PARENTING
5 Kebiasaan yang Buat Anak Obesitas, Termasuk Terlalu Banyak Screentime
Kinan | HaiBunda
Rabu, 26 Jul 2023 21:50 WIBObesitas pada anak adalah salah satu kondisi medis serius yang tak boleh disepelekan, karena dapat berujung pada komplikasi lainnya. Apa saja kebiasaan yang bisa membuat anak obesitas?
Dikutip dari Mayo Clinic, perlu dipahami oleh orang tua bahwa kelebihan berat badan membuat anak rentan mengalami masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Selain itu, obesitas pada masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan depresi. Salah satu strategi terbaik untuk mengurangi risiko obesitas pada anak adalah dengan memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga, termasuk pada seluruh anggota keluarga.
Gejala obesitas pada anak
Tidak semua anak dengan berat badan ekstra mengalami masalah kelebihan berat badan. Beberapa anak diketahui memang memiliki kerangka tubuh yang lebih besar dari rata-rata. Anak-anak juga biasanya memiliki jumlah lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan.
Pedoman keseimbangan berat badan yang dikaitkan dengan tinggi badan diukur dengan Indeks massa tubuh (IMT), yang memiliki hasil akhir termasuk di antaranya kategori obesitas.
Untuk menentukan apakah anak obesitas atau tidak, dokter juga dapat menggunakan kombinasi antara grafik pertumbuhan, IMT dan, tes lainnya jika perlu.
Komplikasi obesitas pada anak
Komplikasi fisik dari obesitas pada masa kanak-kanak dapat meliputi:
Diabetes tipe 2
Kondisi kronis ini memengaruhi cara tubuh anak mengolah gula (glukosa). Obesitas dan gaya hidup kurang gerak meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
Pola makan yang buruk dapat menyebabkan anak berisiko mengalami salah satu atau kedua kondisi ini sekaligus. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, kemungkinan menyebabkan serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
Nyeri sendi
Berat ekstra menyebabkan tambahan tekanan pada pinggul dan lutut. Obesitas pada anak dapat menyebabkan rasa sakit dan terkadang cedera pada pinggul, lutut, dan punggung.
Masalah pernapasan
Asma lebih sering terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. Anak-anak ini juga lebih mungkin mengembangkan apnea tidur obstruktif, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan anak berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.
Jika Bunda khawatir si Kecil mengalami kelebihan berat badan, segera lakukan konsultasi dengan dokter. Dokter akan mempertimbangkan riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak, riwayat komposisi berat badan terhadap tinggi badan anggota keluarga lain, dan posisi anak pada grafik pertumbuhan. Ini dapat membantu menentukan apakah berat badan anak berada dalam kisaran yang tidak sehat atau tidak.
Kebiasaan yang membuat anak obesitas
Nah, lalu apa saja kebiasaan yang membuat anak obesitas dan perlu diubah sedini mungkin? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Anak malas aktivitas fisik
Kebiasaan yang buat anak obesitas termasuk kurang aktivitas fisik. Biasanya saat akhir pekan keluarga menghabiskan waktu bersama untuk bermain atau berolahraga bersama di luar rumah. Namun, aktivitas serupa sudah mulai jarang dilakukan, terutama karena rasa jenuh atau kesibukan masing-masing.
Padahal, kurang aktivitas fisik berperan besar dalam menambah kelebihan berat badan atau obesitas terutama pada anak-anak.
2. Jajan
Fasilitas teknologi yang saat ini kian berkembang membuat pesan makanan jajanan via aplikasi jadi semakin mudah ya, Bunda? Namun di balik kemudahan ini, tersimpan aneka makanan yang tinggi kalori.
Tidak jarang, anak pun jadi mengikuti kebiasaan orang tua mengonsumsi makanan tinggi kalori terutama jajanan yang dibeli di luaran. Termasuk seperti fast food, jajanan manis dengan kandungan gula tinggi, dan lain-lain. Kebiasaan ini dapat membuat anak mengalami kelebihan berat badan bahkan obesitas.
3. Terlalu banyak camilan manis
Asupan makanan sehari-hari yang kurang bergizi juga bisa menjadi salah satu kebiasaan yang buat anak obesitas. Terutama ini karena orang tua yang kurang memahami pemenuhan gizi seimbang buat anak, sebab makan tidak boleh asal kenyang.
Pemenuhan kebutuhan gizi harus termasuk makronutrien dan mikronutrien. Ada tiga sesi makan besar atau makan utama dengan makan selingan biasanya satu atau dua kali.
Ingat, makan selingan atau camilan tidak boleh berlebihan apalagi sampai mengganggu jadwal makan utama. Seringnya yang terjadi anak diberi camilan tinggi gula, sehingga ia jadi ogag-ogahan mengonsumsi makanan utama.
4. Malas olahraga
Jika orang tua tidak memberikan contoh tentang pentingnya olahraga teratur, anak biasanya akan ikut mempelajari hal tersebut. Mereka jadi malas berolahraga, dan memilih untuk rebahan di rumah saja saat ada waktu luang.
Yuk mulai tanamkan kebiasaan sehat dengan rajin olahraga setidaknya minimal 30 menit per hari, 2-3 kali seminggu. Dengan begitu, anak-anak pun jadi lebih bersemangat untuk ikut berolahraga bersama Bunda!
5. Terlalu banyak main gadget
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam BioMed Central Journal of Health, Population and Nutrition, kebiasaan main gadget terlalu banyak berkaitan dengan risiko obesitas. Ini karena peningkatan durasi screentime dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan.
Selain gadget, termasuk juga screentime dengan menonton televisi. Beberapa penelitian lain juga mengungkapkan bahwa menonton televisi meningkatkan respons termotivasi terhadap asupan makanan dan perilaku ngemil di kalangan anak-anak dan remaja.
Demikian ulasan tentang berbagai kebiasaan yang buat anak obesitas, sehingga orang tua bisa mulai lebih dini untuk mengubah dan memberikan contoh gaya hidup sehat yang lebih baik pula. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Hati-hati Bun, 5 Kebiasaan Ini Bisa Picu Diabetes pada Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Ciri Fisik Anak Alami Obesitas, Perhatikan Bentuk Perutnya Bunda
Risiko Anak Alami Obesitas Meningkat Selama Pandemi Corona, Ini Penyebabnya
Perceraian Orang Tua Bikin Berat Badan Anak Naik?
Bunda, Diet Bukan Cara Tepat Atasi Obesitas pada Anak
TERPOPULER
Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk
Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli
Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia
Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya
Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk
Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tamat, Drama Korea 'Our Unwritten Seoul' Cetak Rating Tertinggi Selama Tayang
-
Beautynesia
Top 5 List: Brand Lokal Tas dengan Kualitas "Baja" untuk Sehari-hari
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 1 Juli: Scorpio Harus Rendah Hati, Libra Siapkan Ide Baru
-
Mommies Daily
10 Pekerjaan yang Diprediksi Hilang Dalam 10 Tahun Akibat Kecanggihan Teknologi, Profesi Andakah Salah Satunya?