanan, dan kesejahteraan anak akan orang terdekatnya.

Menurut Sroufe, ketika Bunda mengatakan hal-hal seperti, "Bunda akan meninggalkan kamu di sini ya kalau..," itu membuka kemungkinan bahwa anak berpikiran Bunda tidak akan berada di sana untuk melindungi dan merawat mereka.

Bagi seorang anak, pemikiran bahwa Bunda dapat meninggalkan mereka sendirian di tempat asing sangatlah menakutkan dan dapat mulai mengikis keterikatan mereka kepada Bunda sebagai basis aman dari mana mereka dapat menghadapi dunia.

3. Berbohong

Aturan praktis yang sederhana, tetapi sangat penting dalam mengasuh anak adalah jangan berbohong kepada anak.

Mungkin ada momen ketika kita ingin menghindari masalah, tetapi mengada-ada atau berbohong untuk melindungi anak malah menjadi bumerang karena mendistorsi kenyataan. Justru berbohong sebenarnya tidak perlu dan berpotensi merusak.

4. Tak Sadar Akan Perilaku Buruk Sendiri

Anak-anak belajar dengan contoh, polos, dan sederhana. Anak-anak menyerap segala sesuatu di sekitar mereka dan sangat mirip spons dalam kemampuan mereka untuk belajar dan mencerminkan perilaku baik dan buruk sejak mereka masih sangat muda.

Untuk alasan ini, seperti yang dikatakan oleh pakar perkembangan anak dan penulis Dr. David Elkind, seorang profesor emeritus di Universitas Tufts, kepada The Doctor, mencontohkan perilaku yang kita inginkan adalah salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan sebagai orang tua. Apa yang kita lakukan jauh lebih penting daripada apa yang harus dilakukan anak.

5. Terlalu Berlebihan Jika Anak Tak Patuh

Kebanyakan orang tua memiliki gambaran umum tentang hal-hal yang baik dan tidak baik dalam rumah tangga mereka. Namun, apa yang orang tua lakukan ketika peraturan dilanggar dapat benar-benar membuat perbedaan antara mengajari anak pelajaran dan membuat mereka marah dan kesal.

Ketika sesuatu yang tidak terduga muncul, beberapa orang tua menghadapinya dengan tenang sementara yang lain tidak menerimanya dengan baik. Ada yang sampai marah besar, bahkan tanpa sadar melakukan kekerasan pada anak.

Baca sikap buruk lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga video tips mengatasi anak tantrum berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




SIKAP ORANG TUA LAINNYA YANG DAPAT MERUSAK OTAK ANAK

5 Kebiasaan Ayah di Rumah yang Jadi Contoh Buruk Anak, Bikin Sulit Dekat

Ilustrasi 10 Sikap Orang Tua yang Merusak Perkembangan Otak Anak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

6. Tak Empati pada Emosi Anak

Mengekspresikan kemarahannya dengan memukul atau melempar sesuatu adalah perilaku yang sangat alami bagi seorang anak. Ini adalah cara bagi anak-anak, dengan bahasa yang terbatas dan kemampuan kognitif (mental) yang belum matang, untuk mengekspresikan emosi.

Menghukum anak karena perilaku ini, bukanlah cara yang tepat, karena memberi kesan bahwa memiliki emosi pada awalnya adalah hal yang buruk.

Untuk itu, daripada memarahi seorang anak karena bertindak, Bunda dapat membantu seorang anak memahami emosi negatif mereka (kemarahan, kesedihan). Selain itu, belajar memahami mengapa mereka merasa seperti itu akan membantu mereka mengembangkan kompetensi secara sosial dan emosional.

Perjuangan 5 Bunda Seleb Besarkan Anak Berkebutuhan Khusus

7. Sediakan Makanan Tak Sehat

Dokter anak Jim Sears menyebut mengisi lemari dengan makanan cepat saji sebagai salah satu kesalahan paling umum yang orang tua buat. Merampas makanan bergizi dari anak-anak dan membuat mereka kelebihan berat badan adalah cara yang pasti untuk mengacaukan anak-anak.

"Semuanya bermuara pada kebiasaan berbelanja, dan mengubahnya dapat membuat perbedaan besar dalam hal kesehatan anak-anak kita," menurut Sears

"Lebih buruk lagi: Anak-anak Anda akan melihatnya dan tumbuh dengan berpikir bahwa Anda seharusnya selalu memiliki stok makanan cepat saji," lanjutnya.

8. Bebaskan Aturan Gadget Anak

Screen time yang berlebihan dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk depresi dan obesitas, dan juga dapat berdampak negatif pada tidur anak, Bunda.

Screen time juga dapat memengaruhi perkembangan otak pada anak. Sebaliknya, penelitian telah menunjukkan bahwa pengaturan batas screen time dapat memiliki efek positif pada kesejahteraan fisik, sosial, dan perilaku anak-anak, serta bahkan dapat meningkatkan kinerja akademis mereka.

9. Abai dengan Keamanan Internet

Internet adalah sumber yang luar biasa, tetapi akses yang juga memiliki bahaya bagi anak-anak, seperti konten yang tidak pantas, cyberbullying, dan predator online.

Menetapkan batasan penggunaan internet pada waktu-waktu tertentu adalah cara yang bagus untuk melindungi anak-anak dari aktivitas online yang berpotensi berbahaya. Orang tua dapat mendorong anak untuk menggunakan waktu menonton mereka dengan tepat.

Mengingat, anak-anak dan remaja cenderung tidak berpartisipasi dalam perilaku online yang tidak sehat saat ada orang lain.

10. Sering Body Shaming

Body shaming dapat menyebabkan peningkatan perasaan rendah diri, citra diri, dan harga diri. Hal itu dapat membuat individu mengisolasi diri secara sosial, merasa kesepian, menyebabkan depresi, dan kecemasan. Seorang anak dapat mengadopsi kebiasaan makan yang tidak sehat yang menyebabkan masalah kesehatan fisik juga.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda