Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Berapa Persen Kecerdasan Anak yang Diturunkan dari Ibu? Ini Faktanya Menurut Ahli

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 22 Oct 2023 19:40 WIB

Anak belajar
Berapa Persen Kecerdasan Anak yang Diturunkan dari Ibu? Ini Faktanya Menurut Ahli/ Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco
Daftar Isi

Mungkin Bunda sudah pernah mendengar pernyataan bahwa kecerdasan anak dapat diturunkan dari ibunya. Hal tersebut memang benar. Namun, yang jadi pertanyaan adalah seberapa besar andil genetik kecerdasan ibu yang menurun ke anaknya ya?

Sebelumnya, Bunda perlu tahu terlebih dahulu fakta ilmiah di baliknya. Sebuah studi melaporkan bahwa gen tertentu bekerja secara berbeda, bergantung pada apakah gen tersebut berasal dari ibu atau ayah.

Gen yang menentukan kecerdasan terletak pada kromosom X. Nah, karena perempuan membawa dua kromosom X dan laki-laki hanya membawa satu kromosom X, maka seorang anak dua kali lebih mungkin memperoleh kecerdasan dari ibunya. Sementara itu, gen kecerdasan dari ayah dinonaktifkan.

Mengutip Readers' Digest, mulai tahun 1994, para peneliti di Medical Research Council Social and Public Health Sciences Unit mewawancarai 12.686 orang yang berusia antara 14 hingga 22 tahun. Setelah memperhitungkan IQ anak, ras, pendidikan, dan status sosial ekonomi, maka didapatkan hasil bahwa prediktor terbaik untuk kecerdasan adalah IQ ibu.

Selain hipotesis ilmiah, ada penjelasan logis lain mengapa ibu yang cerdas sama dengan membesarkan anak yang cerdas. Hal ini karena ibu sering kali memainkan peran sebagai pengasuh utama, yang juga 'arsitek utama' lingkungan anak selama periode penting perkembangan otak anaknya.

Ikatan emosional ibunda dan anak pengaruhi kecerdasan

Seorang Bunda juga terbukti memainkan peran sangat penting dalam kecerdasan non-genetik anaknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ikatan yang kuat antara ibu dan anak sangat erat kaitannya dengan kecerdasan.

Para peneliti di Universitas Washington menemukan bahwa ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak sangat penting untuk pertumbuhan beberapa bagian otak. Setelah menganalisis cara sekelompok ibu berhubungan dengan anak-anak mereka selama tujuh tahun, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang didukung secara emosional dan kebutuhan intelektualnya terpenuhi, memiliki hipokampus (bagian otak yang berhubungan dengan memori, pembelajaran, dan respons stres)10 persen lebih besar, dengan rata-rata 13, bila dibandingkan ibu yang tidak terlalu dekat secara emosional dengan anak-anaknya.

Ikatan yang kuat dengan ibu diperkirakan memberikan anak rasa aman yang memungkinkan mereka menjelajahi dunia, dan memiliki kepercayaan diri untuk memecahkan masalah. Selain itu, seorang anak yang dapat memecahkan masalah, cenderung dapat mencapai potensi terbaiknya.

Berapa persen kecerdasan menurun dari ibu?

Para ilmuwan memperkirakan bahwa hanya sekitar 40 hingga 60 persen kecerdasan yang diturunkan. Seperti dijelaskan sebelumnya, ibu memainkan peran sangat penting dalam kecerdasan anak.

Namun, selain itu, ada pula faktor lingkungan yang berperan, Bunda. Dalam penelitian juga disebutkan sosok Ayah juga berperan dalam membentuk kecerdasan anaknya.

Para peneliti menunjukkan, serangkaian sifat lain yang ditentukan oleh gen, seperti intuisi dan emosi, yang dapat diwarisi dari Ayah juga merupakan kunci untuk membuka potensi kecerdasan.

Anak belajarIlustrasi Ibu dan Anak/ Foto: iStock

Tingkat stres Bunda turut berpengaruh

Dilansir Harvard Gazette, pola pikir berkembang dari orang tua akan menghasilkan hasil pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Namun, masih belum jelas pada titik mana pola pikir seperti itu bisa berdampak pada kehidupan anak-anak.

Sebuah penelitian yang baru-baru ini dirilis oleh seorang dokter spesialis anak di Boston Medical Center, Mei Elansary, dan lima peneliti lainnya, menemukan bahwa pola pikir berkembang pada ibu dapat mengurangi dampak negatif stres di bulan-bulan awal kehidupan seorang anak dan mendorong perkembangan otak.

Penelitian tersebut didasarkan pada penelitian sebelumnya, termasuk penelitian Meredith Rowe, seorang Profesor Pembelajaran dan Perkembangan Dini Saul Zaentz, yang menunjukkan bahwa efek positif dari pola pikir berkembang dalam interaksi ibu-anak.

"Pola pikir yang bertumbuh (growth mindset) pada seorang ibu adalah keyakinan bahwa ia dapat mengembangkan kemampuan anaknya melalui kerja dan usaha, dan bahwa ia dapat membantu anak-anaknya mempelajari hal-hal baru serta menumbuhkan dan memperluas kemampuan mereka'," kata Elansary.

"Sebaliknya, pola pikir ibu yang tetap adalah keyakinan bahwa kemampuan akan tetap sama seiring berjalannya waktu, tidak peduli seberapa keras bekerja atau seberapa besar investasi yang diberikan sebagai seorang ibu untuk pembelajaran ke anaknya.”

Penelitian baru ini melibatkan 33 ibu dan anak-anak mereka, yang berusia 12 bulan dan merupakan bagian dari studi kohort longitudinal mengenai peran stres dan perkembangan anak. Penelitian ini dipimpin oleh Charles Nelson, profesor pediatri dan ilmu saraf di Harvard Medical School dan profesor pendidikan di Harvard Graduate School of Education. Para ibu tersebut direkrut dari klinik perawatan primer di Rumah Sakit Anak Boston.

Peneliti studi tersebut bertanya kepada para ibu tentang pola pikir dan tingkat stres mereka. Aktivitas otak anak lalu diamati melalui elektroensefalografi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan dampak negatif stres pada ibu, atau tidak hanya pada interaksi dan keterikatan antara ibu dan bayi, tetapi juga pada perkembangan otak masa kanak-kanak.

Hasil baru menunjukkan bahwa aktivitas otak yang lebih rendah pada bayi yang ibunya merasa stres dan memiliki pola pikir tetap. Sebaliknya, bayi dari ibu yang memiliki growth mindset tidak menunjukkan dampak negatif.

"Kami menemukan bahwa (anak-anak dari) ibu yang memiliki tingkat stres tinggi dan juga memiliki pola pikir berkembang itu terlindungi, mereka terlindungi dari dampak negatif stres tingkat tinggi," kata Elansary.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda