PARENTING
5 Tingkah Laku Anak untuk Cari Perhatian Orang Tua dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Kinan | HaiBunda
Jumat, 17 Nov 2023 20:25 WIBPerhatian dari orang lain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, tak terkecuali anak-anak. Mereka pun senang berperilaku mencari perhatian orang tua. Bagaimana cara mengatasinya?
Sebelumnya perlu diketahui bahwa anak sebenarnya membutuhkan perhatian untuk bertahan hidup, jadi tidak mengherankan jika mereka mencarinya hampir setiap waktu.
Namun, apa yang harus orang tua lakukan ketika perilaku mencari perhatian anak berlanjut menjadi masalah? Bagaimana seharusnya tanggapan orang tua ketika anak mencari perhatian dengan cara yang mengganggu atau bahkan agresif?
Ciri-ciri anak mencari perhatian dan cara mengatasinya
Dilansir laman Romper, pakar perkembangan dan pendidikan anak, Dr. Lauren Loquasto, menyebutkan bahwa ada beberapa perilaku mencari perhatian yang umum dilakukan anak. Sebaliknya, ada pula interaksi positif yang dapat diterapkan orang tua untuk membantu perkembangannya:
1. Berteriak atau tantrum
Hampir selalu seorang anak yang berada pada level ini berusaha mati-matian untuk mengomunikasikan sesuatu yang tidak dapat mereka ungkapkan dengan kata-kata pada orang tuanya.
Seorang anak dalam mode tantrum memiliki sebuah kebutuhan yang tidak terpenuhi dan perasaannya terhadap hal tersebut lebih besar daripada kemampuannya untuk tetap tenang.
Oleh karena itu, respons tersebut kadang juga membuat orang tua sulit mempertahankan kendali emosinya sendiri dan perlu menunggu sampai anak tenang.
"Selalu pastikan anak dalam kondisi aman terlebih dahulu. Hindari melihat langsung atau merespons secara verbal saat anak tantrum," ungkap Loquasto, dikutip dari Romper.
Jangan lupa beri apresiasi positif pada anak ketika mereka sudah tenang, berikan juga perhatian saat menenangkan Si Kecil.
2. Terus-menerus melucu
Semua orang suka tertawa. Jika seorang anak tidak yakin bagaimana cara berinteraksi dengan teman-temannya, mencoba terus-menerus melucu adalah salah satu cara untuk mendapatkan perhatian.
"Sebagai manusia, kita semua menginginkan perhatian," kata Loquasto.
3. Bereaksi berlebihan
Saat anak mengalami rasa sakit ringan dan sedikit luka, kemudian reaksi yang muncul berlebihan, ini pertanda bahwa sedang ada ketakutan emosional yang sedang dirasakannya. Jadi, orang tua perlu membantu mengurangi ketakutan anak terhadap pengalaman negatif kecil.
Jika Bunda bereaksi berlebihan juga, ini justru akan memperkuat rasa takut anak dan memenuhi kebutuhan perhatian tersebut. Nantinya, Si Kecil akan menanggapi dengan sikap yang sama lagi saat berhadapan dengan masalah.
"Sebaliknya, jika orang tua menghilangkan perhatian pada perilaku yang tidak diinginkan dan fokus pada perilaku yang diinginkan, maka perilaku yang tidak diinginkan tersebut akan berhenti," imbuh Loquasto.
Misalnya, ketika Bunda mengabaikan ratapan anak karena benturan kecil di lututnya dan malah fokus memberi pujian karena ia membereskan mainan tanpa diminta, anak akan mempelajari perilaku mana yang mendapat perhatian yang diinginkan dan tidak.
4. Merengek
Beberapa perasaan dapat memicu kecemburuan, termasuk rasa tidak aman, takut, serta kebutuhan yang belum terpenuhi. Apa pun penyebabnya, merengek adalah perilaku utama sebagian besar anak dalam mencari perhatian.
Lebih sulit untuk diabaikan daripada mengamuk karena merengek bukanlah sebuah peristiwa, melainkan sebuah kebiasaan.
Sama seperti kebiasaan yang kurang menyenangkan lainnya, kebiasaan ini mungkin sulit dihilangkan, tetapi bukan berarti tidak mungkin.
Loquasto menyarankan orang tua untuk memperhatikan dengan cermat perilaku yang ingin diperkuat. Setiap kali seorang anak melakukan hal yang benar, tegaskan dia dengan pujian.
"Seorang anak yang percaya diri dan berkembang dengan baik secara emosional dan sosial akan lebih siap untuk belajar dan tumbuh," tutur Loquasto.
5. Senang memotong pembicaraan
Anak gemar mengganggu atau memotong pembicaraan Bunda? Ini juga bisa ciri-ciri ia mencari perhatian, tetapi dengan cara yang keliru. Dikutip dari Parenting for Brain, hindari untuk langsung menanggapi anak karena ia belajar bahwa cara itu tepat.
Saat situasi kondusif, nyatakan dengan jelas bahwa apa yang mereka lakukan tidak dapat diterima dan jelaskan alasannya. Beri tahu juga bagaimana Bunda mengharapkan mereka dapat berperilaku.
Ajari mereka cara menggunakan perilaku yang benar untuk mendapatkan perhatian, misalnya menepuk bahu terlebih dahulu dan sabar menunggu obrolan orang tua selesai.
Demikian ulasan tentang tingkah laku anak untuk cari perhatian orang tua dan cara mengatasinya. Ingat, kuncinya adalah ketenangan dan kestabilan emosi orang tua, ya. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)