PARENTING
Kapan Waktu yang Tepat Memberitahu Status Anak Angkat? Ini 5 Cara Memberitahunya
Kinan | HaiBunda
Senin, 03 Jul 2023 20:05 WIBMemutuskan kapan dan bagaimana memberitahu status anak angkat bukan perkara mudah. Perlu persiapan matang agar tidak berujung pada masalah lainnya. Sudah siapkah, Bunda dan Ayah?
Dilansir laman Very Well Mind, menurut konsultan kesehatan mental sekaligus advokat adopsi, Jessenia Parmer, anak angkat perlu diberi tahu kondisi yang sebenarnya. Ini penting untuk kesehatan mental anak, terutama saat usianya semakin bertambah dewasa.
Masalah ini hampir dialami dan dirasakan oleh para orang tua angkat. Oleh sebab itu, persiapan yang matang pun perlu dilakukan sejak dini. Bahkan bukan hanya oleh orang tua, tetapi juga melibatkan anggota keluarga lainnya.
Kapan waktu yang tepat untuk memberitahu status anak angkat?
Sebagian pakar berpendapat bahwa tidak ada batasan usia untuk melakukan percakapan ini. Namun, waktu menjadi faktor penting ketika anak mulai dapat memahami arti dari konsep 'adopsi' atau 'angkat.
Hal yang tak kalah penting sebisa mungkin jangan menunda memberitahu, apalagi sampai mereka tidak mengetahuinya secara tidak sengaja atau menerima pesan negatif tentang adopsi dari orang lain.
Orang tua sebaiknya memberi tahu anak tentang status anak angkat pada usia dini, sehingga mereka tidak mengetahuinya dari orang lain, seperti teman atau anggota keluarga yang 'kelepasan'.
"Menyembunyikan status anak angkat atau bahkan berbohong kepada mereka tentang hal itu dapat membuat mereka merasa itu adalah sesuatu yang memalukan," ujar psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University, Sabrina Romanoff, PsyD, dikutip dari Very Well Mind.
Sebuah studi tahun 2016 merekomendasikan untuk memberi tahu status anak angkat sebelum usia 3 tahun. Studi tersebut melibatkan 254 peserta dewasa dan menemukan bahwa memberi tahu status anak angkat setelah usia 3 tahun dikaitkan dengan perasaan pengkhianatan, kemarahan, depresi, dan kecemasan.
Meskipun anak-anak mungkin tidak sepenuhnya memahami konsep tersebut pada awalnya, memberi tahu mereka lebih awal akan membuka pintu komunikasi seiring bertambahnya usia. Ini juga membantu orang tua angkat merasa lebih nyaman dengan topik tersebut di kemudian hari.
Dikutip dari laman Parents, psikiater Steven Nickman menyebut bahwa menunda hingga anak berusia remaja untuk berisiko menurunkan harga diri mereka.
Mengapa perlu membicarakan tentang status anak angkat?
Beberapa orang tua angkat mungkin tidak ingin memberi tahu status anak mereka. Tetapi kebanyakan ahli menganggap penting bagi anak-anak untuk mengetahui kebenaran dan informasi itu dari orang tua angkatnya langsung. Berikut alasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Anak berpotensi mendapat informasi dari orang lain
Anak bisa saja mendapatkan informasi tentang statusnya dari orang lain. Jika ini sampai terjadi, mereka rentan merasa kecewa dan dibohongi karena tidak diberi tahu yang sebenarnya secara langsung.
2. Memberdayakan anak untuk membuat pilihan
Anak dapat membuat pilihan sendiri ketika mereka memiliki informasi, termasuk untuk mempelajari riwayat keluarga kandung mereka atau sekadar mencari kerabat kandungnya. Meski terkesan sepele, untuk sebagian anak angkat hal ini bisa sangat berharga.
Bagaimana cara memberitahu status anak angkat?
Tidak dilakukan dengan terburu-buru, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak memberitahu status anak angkat:
1. Jelaskan dengan bahasa sesuai usia
Sampaikan dalam istilah yang akan dipahami anak dengan menggunakan bahasa yang sesuai usianya. Seiring waktu, Bunda dapat memberikan lebih banyak detail. Namun untuk awalnya, sebaiknya orang tua membuat percakapan tetap sederhana.
Berikan informasi yang jelas dan lugas tentang latar belakang mereka dan dari mana mereka berasal. Jika ada aspek yang mungkin belum siap diterima oleh anak, Bunda dapat memilih untuk menceritakannya nanti saat mereka sudah lebih besar dan bisa memahaminya dengan lebih baik.
2. Pertahankan nada bicara yang positif
Tetap tenang dan jaga sikap saat menjelaskan kepada anak bagaimana mereka bisa tinggal bersama Bunda, bukan dengan orang tua kandungnya.
Penting untuk mengelola emosi di depan anak, karena jika Bunda terlihat tidak nyaman maka anak dapat merasa bahwa statusnya merupakan sesuatu yang buruk atau bahkan memalukan.
3. Bersiap hadapi pertanyaan
Pertimbangkan tentang kemungkinan-kemungkinan muncul pertanyaan dari anak, jangan lupa siapkan jawabannya. Misalnya seperti siapa orang tua kandung mereka, di mana mereka berada, dan mengapa cerita saat mereka menjadi anak angkat di rumah Bunda.
4. Yakinkan anak selalu dicintai
Yakinkan anak bahwa Bunda dan keluarga akan selalu mencintai mereka. Tegaskan juga bahwa tempat tinggal saat ini adalah rumah mereka. Pastikan anak memahami bahwa situasi ini tidak dapat dibalikkan.
"Penting untuk menjelaskan kepada anak bahwa hanya karena mereka tidak bersama orang tua kandungnya, maka tidak berarti mereka kurang dicintai daripada anak-anak lain," kata Romanoff dikutip dari Very Well Mind.
5. Validasi reaksi anak
Anak bisa saja menunjukkan berbagai reaksi terhadap percakapan sensitif ini, termasuk seperti marah, kesal, sedih, dan bingung.
"Biarkan anak mengalami emosi ini. Penting untuk menawarkan validasi emosional selama proses ini, karena ini sangat wajar," imbuh Romanoff.
Kesimpulannya, bukan hal mudah untuk menjelaskan kepada anak tentang status anak angkatnya. Memulai perbincangan santai dengan anak ketika mereka masih kecil pun diyakini dapat membantu memperkenalkan istilah 'anak angkat' ke dalam kosakata mereka, menormalkan situasi, dan membantu mereka membangun asosiasi positif dengannya.
Hal yang terpenting, yakinkan anak bahwa mereka dicintai secara tulus dan tidak dipengaruhi oleh statusnya. Semoga ulasan ini bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)