Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penyebab Anak Pintar Saat SD Namun Tidak Ketika SMP-SMA

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 04 May 2023 17:45 WIB

Asian mother are quarreling daughters at home. family relationship concept.
Penyebab Anak Pintar Saat SD Namun Tidak Ketika SMP-SMA / Foto: Getty Images/iStockphoto/baramee2554
Jakarta -

Banyak anak memiliki prestasi akademik yang tinggi di bangku SD. Akan tetapi, prestasi tersebut seringkali menurun ketika Si Kecil memasuki jenjang sekolah menengah.

Hal ini mungkin pernah terjadi pada sebagian orang. Namun, apakah penurunan prestasi di sekolah menengah dipengaruhi oleh kesibukan?

Penurunan prestasi bukan semata-mata terjadi karena kita menjadi lebih sibuk saat SMP atau SMA, Bunda. Menurut pakar pendidikan sekaligus Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan, riset turut menunjukkan hal ini.

Semakin tinggi tingkat pendidikan, siswa yang mengalami kebosanan akan berjumlah semakin banyak. Selain itu, mereka yang putus sekolah juga semakin banyak.

"Jadi kalau anak-anak Indonesia itu 100 persen lulus SD, tapi untuk mencapai SMA itu hanya di sekitar angka 75 persen. Ada banyak yang tidak melanjutkan ke pendidikan menengah," ungkapnya dalam Detik Pagi (2/5/2023).

"Ada juga yang melanjutkan, tapi terjun bebas prestasinya," imbuhnya.

Nah, ada sejumlah alasan mengapa anak bisa berprestasi lebih baik saat SD ketimbang sudah menginjak sekolah menengah.

Penyebab anak 'lebih pintar' saat SD

Bukik memaparkan, seseorang pada umumnya akan memiliki pertanyaan saat memasuki sekolah menengah. Mereka akan bertanya-tanya untuk apa menghafalkan rumus, mengerjakan latihan soal, dan sebagainya.

Selain itu, di bangku sekolah menengah biasanya anak akan mencari kegiatan seru dengan mengikuti berbagai aktivitas.

"Ini rumus buat apa sih? Itu kan pertanyaan kita semua. Kemudian tidak aneh kalau teman-teman, anak-anak kita, dan kita juga mencari keseruan keasyikan di aktivitas lain," ujar Bukik.

Berbeda dengan saat masih SD, kebutuhan anak ketika SMP akan berkembang menjadi bersosialisasi, membangun identitas, dan berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas.

Kemudian, banyak dari mereka yang juga mulai mendekati lawan jenis di sekolah menengah. Hal ini merujuk pada tahap perkembangan anak.

"Kalau pembelajarannya masih tekstual, masih ngerjain soal, itu tidak sesuai dengan kebutuhan. Akhirnya anak mencari caranya sendiri untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya. Sehingga itu wajar," ungkapnya.

"Kenapa SD kemudian lebih fokus, bukan semata-mata karena belum ada kerjaan lain kesibukan lain. Ya karena buat anak SD ngerjain soal, drilling itu hal baru," jelas Bukik.

Berdasarkan hasil riset dan pengalaman, anak-anak yang sering diberikan latihan soal memang cenderung lebih mudah bosan. Mereka juga bisa patah semangat, dan kemungkinannya lebih kecil untuk melanjutkan ke sekolah menengah.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang tips agar anak tumbuh cerdas:

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda