Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Alergi Musiman pada Bayi: Penyebab, Gejala & Pengobatannya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 02 Jan 2024 21:01 WIB

Ilustrasi Alergi Musiman
Ilustrasi Alergi Musiman/Foto: iStock

Bunda pernah mendengar alergi musiman yang kerap terjadi pada bayi? Alergi musiman merupakan reaksi alergi terhadap perubahan lingkungan, Bunda.

Alergi biasanya dipicu oleh berbagai hal seperti makanan, tungau, debu, serbuk sari, hewan, sengatan, gigitan serangga, hingga obat-obatan. Pemicu ini dapat disebut sebagai alergen.

Alergen menyebabkan sistem kekebalan anak melepaskan histamin dan zat lain ke dalam tubuhnya. Dengan begitu, kondisi ini menyebabkan berbagai gejala alergi pada tubuh Si Kecil.

Alergi musiman sendiri dikatakan terjadi karena pemicu dari serbuk sari. Di negara empat musim, alergi ini banyak menyerang orang di kala musim semi saat terjadi ledakan serbuk sari bersamaan dengan sinar matahari.

Penyebab alergi musiman

Alergi musiman kerap juga disebut dengan demam serbuk sari. Hal ini karena alergi banyak menyerang ketika musim semi di mana ada banyak lapisan serbuk sari yang bertebaran.

"Saat tubuh kita melihat serbuk sari atau jamur, itu adalah kunci dari jenis sel tertentu yang melepaskan histamin. Jadi kita harus melihat gejala yang dimediasi histamin agar kita tahu bahwa itu adalah gejala alergi," kata dokter anak dan juru bicara American Academy of Pediatrics, Dr. Natasha Burgert, dikutip laman Romper.

Sama seperti orang dewasa, anak-anak biasanya mengalami alergi musiman di waktu yang bersamaan. Meski begitu, waktu pastinya tidak bisa diketahui karena berhubungan dengan cuaca.

Tanda dan gejala alergi musiman pada bayi

Alergi musiman umumnya memiliki gejala seperti flu biasa, Bunda. Misalnya saja bersin hingga hidung yang gatal.

"Gejala alergi musiman yang khas termasuk bersin, hidung tersumbat, pilek, atau hidung gatal," ungkap dokter spesialis alergi dan imunlogi anak di Rumah Sakit Anak Colorado, dr. Maureen Bauer, MD.

Jika anak masih terlalu kecil atau berusia bayi, mungkin sulit membedakan antara alergi musiman dan flu biasa. Namun, ada cara untuk mengetahui apakah sudah waktunya menghubungi dokter.

Jika Bunda menduga anak mengidap alergi musiman, ada beberapa gejala yang perlu Bunda waspadai. Misalnya sebagai berikut:

  • Mata merah
  • Kulit gatal
  • Mata berair
  • Hidung berair tapi bukan ingus

Dokter Maureen turut mengingatkan bahwa alergi musiman umumnya bersifat genetik, Bunda. Jadi, jika Bunda atau Ayah memiliki alergi musiman, kemungkinan besar Si Kecil juga mengalaminya.

Lantas, bagaimana mengobati alergi musiman ini? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENGOBATAN ALERGI MUSIMAN

Ilustrasi Alergi Musiman

Ilustrasi Alergi Musiman/Foto: iStock

Pengobatan alergi musiman

Masih menilik dari laman yang sama, ada beberapa pengobatan alergi musiman yang bisa Bunda berikan pada Si Kecil. Berikut ini deretannya:

1. Redakan gejala

Setelah Bunda yakin kalau Si Kecil benar-benar mengidap alergi musiman, hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah meredakan gejala yang dirasakan. Gejala alergi musiman mungkin akan sangat mengganggu sehingga harus diatasi dengan cepat.

2. Berikan semprotan hidung

Menurut dr. Maureen, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan gejala alergi musiman adalah memberikan semprotan hidung. Meski begitu, pastikan Bunda telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya.

"Perawatan lini pertama yang umum mencakup semprotan steroid hidung dan antihistamin," katanya.

"Pasien harus mendiskusikan obat apa yang harus diminum dengan dokternya karena pengobatannya spesifik untuk pasien," tambah Maureen.

Banner Hari Ibu 2023

3. Dosis sesuai usia

Sependapat dengan Mauree, Dokter Natasha Burgert merekomendasikan semprotan hidung sebagai pilihan jangka panjang. Karena itu, pemberiannya harus dicoba terlebih dahulu dan disesuaikan dengan usia Si Kecil.

"Kami akan selalu mencobanya terlebih dahulu dengan dosis berdasarkan usia dan melihat apakah gejalanya membaik," ucapnya.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Lihat juga video pertolongan pertama sesak napas pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda