Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bolehkah Anak Minum Paracetamol Sebelum Diimunisasi? Begini Penjelasan Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 09 May 2023 22:40 WIB

Infants crying and receiving vaccinations
Ilustrasi Pemberian Paracetamol Sebelum Imunisasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco

Sejak lahir, anak harus mendapatkan berbagai macam imunisasi untuk meningkatkan kesehatannya. Namun, amankah memberikan paracetamol pada anak untuk meminimalisir KIPI?

KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi merupakan salah satu reaksi tubuh yang tidak diinginkan setelah pemberian imunisasi. Pada anak, biasanya yang sering terjadi adalah suhu tubuh meningkat atau demam.

Menurut Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) selaku Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Bunda perlu sadari bahwa KIPI tidak selalu terjadi pada anak yang mendapatkan imunisasi. Meski begitu, pastikan anak dalam keadaan sehat sebelum diimunisasi untuk mencegah KIPI.

"Jadi kita perlu mengerti bahwa KIPI tidak selalu terjadi. Jadi, pastikan anak kita selalu dalam keadaan sehat sebelum diimunisasi. Artinya dia tidak demam-demam sebelum diimunisasi," papar Hartono dalam acara Media Briefing World Imunization Week 2023: Kejar Imunisasi, Lindungi Generasi Emas, Senin (8/5/2023).

Jika setelah diimunisasi anak mengalami demam, Bunda bisa berikan anak obat penurun panas berupa paracetamol. Hartono mengatakan demam yang umum terjadi usai imunisasi biasanya berkisar 24 hingga 48 jam.

"Demamnya yang perlu kita mengerti. Demamnya paling lama 24 sampai 48 jam. Itu wajar terjadi. Dan kalau dia demam, kita tinggal berikan obat penurun demam," paparnya.

Pemberian paracetamol sebelum imunisasi

Untuk mencegah anak mengalami demam atau KIPI lainnya, biasanya Bunda akan memberikan anak paracetamol sebelum imunisasi. Hartono pun membolehkan hal ini sebagai langkah pencegahan.

"Bolehkah kita kasih obat penurun demam sebelumnya? Untuk antisipasi (boleh diberikan). Sedia payung sebelum hujan," jelas Guru Besar Universitas Indonesia ini.

Meski begitu, Hartono turut menjelaskan bahwa ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa paracetamol sebelum imunisasi dapat menyebabkan gangguan pada proses pembentukan antibodi.

"Tetapi dari penelitian itu pemberian paracetamol pada anak yang belum diimunisasi sebelum demam terjadi itu akan mengganggu proses pembentukan antibodi," jelasnya.

"Antibodi-nya akan terbentuk tetapi tidak setinggi ketika tidak diberi paracetamol. Dan kalaupun dia demam, tidak sepenuhnya (kasus) terjadi. Hanya kira-kira 25 persen saja yang demamnya ringan, jadi tidak perlu diberikan paracetamol sebelum imunisasi," tambahnya.

Selain memberikan paracetamol untuk mengatasi KIPI, langkah apa lagi yang bisa Bunda lakukan untuk membuat anak nyaman?

Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak lagi video daftar imunisasi gratis dari pemerintah untuk bayi 0-6 bulan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BERIKAN KOMPRES HINGGA PAKAI BAJU SESUAI

Vaccine, Vaccination Hepatitis B virus for child baby. Doctors vaccinate the thighs of children

Ilustrasi Pemberian Paracetamol Sebelum Imunisasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

Cara mengatasi efek samping imunisasi

Dokter spesialis anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, mengatakan ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi efek samping usai anak imunisasi. Berikut ini deretannya:

1. Berikan kompres

Ketika terjadi pembengkakan atau merah pada area usai melakukan imunisasi, dr. Mira menyarankan agar Bunda memberikan kompres. Kompres pun baiknya menggunakan air hangat, ya.

"Tapi kalau bengkak, boleh dilakukan kompres dengan air hangat," papar Mira kepada HaiBunda dalam kesempatan terpisah, belum lama ini.

Banner Efek Samping Daun Kelor

2. Pastikan suhu anak

Usai imunisasi, anak biasanya mengalami demam. Namun, periksa terlebih dahulu suhu tubuh anak, ya. Anak yang demam memiliki suhu sekitar 38 derajat celcius.

"Kalau terjadi demam, pastikan anaknya benar demam atau tidak. Karena kalau demam itu kan harus diukur pakai termometer. Kalau suhunya di atas 37,9 artinya sudah 38 derajat celcius, berarti kan dia demam," kata Mira.

3. Berikan cukup cairan

Hal yang terpenting jika anak dalam keadaan demam adalah memeriksa apakah cairan dalam tubuh Si Kecil tetap tercukupi.

"Berikan cairan lebih banyak. Misalnya anaknya ASI, terus biasanya anak enam bulan sudah makan, ya. Bisa ASI, bisa air putih," tuturnya.

4. Lakukan skin to skin

Jika ingin, Bunda bisa melakukan skin to skin dengan anak. Namun, jangan paksakan anak jika mereka tidak merasa nyaman, ya.

"Terus cara berikutnya bisa skin to skin dengan orang tuanya. Bagi yang nyaman saja. Kalau anaknya tidak nyaman, ya tidak usah skin to skin."

5. Gunakan baju yang sesuai

Saat anak demam usai vaksin, jangan pakaikan baju yang tebal dan berlapis. Pakaikan baju satu lapis yang bisa membuatnya nyaman.

"Terus kalau panasnya lagi naik, jangan pakai baju yang tebal yang berlapis-lapis, ya. Nanti makin panas. Pakai bajunya satu lapis saja," pungkasnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda