Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Dampak Memasukkan Anak Sekolah Sebelum Waktunya, Benarkah Pengaruhi Prestasinya?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Sep 2023 04:00 WIB

Ilustrasi Anak Ujian Sekolah
Ilustrasi Dampak Memasukkan Anak Sekolah Sebelum Waktunya/Foto: iStock

Dalam beberapa tahun terakhir, memasukkan anak sekolah sebelum usianya mulai ramai menjadi perbincangan di media sosial. Memasukkan anak sekolah sebelum waktunya ini dapat memberikan berbagai dampak pada anak.

Memasukkan anak sekolah di usia dini mungkin akan memberikan hal baik bagi sebagian anak. Namun, anak-anak lainnya mungkin akan merasakan berbagai dampak yang kurang baik.

Biasanya anak dimasukkan ke jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang di dalamnya berisi TK dan KB. Setelahnya, anak bisa melanjutkan ke jenjang SD yang umumnya dimulai pada usia 7 tahun.

Pendidikan anak sejak usianya masih dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian anak secara utuh. Meski begitu, Bunda tetap harus memperhatikan apakah anak sudah siap untuk bersekolah atau belum.

Dampak memasukkan anak sekolah sebelum waktunya

Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa dampak yang dapat terlihat jika Bunda memasukkan anak sekolah sebelum waktunya. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Anak merasa rendah diri

Menurut psikolog anak Samanta Elsener, M.Psi., Psi, anak yang dimasukkan ke dalam sekolah sebelum waktunya akan membuat anak tidak berkembang karena merasa terbebani. Anak juga akan merasa rendah diri dan motivasi belajar rendah.

"Dampak dimasukkan ke SD sebelum anak siap bisa membuat anak tidak berkembang karena merasa berat menjalani sekolah, stres atau tertekan dan bisa tidak naik kelas, serta jadi bisa merasa rendah diri dan motivasi belajar kurang optimal," kata Samanta ketika diwawancara HaiBunda, Jumat (15/9/2023).

2. Meningkatkan kecemasan dan stres pada anak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cambridge Assessment menunjukkan bahwa memasukkan anak ke sekolah di usia dini mungkin menimbulkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan, Bunda. Anak-anak akan merasa kesusahan dan membuat mereka tidak nyaman.

"Anak-anak berusia sekitar 4 tahun mungkin belum siap dengan lingkungan yang mereka temui di kelas, yang mencakup tidak hanya harus berurusan dengan kurikulum yang mungkin tidak disesuaikan dengan kebutuhan mereka tetapi juga dengan sejumlah hal penyesuaian sosial dan emosional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan," begitu pernyataan dalam penelitian tersebut dikutip laman The Guardian.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat dampak memasukkan anak sekolah sebelum waktunya yang lainnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


DAMPAK MEMASUKKAN ANAK SEKOLAH SEBELUM WAKTUNYA

Boy lying face down on desk and encouraging parents

Ilustrasi Dampak Memasukkan Anak Sekolah Sebelum Waktunya/Foto: Getty Images/iStockphoto/takasuu

3. Memengaruhi prestasi akademis

Masih menilik dari penelitian yang sama dari Cambridge Assessment, dijelaskan bahwa anak-anak yang sekolah sebelum waktunya mungkin juga dapat memengaruhi prestasi mereka selama sekolah.

"Hal ini dapat terus memengaruhi prestasi akademis mereka selama bersekolah," begitu penjelasan dalam penelitian tersebut.

4. Kurang aktif secara fisik

Merangkum dari laman Independent, anak yang sekolah sebelum usianya disebut kurang aktif secara fisik, Bunda. Mereka juga dinilai lebih sedikit menghabiskan waktu untuk menjelajahi lingkungannya.

Banner Penilaian Tengah Semester

5. Mengalami gangguan mental

Melansir dari laman Scary Mommy, salah satu tantangan memasukkan anak sekolah di usia dini adalah kurangnya kematangan emosi. Berdasarkan temuan dari Harvard, anak-anak yang sekolah di usia cepat sebanyak 30 persen lebih besar menerima diagnosis ADHD.

ADHD atau Attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan mental di mana anak sulit memfokuskan perhatiannya. CDC menjelaskan bahwa kondisi ADHD pada anak terus meningkat dalam 15 tahun terakhir.

Laporan pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa sekitar 11 persen anak (1 dari 10 anak usia sekolah) telah didiagnosis dengan ADHD. Jumlah ini telah meningkat sebanyak 42 persen dari tahun 2003 hingga 2011.

Jangan lupa intip lagi video tanda anak kelelahan sekolah dan cara mengatasinya berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda