PARENTING
7 Cara Melatih Kemampuan Kontak Mata pada Anak Autis
Hasna Fadhilah | HaiBunda
Senin, 15 Jan 2024 20:15 WIBKontak mata adalah salah satu aspek penting dari komunikasi nonverbal. Namun, bagi anak dengan autisme, melakukan kontak mata dapat menjadi tantangan.
Hal ini karena anak autis sering kali mengalami kesulitan dalam memproses informasi sensorik, termasuk informasi visual. Selain itu, anak autis juga dapat mengalami kecemasan atau ketidaknyamanan saat melakukan kontak mata dengan orang lain, Bunda.
Meski demikian, ada beberapa cara untuk melatih kemampuan kontak mata pada anak autis. Cara ini dapat Bunda mempraktikkan untuk mengalihkan fokus anak dan membiasakannya bicara dengan melakukan kontak mata.
Alasan kenapa anak autisme sulit kontak mata secara langsung
Ada beberapa kemungkinan penyebab mengapa anak autis sulit kontak mata secara langsung. Salah satunya karena anak mengalami gangguan pada fungsi otaknya.
Penelitian yang dirilis oleh National Center for Biotechnology Information memaparkan bahwa korteks parietal dorsal atau area otak yang penting untuk kontak mata pada anak autis kemungkinan tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut bisa menjadi faktor yang menyebabkan mata anak autis tidak fokus saat berbicara dengan orang lain. Bagi mereka, bicara dengan melakukan kontak mata menjadi terasa berat, meski hanya dilakukan dalam waktu singkat.
Jadi apabila anak autis terlihat menghindari eye contact bahkan dengan orang tuanya sendiri, hal itu bukan karena mereka nakal atau tidak peduli. Otak anak autis perlu bekerja ekstra untuk melakukan hal tersebut. Dengan memahami hal ini, diharapkan Bunda bisa lebih sabar dalam memahami Si Kecil dan mencari cara-cara khusus untuk membantu mereka melatih kemampuan kontak mata saat berbicara ya.
7 cara melatih kemampuan kontak mata pada anak autis
Bunda tak perlu khawatir dengan masalah kemampuan kontak mata pada anak autis. Kemampuan ini dapat dilatih seiring berjalannya waktu.
Berikut 7 cara yang bisa Bunda lakukan untuk melatih kemampuan kontak mata pada anak autis:
1. Kenalkan bahasa tubuh
Bunda dapat mengajarkan anak arti tatapan mata dalam berbagai situasi, misalnya saat menyapa dan saat mendengarkan. Bunda dapat mengatakan, "Saat kita bertemu seseorang, kita harus menatap matanya untuk menunjukkan bahwa kita menghormati mereka." Cara ini dapat membantu anak mengerti kapan kontak mata penting dilakukan.
Penggunaan visual seperti gambar juga bisa Bunda terapkan agar anak lebih memahami instruksi yang diberikan. Bunda dapat menunjukkan gambar orang yang sedang menyapa dan gambar orang yang sedang mendengarkan.
2. Role playing
Role playing adalah salah satu cara yang efektif untuk melatih kemampuan kontak mata anak autis. Melibatkan anak untuk memainkan peran dalam cerita tertentu, akan membantu mereka belajar bagaimana cara bersikap dan melakukan kontak mata yang tepat.
Misalnya, Bunda dapat membuat cerita tentang anak yang pergi ke toko. Dalam cerita tersebut, anak dapat berperan sebagai pembeli atau penjual. Bunda dapat meminta anak untuk menatap mata orang lain saat berinteraksi dengan mereka. Bersabarlah saat melakukan role playing.
3. Bermain bersama-sama
Anak dengan autisme seringkali lebih terfokus dengan mainan yang mereka miliki. Hal tersebut dapat membuat mereka sulit untuk fokus pada orang lain, termasuk saat melakukan kontak mata.
Bermain bersama-sama dengan mereka dapat salah satu cara yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kontak mata anak. Saat bermain bersama-sama, anak akan dipaksa untuk fokus pada orang lain. Selain itu, bermain bersama-sama juga dapat membantu anak membangun hubungan dan kepercayaan dengan orang lain.
4. Mengobrol sambil bertatapan
Setiap kali mengajak obrol Si Kecil, usahakan untuk selalu menatap matanya, ya, Bunda. Hal ini akan menjadi acuan dan cara belajar yang baik dalam membantu anak autis meningkatkan kemampuan kontak mata mereka. Selain itu, mulailah secara bertahap dan jangan langsung memaksa Si kecil untuk menatap mata Bunda ketika berbicara.
Dengan menatap mata anak autis saat mengajaknya obrol, Bunda dapat memberikan contoh yang baik bagi mereka. Bunda juga dapat menggunakan kontak mata untuk membangun hubungan dan kepercayaan dengan anak.
5. Permainan 'kontak mata'
Bermain 'kontak mata' juga dapat dilakukan untuk meningkatkan fokus anak autis saat diajak berkomunikasi. Dalam permainan ini, Bunda dan anak dapat saling menatap mata selama beberapa detik.
Bunda dapat mulai dengan menatap mata anak selama 2-3 detik, dan secara bertahap meningkatkan durasi kontak mata. Saat anak menatap mata Bunda, beri pujian atau hadiah kecil atau hadiah yang akan membuat mereka menjadi termotivasi untuk terus belajar.
6. Beri pujian dan hadiah
Pujian dan hadiah adalah salah satu cara yang efektif untuk memotivasi anak autis untuk belajar. Saat anak berhasil melakukan kontak mata, beri pujian atau hadiah kecil. Ini juga akan membantu anak merasa bangga dengan pencapaiannya dan semakin termovitasi untuk lebih giat berlatih.
7. Terapi sensorik
Anak autis cenderung mengalami sensitivitas terhadap cahaya, suara, atau sentuhan. Hal tersebut dapat membuat mereka merasa tidak nyaman saat melakukan kontak mata secara langsung.
Terapi sensorik bisa menjadi pilihan lain untuk melatih fokus anak, dan membantunya mengelola sensitivitas yang dialami. Terapi sensorik juga membuat anak merasa lebih nyaman dan lebih mudah melakukan kontak mata.
Biasanya terapi sensorik dapat dilakukan oleh terapis okupasi atau terapis fisik. Terapis akan bekerja sama dengan anak dan orang tuanya untuk mengembangkan rencana yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Demikian beberapa cara melatih kemampuan kontak mata pada anak autis yang bisa diterapkan pada Si Kecil. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak itu unik. Apa yang berhasil untuk satu anak, mungkin tidak berhasil untuk anak lain. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk bersabar dan terus mencoba berbagai pendekatan. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)Simak video di bawah ini, Bun:
Benarkah Autisme Bisa Dideteksi dari Perkembangan Bahasa Anak?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Hari Peduli Autisme Sedunia, Ini 5 Aktivitas Penuh Manfaat untuk Anak Autis
5 Tips Membesarkan Anak Autisme agar Selalu Bahagia
Kenali Tanda-Tanda Autisme pada Anak dan Penanganannya
3 Tanda Paling Umum Anak Mengidap Autisme
TERPOPULER
3 Resep Wedang Ronde, Hangat Diminum saat Hujan dan Tingkatkan Imun
Ramalan Shio Macan Tahun 2026: Karier Melonjak & Keuangan Makin Kuat
5 Khasiat Buah Tin untuk Laki-laki, Termasuk Kesuburan
Momen Manis Oki Setiana Dewi Nikmati Suasana Malam di Kairo Bareng Tiga Anak, Termasuk Sulaiman
7 Ide Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 yang Berkesan dan Penuh Makna
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomedasi Susu Program Hamil untuk Dukung Keberhasilan Promil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Eomma Head to Toe Happiness, Sampo & Sabun Mandi untuk Perawatan Bayi
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
3 Resep Wedang Ronde, Hangat Diminum saat Hujan dan Tingkatkan Imun
18 Film Bioskop Terbaru Januari 2026 dari Indonesia hingga Hollywood
5 Khasiat Buah Tin untuk Laki-laki, Termasuk Kesuburan
Ramalan Shio Macan Tahun 2026: Karier Melonjak & Keuangan Makin Kuat
Momen Manis Oki Setiana Dewi Nikmati Suasana Malam di Kairo Bareng Tiga Anak, Termasuk Sulaiman
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Cemburu Lihat Marshel dengan Wanita Lain, Cesen Beri Teguran Keras
-
Beautynesia
Tak Banyak Diketahui, 5 Kebiasaan di Dapur yang Bisa Membuat Kadar Kolesterol Tinggi
-
Female Daily
Cobain Muted Makeup Look, Gimana Hasilnya?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
10 Aktris Tercantik 2025, Ana de Armas Hingga Dilraba Dilmurat
-
Mommies Daily
Marriage Burnout: Lelah dalam Pernikahan, Tanda, Penyebab, dan Solusi