Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Marak Newborn Photoshoot untuk Sambut Kelahiran Bayi, Ini Syarat Amannya Menurut Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 22 Nov 2023 22:05 WIB

Ilustrasi bayi prematur
Ilustrasi Bayi Baru Lahir/Foto: iStock

Belum lama ini viral di media sosial mengenai bayi prematur meninggal di Tasikmalaya. Pihak keluarga menduga ada dugaan malapraktik pada bayi yang lahir dengan berat 1,5 kilogram itu. 

Pihak keluarga juga menduga, bayi prematur melewati sesi pemotretan (newborn photoshoot) tanpa persetujuan keluarga oleh pihak klinik. Meski telah mengikhlaskan kepergian Si Kecil, keluarga tetap bersikeras mencari keadilan dan membawa masalah ini ke jalur hukum.

Keluarga pasangan Erlangga Surya dan Nisa Armila ini melaporkan kejadian meninggalnya sang anak ke polisi. Pihak keluarga mengaku mendapatkan pelayanan yang cukup buruk di klinik bersalin tersebut.

"Siang tadi sudah melapor ke Polres Tasikmalaya Kota. Alhamdulillah pengaduan kami diterima," kata Nadia Anastasya, kakak kandung Erlangga, dilansir detikcom, Rabu (22/11/2023).

Sebelumnya Erlangga mengatakan, sang anak yang terlahir prematur dimasukkan ke inkubator oleh pihak klinik. Sedangkan Nadia, melihat anaknya dipakaikan kain tanpa penutup mata ke inkubator.

"Saya heran tuh, kan biasanya kalau di inkubator bayi dalam keadaan telanjang dan matanya ditutup agar matanya aman," katanya.

Sedangkan dugaan mengenai newborn photoshoot, pihak keluarga mengaku tak pernah memberikan izin anaknya untuk difoto. Keluarga makin terpukul saat menerima foto anaknya dengan watermark 'turut berbahagia'.

"Kami menerima kiriman konten foto dan video itu pada hari Kamis (16/11/2023), pas kami sedang mengadu ke kantor Dinkes," kata Tati Nurhayati, ibu kandung Erlangga atau nenek bayi.

Bayi yang terlahir prematur seharusnya memang mendapat perawatan intensif. Melansir dari laman Kids Health, bayi prematur membutuhkan banyak kebutuhan khusus dan cenderung memiliki banyak masalah kesehatan. Dengan begitu, bayi sering membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

Kata dokter soal photoshoot newborn

Kasus ini pun menarik perhatian khalayak, Bunda. Terutama mengenai tata laksana bayi lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, banyak juga penyedia jasa newborn photoshoot ikut menyayangkan kejadian tersebut. 

Banyak Bunda yang juga akhirnya mencari tahu, bagaimana keamanan foto bayi baru lahir dari sisi medis. Apalagi selama ini, newborn photoshoot banyak menampilkan pose-pose unik bayi. Banyak yang berkomentar takut hingga ngilu, melihat badan bayi ditekuk atau dibentuk menyerupai benda tertentu.

Salah satu pendapat mengenai aturan newborn photoshoot turut diungkap dokter spesialis anak, dr. K.S. Denta M.Sc, Sp.A di akun media sosial X atau Twitter miliknya. Sebelumnya, HaiBunda telah diizinkan untuk mengutip pernyataannya.

Denta mengungkapkan bahwa saat akan melakukan photoshoot newborn, bayi tidak diukur berdasarkan berat badan atau usianya. Hal yang harus diperhatikan adalah apakah anak dalam kondisi stabil atau tidak.

"Difoto kayak gini tuh maksudnya difoto kayak bagaimana? Intinya gini, patokannya bukan di usia atau BB-nya, tapi kondisi bayinya stabil atau tidak, dan ketika difoto stabilnya bayi itu akan terganggu atau tidak?" katanya dikutip akun @sdenta, Selasa (21/11/2023).

"Kalau tidak stabil ya jangan dianeh-anehin dulu. Stabil ini dari sisi suhu tubuhnya, jalan napas, pernapasan, jantung, parunya, dan seterusnya, dan lain-lain," imbuh Denta.

Merujuk pernyataan dr. Denta, jelas bahwa bayi prematur harus dirawat secara khusus hingga kondisinya stabil. Banyak risiko kesehatan yang bisa dialami anak-anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Informasi lebih lengkap klik baca halaman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


STUNTING HINGGA ANEMIA

Ilustrasi bayi prematur

Ilustrasi Bayi Prematur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ondrooo

Dampak bayi lahir prematur

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, angka kelahiran bayi prematur di Indonesia adalah 15,5 persen. Data tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 negara yang berkontribusi terhadap terjadinya kelahiran prematur di dunia.

Intervensi yang tepat dibutuhkan untuk merawat bayi prematur yang lahir. Sebab, semakin muda usia kehamilan dalam melahirkan bayi, semakin besar pula risiko komplikasinya pada Bunda dan Si Kecil.

Salah satu dampak atau risiko bayi lahir prematur adalah stunting. Bayi prematur atau bayi kecil memiliki risiko lebih tinggi atau sekitar 15,5 persen untuk terkena tengkes atau stunting.

Banner Krospromo Infused Water

Tak hanya stunting, ada pula dampak dan risiko lainnya. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Mengalami masalah pernapasan, seperti displasia bronkopulmoner.
  • Masalah saat minum atau necrotizing enterocolitis.
  • Pendarahan di pembuluh darah otak atau intraventrikular.
  • Aliran darah jantung menjadi tidak normal atau patent ductus arteriosus.
  • Mengalami infeksi atau sepsis.
  • Dapat menyebabkan cerebral palsy dan gangguan perkembangan neurodevelopmental.
  • Rentan mengalami masalah penglihatan atau retinolathy of prematurity hingga kebutaan.
  • Masalah pendengaran.
  • Gangguan belajar, konsentrasi, tingkah laku, tantrum, dan kesulitan makan.
  • Risiko kelainan jantung pada masa kanak-kanak hingga remaja (risiko 17 kali lebih besar pada bayi lahir < 28 minggu dan 3,5 kali lebih besar pada usia 28-31 minggu).
  • Mengalami diabetes tipe 1 dan 2 di masa yang akan datang.
  • Berisiko lebih besar memiliki riwayat alergi, seperti asma atau alergi makanan.
  • Ketidakmatangan saluran cerna dapat menyebabkan necrotizing enterocolitis (NEC).
  • Berisiko menyebabkan anemia pada bayi.
  • Mengalami Osteopenia of prematurity yang disebabkan komposisi dalam tulang terpengaruh di awal kehidupan.

Semoga informasinya dapat bermanfaat ya, Bunda.

Simak juga video serba-serbi ASI untuk bayi prematur berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda