Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Mengenal 8 Jenis Kecerdasan Anak dan Bagaimana Cara Melatihnya

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 25 May 2022 14:40 WIB

Ilustrasi anak bermain sudoku
Ilustrasi Anak Cerdas / Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska

Setiap anak diberkahi dengan kecerdasan unik. Kemampuan ini berbeda-beda antara anak satu dan lainnya. Namun secara umum, terdapat 8 jenis kecerdasan anak yang dapat dikembangkan.

Sebelum mengarahkan Si Kecil kepada bidang yang ia kuasai, Bunda harus terlebih dahulu memahami delapan jenis kecerdasan anak.

Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener, M.Psi., Psikolog mengatakan, 8 jenis kecerdasan anak mencakup berbagai bidang mulai dari akademis hingga seni.

Kecerdasan tersebut antara lain kecerdasan linguistik-verbal, logika matematika, visual-spasial, kinestetik-jasmani, musikal, naturalistik, intrapersonal, dan interpersonal.

"Ada satu jenis kecerdasan lain, yaitu Eksistensi atau tentang bagaimana kondisi spiritual manusia. Namun jenis kecerdasan ini masih menjadi perdebatan karena belum bisa dipastikan tolak ukurnya," kata Samanta, dalam sesi HaiBunda Live, Selasa (24/5/22).

Banner Benarkah Seks Menyakiti Janin

Samanta menjelaskan, kecerdasan anak sudah terbentuk sejak dari dalam kandungan. Faktor genetik juga dapat mempengaruhi jenis kecerdasan anak, lho. Misalnya, orang tua Si Kecil aktif bekerja sebagai desainer dan musisi. Maka, ada kemungkinan bakat tersebut diturunkan kepada anak.

"Kemudian anaknya punya bibit seni, itu memang punya. Tapi bakat mereka bisa berbeda-beda. Anak pertama mungkin condong ke musik, yang satu ke gambar, lalu satu lagi ke seni tari yang merupakan kinestetik," ujarnya.

Selain diturunkan, kecerdasan anak juga dapat terbentuk dari proses mereka belajar. Selama tumbuh dan berkembang, anak akan mendapatkan stimulus dari berbagai hal yang dia lihat dan lakukan. Stimulus tersebut akan mendorong jenis kecerdasan mereka sehingga makin unggul.

Perlu diperhatikan bahwa setiap anak memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Bunda tidak boleh membanding-bandingkan mereka dengan anak lain, bahkan dengan adik atau kakak.

Bunda juga bisa melakukan pemeriksaan psikologis untuk mengevaluasi kecerdasan Si Kecil sehingga Bunda dapat memperbaiki dan mempertimbangkan jenis stimulus seperti apa yang harus diberikan kepada mereka.

Cara orang tua dalam mendidik anak akan mempengaruhi proses perkembangan kecerdasan mereka. Sebaiknya, Bunda membiarkan mereka bereksplorasi dan tidak hanya fokus pada satu hal saja.

"Biasanya para Bunda dan Ayah kalau anaknya sudah lihat bakat Si Kecil, langsung diberi kursus di bidang itu. Padahal kita harus menjaga kecerdasan ini agar tidak terlalu jomplang," kata Samanta.

"Sebagai orang tua dengan anak kecerdasan kinestetik, tentu kita punya harapan dia jadi atlet. Maka yang perlu kita kembangkan bukan hanya kinestetik, melainkan kemampuan interpersonal dia, bagaimana cara dia berinteraksi dengan orang lain. Sebagai atlet dia harus bisa berkoordinasi dengan tim dan pelatih," tuturnya.

Lantas, adakah batasan kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak? Baca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Saksikan juga video tentang tips dari Artika Sari Devi menemukan bakat anak:

[Gambas:Video Haibunda]




BERAPA JENIS KECERDASAN YANG DIMILIKI ANAK?

Creative since her early age

Ilustrasi Anak Cerdas / Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio

Kecerdasan anak terbagi menjadi 8 jenis. Namun, seberapa banyak kecerdasan yang bisa dimiliki oleh setiap anak, ya?

Samanta menjelaskan, psikolog menyebutkan batasan kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak berkisar antara 2-4 jenis. Namun seiring dengan perkembangan zaman, saat ini mereka percaya bahwa tidak ada batasan setiap anak untuk mengembangkan kecerdasan mereka.

"Para peneliti dan psikolog semakin percaya bahwa tidak ada batasan untuk mengembangkan diri. Namun prosesnya sebaiknya dilakukan satu per satu agar kita fokus. Kita harus mulai dari yang paling mudah," kata Samanta.

Kecerdasan dapat menjadi gambaran orang tua untuk melihat potensi anak yang bisa dikembangkan. Bakat bawaan yang sudah terlihat akan membuat Si Kecil lebih cepat menyerap berbagai macam hal yang ia terima. Ketika Bunda sudah mengarahkan anak dengan baik, kecerdasan mereka akan berkembang secara optimal.

"Nanti di usia 7-11 tahun, kita bisa berikan ruang untuk dia mengembangkan diri agar lebih tahu dia sukanya apa. Kalau anak sudah punya minat, nanti usia 12 tahun di bangku SMP sudah bisa kita tentukan dia mau jadi apa," ucap Samanta.

"Kalau dia mau jadi atlet, ikutlah lomba yang banyak. Kalau mau jadi musisi, coba ikut konser. Untuk mencari pengalaman dan mengasah rasa percaya diri mereka," imbuhnya.


(anm/anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda