
parenting
Apakah Anak dengan Sensory Processing Disorder Bisa Terlambat Bicara?
HaiBunda
Rabu, 18 Oct 2023 18:05 WIB

Sensory Processing Disorder (SPD) atau gangguan pemrosesan sensorik merupakan kondisi neurologis anak yang dapat memengaruhi cara otak memproses informasi serta indera. Namun, apakah kondisi ini juga dapat membuat anak mengalami speech delay atau terlambat bicara?
Anak-anak dengan kondisi SPD umumnya sangat sensitif atau bahkan tidak bereaksi terhadap suatu masukan sensorik. Misalnya saja lampu, suara, makanan, sentuhan, hingga bau.
Tak hanya itu, anak yang mengalami masalah sensorik ini juga mungkin memiliki rasa enggan terhadap hal-hal yang merangsang indera mereka secara berlebihan. Contohnya seperti situasi lingkungan yang bising, cahaya yang terlalu terang, hingga bau yang menyengat.
Anak SPD alami terlambat bicara?
Setelah mengetahui penjelasan singkat tentang SPD, Bunda pasti berpikir bahwa ciri-ciri anak yang mengalami SPD hanya seputar rasa sensitif mereka terharap suatu hal. Padahal, ciri anak SPD dapat menunjukkan hal yang lebih jauh.
Melansir dari laman Kid Sense, disebut bahwa anak dengan kondisi SPD kerap menunjukkan ciri-ciri terlambat bicara. Mereka memiliki keterampilan komunikasi dan sosial yang tertunda.
Tak hanya itu, pada beberapa kasus anak yang didiagnosis dengan kondisi ini juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dua arah. Mereka lebih suka bermain sendiri dan sulit mengetahui cara bermain dengan anak-anak lainnya.
Selain terlambat bicara, ada pula beberapa ciri anak SPD yang perlu Bunda pahami. Berikut ini deretannya:
- Kurang reaktif terhadap sensasi tertentu
- Tampak lesu
- Mengalami kesulitan mengatur respons perilaku dan emosionalnya sendiri
- Mudah terganggu
- Memiliki keterampilan motorik yang buruk
- Memiliki pola tidur yang buruk
- Memiliki kebiasaan makan yang terbatas atau memilih-milih makanan
- Menjadi tertekan saat melakukan tugas perawatan diri seperti menyisir rambut, mencuci rambut, memotong kuku, berpakaian, mengikat tali sepatu, bahkan makan
- Suka bergerak
- Tampak terkulai atau tonus otot rendah
- Mudah lelah
- Mengalami kesulitan menerima perubahan dalam rutinitas atau transisi
Lantas apa yang menyebabkan anak mengidap kondisi SPD? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
BEBERAPA KOMPLIKASI PRENATAL
Ilustrasi SPD dan Terlambat Bicara/Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Penyebab anak mengidap SPD
Melansir dari laman Healthline, dikatakan belum jelas apa yang menyebabkan masalah sensorik pada anak, Bunda. Namun, peneliti percaya hal ini ada hubungannya dengan cara jalur sensorik di otak memproses dan mengatur informasi.
Kesulitan memproses sensorik ini umumnya kerap terjadi pada anak yang mengidap autisme. Selain itu, tidak jelas pula apakah masalah sensorik ini dapat terjadi dengan sendirinya atau disebabkan oleh kelainan lainnya.
Meski begitu, beberapa dokter dan ahli kesehatan percaya bahwa masalah pemrosesan sensorik adalah gejala dari masalah lain. Ini artinya masalah sensorik bukanlah diagnosis kondisi itu sendiri.
Penelitian pada tahun 2020 dan studi kecil di tahun 2017 menyebut bahwa SPD bisa saja berhubungan dengan beberapa komplikasi prenatal atau kelahiran. Misalnya saja sebagai berikut:
- Bayi lahir prematur
- Berat badan bayi lahir rendah
- Stres pada orang tua
- Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan selama kehamilan
Paparan berlebihan terhadap bahan kimia dan kurangnya stimulasi sensorik di masa kanak-kanak juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya SPD ini, Bunda. Kemungkinan aktivitas otak yang tidak normal bisa mengubah cara otak memproses indera dan rangsangan.
Semoga informasi tentang Sensory Processing Disorder ini dapat bermanfaat bagi Bunda dan Si Kecil, ya.
Jangan lupa saksikan lagi video kenali tanda dan penyebab speech delay pada anak berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Tanda-tanda Anak Punya Masalah Sensori Dapat Memengaruhi Tumbuh Kembangnya

Parenting
Bayi Tidak Mau Injak Rumput Disebut Alami Gangguan Sensorik? Ini Kata Dokter Anak

Parenting
Kabar Baru Balita yang Idap Sensory Processing Disorder, Kini Sudah Bisa Makan Beragam Tekstur

Parenting
Kisah Balita Idap Sensory Processing Disorder, Berawal dari Tak Mau Makan

Parenting
Curhat Bunda soal Anak Idap Sensory Processing Disorder, Ini Gejala yang Perlu Diketahui


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda