Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Siswa SMP Lolos Program Pra Kedokteran Harvard, Begini Cara Ibunda Mendidik Haidar

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 20 Sep 2021 05:00 WIB

A. Haidar Rainier
A. Haidar Rainier / Foto: Dokumen pribadi

Bocah bernama Abiyusyah Haidar Reiner viral setelah prestasinya dibagikan di media sosial. Ia berhasil lolos program pra kedokteran dari Learn with Leaders dengan Harvard Student Agencies di usia 14 tahun.

Bunda tentunya merasa penasaran, ya. Kira-kira bagaimana sih cara sang Bunda mendidik siswa kelas 2 SMP ini hingga berhasil meraih kesempatan emas tersebut?

Nah belum lama ini, HaiBunda mewawancarai ibunda Haidar, yakni dr. Alfa P. Meutia Sp.OG (K), untuk berbincang mengenai buah hatinya, Bunda.

Dokter spesialis kandungan itu menceritakan bagaimana keluarganya mendidik Haidar sejak kecil. Katanya, hal yang perlu diperhatikan yakni mengenal Haidar lebih dalam untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya.

"Setiap orang tua memiliki caranya masing-masing untuk mendekati dan mengenal anaknya. Menurut saya, mengenali kelebihan dan kekurangan anak akan membantu orang tua untuk meningkatkan potensi anak secara optimal," ujar ibunda Haidar, Meutia.

Banner Crazy Rich LebakBanner Crazy Rich Lebak/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Tentunya, upaya tersebut dilakukan bersama keluarga besar, tak hanya ayah dan ibunda Haidar saja. Ada peran kakek-nenek, hingga guru-guru di sekolahnya.

"Haidar merupakan anak pertama dan cucu pertama sehingga saat itu merupakan pengalaman pertama bagi kami. Awalnya kami overprotektif dan mengikuti hampir semua kemauannya, tapi ternyata itu membuat dia menjadi pemalu dan tidak menikmati lingkungan sekolah," ungkap Meutia.

"Namun dengan bantuan pihak sekolah, kami mencoba mengerti apa yang dibutuhkan Haidar dan akhirnya dia bisa mengembangkan potensinya seperti sekarang. Kami mencontohkan Haidar bagaimana berkomunikasi yang baik, santun, menyenangkan, karena anak-anak lebih mudah meniru dibandingkan hanya diberi instruksi, ini lah yang kami kerjakan," tuturnya.

Kecerdasan Haidar pun sebetulnya sudah terlihat ketika ia masih kecil, Bunda. Karena berada di lingkungan keluarga dokter, ia terus menunjukkan ketertarikannya dengan dunia medis.

Berlanjut dari hal tersebut, Haidar juga sering mengutarakan banyak pertanyaan. Ia lantas banyak belajar tentang sesuatu yang baru dan tekun untuk terus melakukannya hingga paham dan mahir.

"Haidar merupakan anak yang cerdas, tapi saya lebih senang lagi karena dia tekun. Sejak kecil bila sudah suka sesuatu, maka dia akan mengerjakannya terus sampai mahir, sehingga akhirnya dia punya banyak hobi yang dikuasai," ungkap sang bunda.

"Ketertarikan dengan ilmu terutama kedokteran sudah terlihat dari kecil, mungkin sekitar usia 5 tahun. Karena banyak pertanyaan yang muncul tentang medis dan saya coba jelaskan dengan sederhana sesuai faktanya dan ternyata dia malah semakin tertarik."

"Jadi pertanyaan-pertanyaan bertambah dan antusiasmenya makin terlihat. Ketekunan merupakan hal yang penting menurut saya, bukan hanya kecerdasan," sambungnya.

Selain itu, hal apa lagi yang diajarkan kepada Haidar? Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga 5 olahraga yang bisa menambah tinggi badan anak:

[Gambas:Video Haibunda]

PELAJARI NILAI KEHIDUPAN

A. Haidar Rainier

A. Haidar Rainier / Foto: Dokumen pribadi

Tak hanya soal akademis, Haidar nyatanya juga memiliki perilaku yang baik nih, Bunda. Selama ini, ia juga dikenal sebagai anak patuh dan penurut.

Bunda Meutia akui bahwa nilai-nilai hidup itu amat perlu untuk diajarkan pada anak. Untuk Haidar sendiri, ia mengaplikasikannya dengan aksi serta sikap yang bisa langsung dicontoh.

Hal-hal yang paling utama diajarkan ini yakni soal kejujuran, kata maaf dan minta tolong, menghormati orang lain, tanggung jawab, hingga soal menghargai waktu.

"Secara umum orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, itu pula yang kami kerjakan. Namun kami mencobanya dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari dan biarkan Haidar menirunya," ucap ibunda Haidar.

"Kebiasaan positif seperti jujur, menghargai waktu, menghormati orang lain, bertanggung jawab dan lainnya kami ajarkan dengan melakukan kebiasaan sehari-hari. Misalnya saat mau jalan-jalan bareng, maka tentukan jamnya lalu hitung mundur berapa waktu yang diperlukan untuk kami siap-siap supaya orang lain tidak menunggu lama," lanjutnya.

Bunda Meutia menjelaskan Haidar juga meniru kebiasaan yang baik seperti mengucapkan terima kasih dengan wajah ceria sambil menatap orang yang membantunya agar merasa dihargai. "Berbagai hal-hal lainnya yang dicontohkan. Ternyata dia tiru dengan baik, Alhamdulillah," ungkapnya.

Terkait program pendidikan yang akan Haidar jalani, Bunda Meutia menceritakan bahwa karena minat Haidar dibidang medicine maka dia akan dipilihkan topik yang sesuai untuk dijalani.

"Progamnya dijalani secara daring dalam dua minggu nanti. Program ini ingin memperkenalkan medicine dan apa yang dipelajari atau akan berkembang di dunia kedokteran," ujarnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

CARA HAIDAR BELAJAR DI HARVARD

A. Haidar Rainier

A. Haidar Rainier / Foto: Dokumen pribadi

Untuk diketahui bersama, sekolah Haidar ternyata memiliki afiliasi dengan Universitas Harvard, Bunda. Haidar yang bercita-cita menjadi dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular itu pun mendaftar dan lolos seleksi usai ditawarkan oleh gurunya.

"Program ini kami ketahui dari sekolah dan yang utama adalah dapat berbahasa Inggris karena materi akan disampaikan dalam Bahasa Inggris."

"Selebihnya, yang penting adalah minat dan motivasi yang tersampaikan dalam essay dan seleksi wawancara supaya panitia seleksi yakin bahwa mereka adalah kandidat yang tepat untuk program ini," papar Bunda Meutia yang juga berprofesi sebagai dosen FKUI ini.

Secara garis besar, dapat kita simpulkan bahwa apa yang Haidar raih ini merupakan kerja sama yang tepat dan seimbang antara anak, orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar ya, Bunda. Mulai dari memahami anak, mendukung potensi yang terlihat, hingga terus mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.

"Tentunya setiap anak memiliki bakat dan potensi yang berbeda, tidak semua harus jadi dokter, tidak semua harus jadi businessman, dan lainnya. Kenali bakat dan potensi anak dengan berusaha berkomunikasi dekat dengannya, sesuaikan cara kita mendidik mereka dengan kebutuhan mereka supaya sinkron karena setiap anak adalah unik," tutur Bunda Meutia.

"Peran orang tua adalah membantu anaknya menemukan passion atau path mereka masing-masing bukan untuk menentukan jalan atau karir yang harus mereka tempuh," lanjutnya.

Bunda Meutia juga menjelaskan bahwa ia dan suami selalu mendukung Haidar untuk mengembangkan minatnya.

"Haidar memiliki banyak hobi dari olahraga, seni, games online, catur, dan lain-lain. Olahraga yang disukai seperti sepak bola, basket, badminton, tenis meja, skateboard, dan pernah menang berbagai kejuaraan."

"Di bidang seni, Haidar senang bernyanyi dan main gitar. Dia pernah terpilih menjadi pemeran utama dalam pertunjukan musikal sekolahnya. Selain hobi main catur, Haidar juga suka main game online dengan teman-temannya, tentunya semua diatur waktunya sesuai proporsi agar seimbang dan yang paling penting adalah Haidar bisa menikmatinya," kata Meutia.

Semoga cerita Haidar bisa menginspirasi Bunda, ya.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda