parenting

Viral Bayi Dikerok Pengasuh Sampai Menangis & Punggung Merah Kebiruan, Ini Bahayanya

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 15 Sep 2023 16:30 WIB

Jakarta -

Belum lama ini, viral unggahan seorang Bunda di media sosial yang menceritakan bayinya dikerok oleh sang pengasuh sampai menangis. Punggung bayi berusia 13 bulan itu juga sampai merah kebiruan, Bunda.

Unggahan tersebut menjadi viral dan banyak menuai beragam respons dari netizen. Lalu apa sih bahaya bila bayi dikerok?

Kerokan atau dikerok menjadi salah satu cara yang sering dilakukan orang Indonesia bila mengalami sakit masuk angin. Tradisi ini meyakini bahwa kerokan dapat mengeluarkan 'angin penyakit' dari dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kerokan merupakan aktivitas di mana seseorang memberikan gesekan atau parutan di kulit dengan menggunakan logam. Harapannya, kerokan bisa membuat pembuluh darah kulit melebar lalu memberikan rasa nyaman.

Meski demikian, kerokan sebenarnya tidak disarankan untuk dilakukan kepada bayi di bawah usia 1 tahun. Sebab, aktivitas ini berbahaya bagi kulit bayi yang masih sangat sensitif.

Bahaya kerokan bagi bayi

Kerokan melibatkan gesekan pada kulit dengan benda logam atau koin yang belum tentu terjamin kebersihannya. Akibat kerokan, kulit bisa memerah karena pembuluh darah yang melebar atau pecah, dan ini bukan tanda 'angin penyakit' keluar ya, Bunda.

Berikut ini 3 bahaya bayi dikerok:

1. Timbul nyeri dan luka

Menurut dokter spesialis anak Angga Wirahmadi, dilihat dari prosesnya, kerokan bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan di kulit karena kulit bayi masih tipis. Luka yang ditimbulkan akibat kerokan bisa menjadi tempat masuk kuman baik virus maupun bakteri penyebab infeksi.

2. Iritasi kulit

Zat atau minyak yang dipakai saat mengerok bayi juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit Si Kecil, Bunda. Zat tersebt juga bisa membuat peradangan atau alergi pada kulit anak.

3. Rasa sakit dan tidak nyaman

Bahaya lain dari bayi dikerok adalah memberikan rasa nyeri dan tidak nyaman. Kondisi tersebut tentu akan membuat bayi menangis dan rewel.

Lalu kapan anak boleh dikerok?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT