
parenting
Jangan Katakan 3 Kalimat Ini Jika Ingin Anak Punya Kecerdasan Emosional
HaiBunda
Senin, 16 Oct 2023 21:25 WIB

Meskipun prestasi akademik sangat penting, Bunda juga perlu membangun kecerdasan emosional pada anak. Untuk itu, ada beberapa kalimat yang tidak boleh dikatakan agar mereka memiliki kecerdasan ini.
Untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak, orang tua perlu melakukan banyak komunikasi dengan mereka. Hal ini diungkapkan langsung oleh seorang neuropsikolog dan penulis buku Energy Rising: The Neuroscience of Leading with Emotional Power, dr. Julia DiGangi, PhD.
Julia menyebut, kecerdasan emosional perlu gaya komunikasi yang baik yang dapat mendorong koneksi dan kemandirian. Keduanya sangat penting untuk mendapatkan hubungan yang sehat dan penuh empati.
"Saya mengajari orang-orang gaya komunikasi yang mendorong koneksi dan kemandirian, yang keduanya penting jika ingin memiliki hubungan yang kuat, sehat, dan penuh empati," ungkapnya dikutip laman CNBC Make It.
Kalimat yang perlu dihindari
Menurut Julia, ada beberapa kalimat yang perlu Bunda hindari jika ingin anak memiliki kecerdasan emosional. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. "Kenapa kamu tidak bisa lebih termotivasi lagi?"
Otak diatur untuk unggul kapanpun dan di manapun. Jadi, ketika anak-anak mengalami kesulitan, itu bukan karena anak tidak ingin melakukannya dengan baik, namun karena mereka tidak mampu.
Dengan kata lain, masalahnya bukan dari motivasi mereka. Hal ini terjadi karena adanya keterputusan antara ekspektasi Bunda sebagai orang tua dan kemampuan yang anak miliki.
Alih-alih menyalahkan anak atas motivasi yang mereka miliki, baiknya Bunda merespons secara emosional dengan rasa ingin tahu di mana motivasi dan kemampuan dapat bersinggungan. Misalnya saja ketika Si Kecil terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain daripada membaca.
Hindari bertanya "Kenapa kalau tidak bisa lebih termotivasi untuk membaca buku?". Sebaliknya, cobalah pertanyaan seperti "Bunda lihat kamu sangat suka video game. Bunda ingin dengan apa yang sangat kamu suka dari mereka. Apa kamu mau membaca buku bersama?".
Klik baca halaman berikutnya untuk melihat kalimat lain yang perlu Bunda hindari agar anak memiliki kecerdasan emosional, yuk.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
KALIMAT YANG PERLU DIHINDARI AGAR ANAK CERDAS EMOSIONAL
Ilustrasi Kecerdasan Emosional/Foto: iStock
2. "Kenapa kamu tidak mau mendengarkan Bunda?"
Julia mengaku pernah bekerja dengan orang tua yang putrinya mengalami gangguan sensorik. Orang tua ini pun merasa frustrasi karena di ruang praktik, sang anak menolak untuk keluar dari mobil.
Meski begitu, mereka terus melakukan percakapan. Mereka mengetahui bahwa anak sebenarnya terganggu dengan musik yang diputar di ruang praktik dokter. Sang anak pun diberikan penyumbat telinga.
Pada akhirnya, masalah sebenarnya terjadi karena orang tua tidak mendengarkan apa yang anak butuhkan. Otak anak terikat dengan otonomi dan kebutuhan untuk menjelajahi dunia berdasarkan identitas mereka sendiri, bukan berdasarkan apa yang orang tua minta.
Jika Bunda dan Ayah terjebak dalam masalah ini, alih-alih bertanya mengapa mereka tidak mendengarkan, pertimbangkan untuk bertanya "Apakah Bunda sudah mendengarkan kamu?".
Orang tua yang cerdas secara emosional tidak berusaha untuk mendapatkan kepatuhan dari anak-anak mereka. Namun, orang tua berusaha untuk mendapatkan koneksi. Anak perlu tahu bahwa Bunda bersedia mendengarkan mereka.
3. "Kamu sangat tidak sopan!"
Julia kerap melihat orang tua mengambil kesimpulan yang luas dan sangat buruk tentang perilaku anak berdasarkan rasa tidak aman mereka.
"Sepasang suami istri mengatakan kepada saya 'anak remaja kami tidak menghormati kami'. Karena mereka tidak mendengarkan ketika diminta menyelesaikan pekerjaan sains mereka. Namun begitu, orang tuanya menyampaikan kekhawatiran mereka dalam percakapan yang aman dan tidak berisiko," kata Julia.
"Anak remaja mereka dengan tegas menjawab, 'Saya sangat menghormati kalian! Sains itu sulit bagi saya'," sambungnya.
Ketika ini terjadi, yang harus Bunda lakukan adalah mengajukan pertanyaaan spesifik dan tidak menghakimi. Lalu, tegaskan kesediaan Bunda untuk mendengarkan mereka.
Bunda bisa katakan "Bunda lihat kamu mendapat nilai 64 untuk ujian sains. Apakah kamu mau membicarakannya? Bunda hanya ingin mendengar pengalamanmu".
Ketika perasaan anak terguncang, Bunda pun akan merasakan hal yang sama. Jadi, ketika emosi yang besar muncul, wajar jika Bunda ingin mengendalikan perasaan mereka dengan menyuruhnya untuk diam, tenang, atau sebagainya.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Bunda dan Si Kecil, ya.
Jangan lupa intip juga video trauma pada anak berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Anak Sejak Dini, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Mengenal Kecerdasan Emosional pada Anak & Cara Mudah Mengajarkannya

Parenting
Bunda, Ajarkan 5 Hal Ini pada Anak untuk Mencapai Kecerdasan Emosional

Parenting
Penting! Begini Cara Melatih Kecerdasan Emosional Anak, Bun

Parenting
5 Kemampuan yang Perlu Diasah Orang Tua agar Anak Punya EQ Tinggi


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda