Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pentingnya Skrining Bayi Baru Lahir, Ketahui Gangguan Kongenital hingga Pendengaran

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 15 Nov 2023 15:15 WIB

Skrining bayi baru lahir
Skrining bayi baru lahir/ Foto: Getty Images/katleho Seisa
Daftar Isi

Skrining bayi baru lahir merupakan alat penting untuk mendiagnosis banyak penyakit pada bayi yang sangat sulit diketahui pada waktu yang tepat. Apa saja pemeriksaannya?

Dikutip dari Hindustan Times, diagnosis dini dapat meningkatkan peluang bayi menerima perawatan yang tepat untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, para ahli kesehatan berpendapat bahwa semua bayi baru lahir harus menjalani skrining. 

Beberapa contoh skrining bayi baru lahir mencakup pemeriksaan metabolik, pemeriksaan pendengaran, dan pemeriksaan penyakit jantung bawaan yang kritis.

Macam-macam skrining pada bayi baru lahir

Salah satu hal yang perlu diperiksakan pada bayi baru lahir yakni kelainan metabolisme. Menurut dokter spesialis anak Dr.Abhishek Chopra, gangguan metabolisme adalah gangguan yang mengganggu cara tubuh memecah makanan, menyerap nutrisi, atau menangani enzim. 

Jika tidak diobati, beberapa kelainan ini dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi. 

Berikut ulasan tentang macam-macam skrining bayi baru lahir:

1. Skrining pendengaran

Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan sensorik yang paling kritis dengan konsekuensi sosial dan psikologis yang signifikan. Chopra menyebut bahwa kegagalan mendeteksi gangguan pendengaran dapat mengakibatkan gangguan bicara, bahasa, dan prestasi akademis yang buruk seumur hidup.

Skrining pendengaran bayi baru lahir hanya menunjukkan ada atau tidaknya respons terhadap rangsangan dengan intensitas tertentu, tetapi tidak mengukur beratnya gangguan pendengaran ataupun membedakan jenis tuli (tuli konduktif atau tuli saraf).

Alat yang direkomendasikan untuk skrining pendengaran bayi adalah otoacoustic emissions (OAE) atau automated auditory brainstem response (AABR).

2. Skrining penglihatan

Dikutip dari laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa skrining penglihatan penting dilakukan pada bayi prematur. Tepatnya pada usia 2-4 minggu ya, Bunda.

Retinopathy of prematurity (ROP) sering terjadi pada bayi prematur dan merupakan salah satu penyebab kebutaan bayi dan anak di dunia, termasuk di Indonesia. 

Dengan kemajuan teknologi di bidang perawatan bayi prematur, memungkinkan bayi prematur dengan berat lahir rendah dan usia kehamilan yang sangat muda dapat bertahan hidup, namun seiring dengan meningkatnya angka kehidupan bayi prematur tersebut, menyebabkan kejadian ROP juga meningkat. 

Untuk itu perlu dilakukan skrining pada bayi prematur untuk mendeteksi dini ROP, agar dapat dilakukan terapi yang sesuai untuk mencegah terjadinya kebutaan.  

Skrining ROP dilakukan pada: 

  • Bayi baru lahir dengan berat ≤ 1.500 gram atau masa kehamilan ≤ 34 minggu
  • Bayi risiko tinggi seperti mendapat fraksi oksigen (Fi O2) tinggi, transfusi berulang, kelainan jantung bawaan, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, infeksi/sepsis, gangguan napas, asfiksia, perdarahan di otak (IVH), berat lahir ≤ 1500 gram, masa gestasi ≤ 34 minggu.

3. Skrining hipotiroid kongenital (SHK)

Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya hipotiroid kongenital/bawaan. Hipotiroid kongenital yang tidak diobati sejak dini dapat mengakibatkan retardasi mental berat. 

Mengingat gejala hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir biasanya tidak jelas, dan hipotiroid kongenital dapat memengaruhi masa depan anak dengan menyebabkan retardasi mental berat, kecuali jika mendapat terapi secara dini maka mutlak sangat diperlukan (rutin) skrining hipotiroid pada bayi baru lahir untuk menemukan kasus secara dini.

Skrining ini dilakukan saat bayi berusia 48-72 jam, yakni dengan cara sedikit darah diteteskan di atas kertas saring khusus. Kemudian setelah bercak darah mengering, dilakukan pemeriksaan kadar hormon TSH.

4. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan kritis adalah penyakit yang memerlukan intervensi medis atau bedah dan jika tidak dilakukan pada waktu yang tepat dapat berakibat fatal.

Semua bayi baru lahir harus menjalani skrining ini, tepatnya pada usia

Untuk melakukan pemeriksaan ini, alat pemeriksaan oksimeter denyut yang mengukur kadar oksigen ditempatkan di tangan kanan dan kaki, lalu kadar oksigen diperiksa. 

Jika bayi gagal dalam tes, bayi selanjutnya akan menjalani kardiografi gema untuk mencari adanya penyakit jantung.

Demikian ulasan tentang macam-macam skrining bayi baru lahir. Skrining pada bayi baru lahir bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini agar tumbuh kembang bayi dapat menjadi lebih optimal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda