Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak yang Sering Makan Ikan Punya IQ Lebih Tinggi? Simak Faktanya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jul 2023 18:20 WIB

Anak yang Sering Makan Ikan Punya IQ Lebih Tinggi?
Ilustrasi Anak yang Sering Makan Ikan Punya IQ Lebih Tinggi?/Foto: Getty Images/iStockphoto/LP7

Biasanya Bunda memberikan berbagai macam asupan pada Si Kecil agar anak cerdas. Namun, benarkah rajin memberikan anak makan ikan dapat meningkatkan kecerdasan dan IQ nya?

Intelligence Quotient (IQ) adalah angka yang mengukur kecerdasan individu berdasarkan kinerja tes mereka di bidang pemahaman verbal, penalaran perseptual, memori, dan kecepatan pemrosesan.

Anak yang memiliki IQ yang lebih tinggi cenderung memiliki kemampuan untuk membuat terobosan baru, menjadi kreatif, dan menggunakan kecerdasan mereka secara produktif bahkan dapat mengubah dunia.

Banyak makanan yang dipercaya mampu meningkatkan kecerdasan anak. Namun, benarkah ikan termasuk ke dalamnya?

Hubungan ikan dengan tingkat IQ anak

Asupan protein hewani sangat berpengaruh dalam kecerdasan pada anak. Salah satu protein hewani yang dapat meningkatkan IQ adalah ikan.

Hal ini turut diungkapkan oleh Guru Besar Pangan dan Gizi Institute Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ali Khomsan, MA. Ia menjelaskan sebuah penelitian menyebut anak yang makan ikan memiliki IQ yang lebih tinggi daripada anak yang jarang diberikan ikan.

"Ini adalah pangan lokal yang juga harus digalakkan di posyandu. Kita mengenal belut, ikan mas, ikan tongkol, ikan bandeng. Semua itu bagus untuk kita," katanya dalam acara 'Seminar Gizi Pencegahan Stunting Jelang Peringatan Hari Keluarga Nasional 2023 oleh Nestle Dancow FortiGro' di Auditorium Pemerintahn Banyuasin, Selasa (4/7/2023).

"Jadi ini ada penelitian, mereka yang rajin makan ikan ternyata memiliki IQ yang lebih tinggi daripada yang dibatasi makan ikan " sambungnya.

Lebih lanjut, Ali juga mengungkapkan bahwa orang tua yang kerap memberikan ikan pada anaknya bertujuan untuk menyiapkan generasi cerdas, Bunda.

"Jadi kalau ibu nyuruh anaknya makan ikan, itu sebenarnya menyiapkan dirinya menghasilkan generasi cerdas," tuturnya.

Ikan tongkol sendiri merupakan ikan laut yang termasuk dalam golongan ikan tuna, Bunda. Meski baik untuk kecerdasan anak, ikan yang satu ini perlu dihindari oleh Bunda yang sedang hamil karena mengandung merkuri.

Selain mencerdaskan dan meningkatkan IQ, ikan juga disebut bisa mencegah anak mengalami stunting, Bunda.

Menurut Perpres No.72 Tahun 2021, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Ali turut memaparkan dampak dari stunting ini. Simak deretan lengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


DAMPAK STUNTING PADA ANAK: KAPASITAS BELAJAR KURANG OPTIMAL

Kid Eating Grill Salmon with Rice

Ilustrasi Anak yang Sering Makan Ikan Punya IQ Lebih Tinggi?/Foto: Getty Images/iStockphoto/jarabee123

Dampak stunting pada anak

Menurut Prof. Dr. Ali Khomsan, MA, ada beberapa dampak stunting yang dapat terlihat pada anak. Berikut ini deretannya:

1. Postur tubuh tidak optimal

Anak yang stunting tentunya memiliki postur tubuh yang tidak optimal seperti anak-anak lainnya, Bunda. Anak yang stunting akan terlihat lebih pendek dibanding dengan anak lain di usianya.

"Apa itu dampak stunting? Postur tubuh tidak optimal. Ada yang mengatakan stunting itu pendek, ada yang mengatakan stunting itu cebol. Sekarang kalau di orang-orang stunting itu bahasanya tengkes," kata Ali.

Penurun Panas Anak

2. Berisiko obesitas

Anak yang stunting juga akan berisiko tinggi mengalami penyakit obesitas. Selain obesitas, anak juga akan berisiko terkena penyakit lainnya.

"Kalau anak stunting saat kecil, nanti dewasa dia akan tetap stunting. Maka ketika hidupnya sejahtera dan makanannya cukup, yang terjadi adalah dia menjadi obesitas, kegemukan," jelas Ali.

"Nah ini bahayanya adalah bahwa obesitas itu kaitannya dengan berbagai macam penyakit. Hipertensi, diabetes, stroke, dan sebagainya," sambungnya.

3. Kapasitas belajar kurang optimal

Lebih lanjut, Ali juga mengungkapkan bahwa kondisi anak yang stunting akan berpengaruh pada produktivitasnya, Bunda. Kapasitas belajar dan performa anak yang stunting kurang optimal selama masa sekolah, Bunda.

"Demikian dengan kapasitas belajar yang kurang. Ini membuktikan bahwa anak stunting itu kemampuan membacanya lebih rendah daripada anak yang tidak stunting," ungkapnya.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Simak juga video pentingnya kandungan protein untuk cegah stunting pada anak:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda