PARENTING
10 Tanda Sakit Perut Serius pada Anak yang Perlu Segera ke Dokter
Annisya Asri Diarta | HaiBunda
Rabu, 24 Apr 2024 04:00 WIBSakit perut merupakan masalah umum yang sering dialami oleh anak-anak. Ketika Si Kecil mengalami nyeri perut, hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitasnya sehari-hari.
Rasa tidak nyaman ini bisa berasal dari berbagai penyebab, seperti gangguan pencernaan, infeksi virus atau bakteri, konstipasi, atau masalah lainnya. Gejala yang terjadi biasanya ringan dan dapat ditangani secara mandiri di rumah.
Namun pada beberapa kasus, anak merasakan nyeri secara berulang dan sulit untuk diatasi. Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa sakit perut berulang pada anak yang tidak disertai kelainan organ merupakan tantangan dalam diagnosis, terutama karena bisa terjadi pada sebagian besar anak, khususnya di rentang usia 4 hingga 15 tahun.
Beberapa ciri yang bisa menjadi petunjuk bahwa sakit perut tidak disebabkan oleh kelainan organ antara lain tidak adanya peningkatan intensitas sakit, tidak munculnya rasa sakit pada malam hari serta adanya kecenderungan anak mengalami masalah di sekolah. Selain itu, faktor lingkungan keluarga seperti ambisi orang tua dan keluhan yang sama pada anggota keluarga juga dapat menjadi petunjuk bahwa masalah tersebut bersifat fungsional atau non-organik.
IDAI juga menyatakan bahwa sakit perut yang berlangsung kronis atau berulang merupakan suatu kelainan non organik. Sakit perut berulang adalah rasa sakit atau tidak nyaman yang dirasakan selama paling sedikit 12 minggu, tidak perlu berurutan, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Tak jarang Si Kecil mengalami gejala sakit perut yang serius, Bunda. Hal ini perlu penanganan medis dengan melihat tanda-tanda yang dialaminya.
Bunda perlu memberikan perhatian ekstra saat Si Kecil mengeluhkan nyeri perut. Terutama jika keluhan tersebut berulang atau disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, diare, atau demam. Bunda dapat mengamati pola makan, aktivitas, dan perilaku Si Kecil untuk membantu dalam menentukan penyebab nyeri perutnya.
Sebelum mengetahui cara mengatasi anak sakit perut secara berulang. Ketahui penyebab sakit perut pada anak yuk, Bunda.
Penyebab sakit perut pada anak
Ketika Si Kecil merasakan sakit perut serius biasanya dipicu oleh penyebab yang berbeda-beda. Melansir dari laman Mayo Clinic Health System berikut beberapa penyebabnya:
1. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan pada Si Kecil biasanya ditandai dengan ketidaknyamanan pada perut bagian atas. Gejala ini bisa menyebabkan refluks asam atau gangguan lambung lainnya. Gejala umumnya meliputi nyeri atau rasa terbakar di area antara tulang dada dan pusar, serta kembung di perut bagian atas.
Meski gangguan pencernaan sering kali tidak dianggap serius dan dapat mereda dengan sendirinya, penting untuk memantau kondisi Si Kecil. Bunda juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketidaknyamanannya, Bunda.
Lewat mengatur pola makan dengan porsi kecil dan memilih makanan yang tidak terlalu pedas atau berlemak dapat membantu mengurangi gejala. Diet yang lebih hambar juga bisa membantu meredakan iritasi pada lambung.
2. Gastroenteritis akibat virus (flu perut)
Flu perut atau gastroenteritis merupakan infeksi yang dapat menyebabkan gejala seperti diare encer, kram, dan nyeri perut serta mual atau muntah. Gejala ini adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak dan biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.
Menilik dari laman IDAI, penyakit ini terjadi karena kembalinya isi lambung ke kerongkongan dan dapat terus keluar lewat mulut. Kandungan isi lambung tersebut dapat berupa air liur, minuman atau makanan, sekresi pancreas, dan sekresi cairan empedu. Regurgitasi terjadi pada hampir 70 persen bayi berusia 4 bulan dan 25 persen di antaranya merupakan masalah bagi orang tua.
Bunda perlu memantau gejala Si Kecil dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan. Demam tinggi, diare berdarah atau nyeri perut yang parah bisa menjadi tanda bahwa infeksi berlangsung lebih serius dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Sementara itu, memastikan bahwa Si Kecil terhidrasi dengan baik sangat penting dalam mengatasi flu perut. Dehidrasi dapat terjadi dengan cepat karena Si Kecil kehilangan cairan melalui diare dan muntah. Berikan Si Kecil banyak cairan, seperti air putih atau larutan elektrolit oral dan pastikan mereka minum cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
3. Sembelit
Konstipasi pada Si Kecil dapat menyebabkan tinja keras dan kering dan membuatnya jarang buang air besar. Gejala lainnya yang dapat dialami Si Kecil adalah sakit perut, kembung, atau rasa tidak nyaman. Jika Si Kecil mengalami konstipasi, penting untuk memantau gejalanya dan mengambil tindakan yang tepat.
Dilansir dari laman IDAI, sembelit lebih sering ditemukan pada anak prasekolah dan anak sekolah daripada bayi. Bila dilakukan pemeriksaan lebih lanjut biasanya tidak ditemukan kelainan organik (konstipasi fungsional).
Konstipasi yang timbul pada bayi kurang dari dua tahun biasanya disebabkan kurangnya pemberian minum, kurangnya buah dan sayuran atau takaran susu yang berlebihan.
Ketika Si Kecil menunjukkan gejala konstipasi yang parah atau menetap, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan primer. Gejala yang memerlukan perhatian medis segera seperti penolakan untuk makan, penurunan berat badan yang signifikan, tinja berdarah atau kejadian konstipasi yang berulang.
4. Stres atau kecemasan
Saat Si Kecil mengalami stres atau kecemasan, tubuhnya akan merespons dengan melepaskan hormon kortisol ke dalam darah. Peningkatan kadar kortisol dalam darah dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, termasuk kram perut, rasa tidak nyaman, atau bahkan masalah pencernaan lainnya seperti diare atau konstipasi.
Hal tersebut karena stres dapat mempengaruhi pergerakan dan kontraksi otot di saluran pencernaan. Bunda perlu memberikan dukungan dan kenyamanan ekstra kepada Si Kecil saat mereka mengalami stres atau kecemasan.
Menggunakan teknik-teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau melakukan aktivitas yang menenangkan dapat membantu meredakan stres dan mengurangi gejala-gejala yang terkait. Jika Si Kecil terus mengalami stres yang parah atau gejala yang mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
5. Radang usus buntu
Apendisitis merupakan kondisi serius yang terjadi ketika usus buntu meradang. Gejala utamanya adalah nyeri mendadak yang dimulai di sekitar pusar dan kemudian berpindah ke perut kanan bawah.
Nyeri ini dapat bertambah parah ketika Si Kecil batuk, berjalan atau melakukan gerakan ekstrem. Selain itu, gejalanya juga bisa mencakup demam, mual, muntah, hilangnya nafsu makan dan perut yang kaku atau bengkak.
Nyeri usus buntu biasanya bertambah parah dari waktu ke waktu dan dapat menjadi sangat parah. Kondisi ini memang memerlukan perhatian medis segera. Jika Si Kecil mengalami apendisitis, Bunda perlu segera membawanya ke bantuan medis untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.
Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan pencitraan seperti ultrasound atau CT scan. Pengobatan biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang sebelum pecah dan menyebabkan infeksi yang lebih serius.
Lewat penanganan yang tepat dan cepat, prognosisnya biasanya baik, tetapi jika tidak diobati, apendisitis bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa.
6. Obstruksi usus
Obstruksi usus merupakan kondisi serius di mana aliran makanan atau cairan terhalang di dalam usus kecil atau usus besar. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jaringan parut, usus yang terpelintir atau menyempit, atau bahkan karena menelan suatu benda yang tidak bisa dicerna.
Gejala umumnya meliputi sakit perut yang datang dan pergi, terutama di sekitar atau di bawah pusar, sembelit yang berat, ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas, pembengkakan perut atau muntah.
Jika nyeri perut terus berlanjut atau menjadi semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Berikut tanda sakit perut yang perlu penanganan medis. Kenali tanda-tandanya, Bunda.
Tanda-tanda sakit perut serius pada anak
Melansir Jurnal Harvard Health Publishing simak 10 tanda sakit perut Si Kecil yang perlu penanganan dokter:
1. Nyeri sakit perut kronis
Jika Si Kecil sering menangis dan merasa tidak nyaman di perutnya, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan serius.
Bunda juga perlu memastikan apakah itu terjadi secara terus-menerus atau datang dan pergi, hal tersebut menandakan masalah pencernaan, gangguan makan, infeksi atau kondisi medis lainnya yang memerlukan perhatian medis.
Sementara itu, Bunda juga perlu memperhatikan pola perilaku dan kesehatan Si Kecil dengan cermat, apabila terjadi gejala secara berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk penanganan lebih lanjut dan evaluasi medis yang tepat.
2. Muncul darah pada tinja anak
Darah dalam tinja Si Kecil merupakan tanda yang perlu dikhawatirkan dan memerlukan perhatian medis segera, Bunda. Hal ini bisa menjadi gejala infeksi serius, penyakit radang usus seperti colitis ulcerativa, penyakit crohn atau masalah usus lainnya yang perlu ditangani secara cepat oleh dokter.
Disarankan untuk segera menghubungi dokter guna evaluasi dan penanganan yang tepat. Selain itu, memantau perubahan-perubahan dalam kesehatan Si Kecil dan mengambil tindakan cepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
3. Anak mengalami muntah darah
Saat Si Kecil mengalami muntah darah menyebabkan tanda kondisi medis yang lebih serius, seperti perdarahan lambung, infeksi atau luka dalam sistem pencernaan.
Oleh sebab itu, Bunda perlu untuk tetap waspada dan segera menghubungi dokter apabila Si Kecil mengalami muntah darah. Hal ini terutama jika disertai dengan gejala seperti nyeri perut yang parah atau berulang, lemas, dan kehilangan kesadaran.
Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut dan menentukan penyebab serta tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Muntah berwarna hijau pada anak
Muntahan berwarna hijau pada Si Kecil bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti penyumbatan pada usus. Penyebabnya bisa beragam, seperti adanya sumbatan pada saluran pencernaan, peradangan, infeksi atau kondisi medis lainnya.
Selain itu, muntahan berwarna kuning kehijauan juga bisa menjadi tanda masalah seperti penyakit lambung, infeksi bakteri, atau adanya zat beracun dalam tubuh.
Disarankan dokter untuk selalu memperhatikan perubahan warna dan konsistensi muntahan Si Kecil, terutama jika disertai dengan gejala seperti sakit perut yang parah, demam, muntah berulang atau penurunan nafsu makan.
Saat Si Kecil mengalami muntahan berwarna hijau atau kuning kehijauan bersamaan dengan gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan perawatan yang diperlukan sesuai dengan kondisi Si Kecil.
5. Gatal-gatal, pusing dan bengkak pada wajah anak
Gejala pada Si Kecil berupa gatal-gatal, kulit pucat, pusing, pembengkakan wajah serta sakit perut yang disertai muntah bisa menjadi tanda-tanda anafilaksis, reaksi alergi yang serius dan mengancam jiwa. Anafilaksis dapat terjadi secara cepat dan membutuhkan penanganan medis segera.
Jika Si Kecil mengalami gejala anafilaksis, Bunda perlu untuk segera bertindak. Segera cari bantuan medis atau bawa ke rumah sakit terdekat.
Ketika Si Kecil diketahui memiliki alergi yang berpotensi menyebabkan anafilaksis dan Bunda memiliki epinefrin atau adrenalin di rumah, segera berikan epinefrin tersebut sesuai petunjuk dokter. Epinefrin adalah obat yang diberikan melalui suntikan untuk mengatasi reaksi alergi akut dan dapat menyelamatkan nyawa sementara menunggu bantuan medis datang.
6. Sakit perut pada bagian kanan bawah perut
Saat Si Kecil mengeluhkan sakit perut pada bagian kanan bawah, terutama apabila terjadi terus menerus atau meningkat secara bertahap, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti radang usus buntu.
Pada awalnya, sakit perut akibat radang usus buntu biasanya terlokalisasi di sekitar daerah pusar, kemudian berpindah dan menjadi lebih konsentrasi pada kuadran kanan bawah perut.
Jika Si Kecil mengalami sakit perut yang terus menerus atau semakin parah, terutama di bagian kanan bawah perut, Bunda segera menghubungi dokter anak untuk mendapatkan pengobatan medis. Radang usus buntu adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan segera, karena dapat mengakibatkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan cepat.
7. Anak merasakan sakit ketika buang air kecil
Jika Si Kecil merasakan sakit saat buang air kecil, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak dan memerlukan penanganan medis yang tepat.
Gejala ISK pada anak-anak dapat bervariasi, tetapi yang umum adalah rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, seringnya buang air kecil atau bahkan hanya sedikit urine yang keluar, rasa ingin buang air kecil yang mendesak serta warna urine yang berubah menjadi keruh atau berbau tidak sedap.
Ketika gejala-gejala seperti ini muncul pada Si Kecil, sangat penting untuk segera membawanya ke dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin tes urine untuk memastikan diagnosisnya.
Biasanya, ISK dapat diobati dengan antibiotik, tetapi Bunda perlu untuk memperhatikan gejala dan mengikuti petunjuk dokter untuk memastikan pemulihan yang cepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
8. Demam dan batuk parah pada anak
Demam dan batuk parah pada Si Kecil memang bisa menjadi tanda adanya kondisi serius seperti pneumonia. Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk parah, sesak napas, dan terkadang sakit perut.
Saat ini, banyak virus yang juga menyebabkan gejala seperti batuk dan sakit perut, terutama pada anak-anak.
Namun, jika batuknya sangat parah, disertai dengan demam tinggi dan sakit perut yang semakin memburuk atau Si Kecil tampak bernapas dengan cepat atau memiliki perubahan perilaku yang mencurigakan, seperti lemas atau kebingungan, secepatnya untuk menghubungi dokter anak guna evaluasi lebih lanjut.
9. Berat badan anak menurun
Penurunan berat badan pada Si Kecil bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, terutama disertai dengan gejala seperti sakit perut yang berkepanjangan.
Meski biasanya akan pulih setelah Si Kecil merasa lebih baik, penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba dan signifikan dan tidak disertai dengan pemulihan yang sesuai, bisa menjadi perhatian yang serius.
Bunda perlu segera membawa Si Kecil ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari tahu penyebab sakit perut dan penurunan berat badan, kemudian memberikan perawatan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut.
10. Demam tinggi dan rasa kantuk pada anak
Demam tinggi atau rasa mengantuk yang berlebih pada Si Kecil bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius, terutama jika disertai dengan sakit perut. Hal ini bisa menjadi gejala infeksi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Gejala demam tinggi dapat menunjukkan bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi atau peradangan, sementara rasa mengantuk yang berlebihan bisa menjadi respons tubuh terhadap stres atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sakit perut atau kondisi kesehatan lainnya.
Namun, demam tinggi dan mengantuk yang berlebihan juga bisa menjadi gejala dari kondisi serius seperti tekanan darah rendah atau kehilangan darah. Jika Si Kecil mengalami demam tinggi, mengantuk berlebihan dan sakit perut secara terus-menerus, Bunda perlu menghubungi dokter untuk penanganan medis lebih lanjut.
Demikian ulasan mengenai tanda sakit perut serius pada anak yang perlu segera ke dokter. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Bayi Kelebihan Zat Besi: Kenali Ciri, Dampak & Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi
8 Obat Sakit Perut Alami untuk Anak, Bantu Redakan Nyeri Si Kecil
Anak Sakit Perut hingga Sering Buang Air Besar, Sudah Pasti Diare?
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah
TERPOPULER
5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini
Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?
5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen
5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini
Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?
5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen
20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jawaban Nyoman Paul Disinggung soal Rencana Nikah dengan Keisya Levronka
-
Beautynesia
Masuk Jajaran Populer di Netflix, Happy Gilmore 2 Kantongi 46 Juta Penonton
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto Syahrini Rayakan Ulang Tahun di Jakarta, Terungkap Isi Rumah Mewahnya
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Hotel dan Resort Favorit di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga