3 Kondisi Anak Tidak Boleh Imunisasi Menurut Dokter, Salah Satunya Alergi

Ilustrasi Kondisi Anak Tidak Boleh Diimunisasi/Foto: iStock

Imunisasi merupakan proses pemberian vaksin kepada anak agar mereka terlindungi dari penyakit-penyakit tertentu. Meski begitu, ada beberapa kondisi di mana anak tidak boleh mendapatkan imunisasi, Bunda.

Imunisasi sangat penting untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah penyebaran penyakit yang dapat membahayakan mereka. Beberapa imunisasi yang umum diberikan adalah campak, polio, hepatitis B, difteri, tetanus, dan sebagainya.

Jadwal pemberian imunisasi sendiri biasanya sudah ditentukan oleh pemerintah. Si Kecil bisa mulai mendapatkan imunisasi ini sejak mereka baru lahir.

Kondisi anak tidak boleh imunisasi

Tidak semua anak bisa mendapatkan imunisasi, Bunda. Berikut ini adalah beberapa kondisi anak tidak boleh diimunisasi menurut dokter:

1. Anak yang sedang sakit

Menurut Ketua Childhood Immunization Update (CIU) 2023, Prof. Dr. Hartono Gunardi, SpA(K), salah satu kondisi anak tidak boleh diimunisasi adalah ketika mereka sedang dalam keadaan sakit. Misalnya saja saat kondisi anak mengalami diare atau demam.

"Keadaan apa yang anak tidak boleh diimunisasi? Yaitu anak yang sedang sakit. Dia sedang sakit diare, demam," jelas Prof Hartono ketika ditemui wartawan di sebuah acara di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Jadi anak yang sedang sakit, apalagi dia sakit berat, sesak napasnya, itu tidak boleh diimunisasi," sambungnya.

2. Anak dengan komorbid tertentu

Prof Hartono mengungkapkan bahwa vaksin-vaksin tertentu atau vaksin hidup tidak boleh diberikan pada anak yang menderita gangguan kekebalan berat, Bunda. Misalnya saja ketika anak mengalami sakit ginjal atau komorbid tertentu.

"Tapi perlu kita waspadai pada vaksin-vaksin tertentu tidak boleh diberikan kepada anak yang menderita gangguan kekebalan berat. Misalnya ada sakit ginjal, ada komorbid tertentu yang menyerang kekebalan tubuh. Jadi tidak boleh diberikan vaksin hidup," jelasnya.

"Tapi pada umumnya vaksin boleh diberikan pada anak sehat. Jadi anak sakit tidak boleh," tambah Hartono.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat kondisi anak yang tidak boleh diimunisasi lainnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

KONDISI ANAK TIDAK BOLEH DIIMUNISASI

Ilustrasi Kondisi Anak Tidak Boleh Diimunisasi/Foto: iStock

3. Anak dengan alergi

Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr. SpA(K), mengungkapkan bahwa ada dua kriteria anak tidak boleh diimunisasi, Bunda. Keduanya adalah kondisi mutlak dan kondisi sementara.

Kondisi anak dengan penyakit ginjal termasuk kondisi sementara karena bisa disembuhkan. Ketika kondisinya sudah terkendali, mereka wajib mendapatkan imunisasi.

"Seperti penyakit ginjal, dia kan bisa sembuh. Begitu nanti dia sembuh, semuanya terkontrol dan terkendali, dia wajib buat vaksin," jelas Sri Rezeki ketika menghadiri acara yang sama.

Sementara itu, anak dengan alergi berat kemungkinan akan mengalami syok jika mendapatkan suatu imunisasi. Karena itu, mereka harus mendapatkan imunisasi di rumah sakit dengan peralatan lengkap.

"Tetapi kalau anak-anak yang punya alergi berat, disuntik, dia syok. Apakah memang dia tidak tahan terhadap suntikan ini, nah ini bisa menjadi kontraindikasi mutlak namanya," papar Sri.

"Atau bagaimana kita mengatasi bahwa anak-anak yang pernah menderita syok karena vaksin, yang berikutnya harus dilakukan di rumah sakit, di mana ada fasilitas yang lengkap. Jadi jangan di puskesmas, jangan di klinik-klinik, tetapi harus di rumah sakit," pungkasnya.

Jangan lupa simak juga video imunisasi ganda untuk cegah penyakit campak pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]