Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Anak Takut Main Ayunan Alami Gangguan Sensori Integrasi? Ini Kata Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 05 Dec 2023 16:45 WIB

Ilustrasi Anak Takut Main Ayunan
Ilustrasi Anak Takut Main Ayunan/Foto: iStock

Gangguan sensori integrasi merupakan proses gangguan atau sensori disorder yang mengganggu pemahaman lingkungan dengan cara berbeda. Lantas, benarkah anak yang takut main ayunan merupakan tanda mereka mengalami gangguan sensori integrasi?

Menurut dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, anak yang mengalami gangguan sensori integrasi bisa mengalami hal yang berbeda-beda. Mulai dari sangat sensitif atau tidak sensitif sama sekali.

"Gangguan sensori integrasi itu adalah proses gangguan atau sensori proses disorder yang mengganggu pemahaman lingkungan dengan cara yang berbeda. Jadi hipersensitif atau sangat sensitif maupun tidak sensitif atau hiposensitif," katanya pada HaiBunda, ketika diwawancara belum lama ini.

Sensori integrasi sendiri merupakan dasar yang mendukung kemampuan akademik anak, Bunda. Hal ini juga yang akan mendukung keterampilan Si Kecil dalam bergaul, berkomunikasi, dan bersosialisasi.

Ketika sensori integrasi anak berfungsi dengan baik, mereka akan memberikan reaksi positif pada masa sekolah. Mereka juga menunjukkan perkembangan sensorimotorik, kognitif, emosi, serta sosialisasi yang sesuai dengan umurnya.

"Kalau misalnya sensor integrasi ini bisa berfungsi dengan baik maka harusnya waktu usia sekolah itu sudah bisa memberikan reaksi yang baik terhadap berbagai informasi sensorik," katanya.

"Yang kedua, dia sudah menunjukkan tingkat perkembangan sensorimotor, kognitif, emosi, dan sosialisasi yang sesuai dengan umurnya lalu bisa menghadapi berbagai tuntutan akademis yang selalu bertambah sejalan dengan bertambahnya usia anak," tambah dr. Aisya.

Anak takut main ayunan alami gangguan sensori integrasi

Anak-anak yang mengalami gangguan sensori biasanya ditandai dengan bagaimana cara mereka merespons rangsangan secara berlebihan. Mereka akan menghindari kebisingan, tempat umum, dan segala sesuatu yang terlalu keras, terlalu berat, terlalu nyaring, terlalu lengket, hingga terlalu basah.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Aisya mengatakan anak yang takut bermain ayunan menjadi salah satu tanda mereka mengalami gangguan sensori integrasi. Hal ini karena anak takut dengan peralatan taman bermain yang melibatkan sentuhan.

"Tanda lain dia akan takut sama ayunan, takut dengan peralatan taman bermain seperti main ayunan, permainan yang melibatkan sentuhan. Jadi mereka ya takut ada suara tiba-tiba, takut terusik, intinya enggak suka kerumunan keramaian kayak gitu. Mereka juga takut kalau kakinya menapak di tanah," ujar dr. Aisya.

Lantas, apa terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan sensori integrasi? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


AJAK ANAK MERANGKAK HINGGA MEWARNAI

Ilustrasi Anak Takut Main Ayunan

Ilustrasi Anak Takut Main Ayunan/Foto: iStock

Terapi untuk anak dengan gangguan sensori integrasi

Menurut dr. Aisya, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi gangguan sensori integrasi pada anak. Terapi ini harus dilakukan untuk melatih anak mengolah dan merespons stimulasinya.

"Terapinya melatih anak untuk mengolah dan merespons stimulasi inderawi secara tepat lewat aktivitas fisik dan latihan secara berkala," katanya.

Terapi yang dilakukan harus merupakan kegiatan yang suasana yang menyenangkan. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Anak diajak merangkak
  • Memanjat
  • Melompat
  • Menggelinding
  • Mengayun
  • Memegang benda
  • Mewarnai

Dengan melakukan terapi ini, anak-anak akan terbantu untuk memahami dan memanfaatkan stimulasi indera-nya dengan lebih efektif.

Banner Rekomendasi Wisata

Bunda juga dapat mempraktikkan teknik terapi di rumah agar hasil yang diperoleh pun maksimal. Hal yang bisa dilakukan dapat berupa membaca buku cerita anak.

"Orang tua bisa membantu kesuksesan terapi dengan turut mempraktikkan teknik terapi di rumah agar hasil yang diperoleh dari sesi terapi terus bertahan," kata dr. Aisya.

"Dari aktivitas membaca buku cerita anak. Misalnya, anak bisa diajak merasakan lembaran kertas ketika dibuka, mencium bau kertas dan tinta pada buku, dan memahami pesan yang disampaikan oleh cerita tersebut. Kegiatan bermain dengan berbagai mainan di rumah juga bisa dimanfaatkan untuk melatih kemampuan sensori integrasi anak," imbuhnya.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Simak juga video manfaat sensory play untuk Si Kecil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda