Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Mengatasi Sembelit pada Balita Beserta Penyebab dan Cara Mengenalinya

kusmiyati   |   HaiBunda

Rabu, 20 Mar 2024 21:10 WIB

anak sakit perut
Ilustrasi 5 Cara Mengatasi Sembelit pada Balita Beserta Penyebab dan Cara Mengenalinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jomkwan
Daftar Isi
Jakarta -

Frekuensi anak buang air besar (BAB) menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Biasanya balita rata-rata BAB sebanyak 1-3 kali per hari. Namun, bila BAB kurang dari tiga kali seminggu atau lebih jarang dari biasanya, bisa saja Si Kecil mengalami sembelit.

Menurut American Academy of Pediatrics, sembelit atau konstipasi pada anak bisa dikenali ciri-cirinya yakni feses besar, keras, kering, dan disertai nyeri saat buang air besar atau ada darah di bagian luar tinja. Ketika mengalami kondisi ini, Si Kecil merasa tidak nyaman pada perutnya.

Bahkan sering pula membuat anak menjadi rewel sepanjang hari atau tantrum. Biasanya Bunda atau Ayah kerap kali panik ketika menghadapi Si Kecil. Untuk itu, Bunda perlu mengetahui penyebab, gejala, hingga cara mengatasi sembelit pada anak. 

Gejala sembelit pada anak 

Jika Si Kecil mengalami sembelit, ada beberapa tanda-tanda atau gejala yang dapat diperhatikan. Berikut rangkumannya seperti dilansir dari WebMD:

  1. Sakit perut
  2. Kembung
  3. Mual
  4. Kehilangan selera makan
  5. Tantrum
  6. Ketika di kamar mandi, anak terlihat mengepalkan bokong, menyilangkan kaki, memerah, berkeringat atau menangis dan menjerit saat BAB.
  7. Ada noda feses cair di popok atau pakaian dalam.

Penyebab sembelit pada anak

Banyak hal yang dapat menyebabkan anak mengalami sembelit, mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa penyebab sembelit pada anak yang perlu diketahui:

1. Pola makan

Biasanya Si Kecil akan mengalami konstipasi karena kurang mengonsumsi serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Tak hanya itu, untuk beberapa anak, terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan dan susu juga membuat frekuensi BAB-nya berkurang.

Selain itu, kurangnya cairan juga bisa menjadi penyebab sembelit pada anak lantaran membuat feses menjadi lebih keras.

2. Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan menahan dan mempunyai trauma pernah merasa nyeri ketika BAB di masa lalu. Bunda bisa membiasakan anak untuk bangun pagi, sehingga anak memiliki waktu yang cukup untuk pergi ke toilet sebelum kegiatan.

3. Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga

Salah satu penyebab sembelit pada anak bisa terjadi karena kurangnya aktivitas fisik. Dilansir dari laman WebMD, bergerak atau olahraga dapat membantu pergerakan makanan melalui proses pencernaan.

4. Perubahan nafsu makan

Nafsu makan yang berubah memengaruhi pola makan sehari-hari bisa memicu terjadinya konstipasi atau sembelit.

5. Pengaruh obat atau suplemen

Beberapa obat atau suplemen seperti suplemen zat besi dosis tinggi juga bisa menyebabkan terjadinya sembelit pada anak. Seperti yang diketahui, balita kerap diberikan suplemen tambahan zat besi untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi.

Cara mengatasi sembelit pada anak

Jika sembelit yang dialami Si Kecil berlangsung selama dua minggu atau lebih, kondisi ini disebut sembelit kronis. Untuk itu, Bunda harus segera membawa anak ke dokter.

Dokter mungkin meminta Bunda untuk memantau makanan yang dikonsumsi anak, seberapa sering terjadinya sembelit, seberapa besar dan kerasnya feses, dan apakah ada darah dalam feses. Berikut lima cara mengatasi anak sembelit pada anak:

1. Mengubah kebiasaan anak yang sering menahan BAB

Bunda bisa bertanya kepada Si Kecil, alasannya kenapa sering menahan BAB. Setelahnya, mulai untuk mengajarkan segera ke kamar mandi bila sudah ada keinginan BAB.

2. Tingkatkan jumlah cairan

Untuk melunakkan feses agar lebih mudah dikeluarkan, tingkatkan jumlah cairan non-susu dan serat setiap harinya. Makanan berserat tinggi antara lain buah-buahan dan jus buah yang mengandung sorbitol (seperti plum, mangga, pir), sayuran (misalnya brokoli, kacang polong), kacang-kacangan, roti gandum, dan sereal. 

3. Batasi makanan

Makanan berlemak yang rendah serat dapat memperparah kondisi sembelit pada anak. Bunda dapat mengamati makanan apa saja yang dapat membuat Si Kecil sembelit dan batasi konsumsinya.

4. Aktif bergerak

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi sembelit pada anak, yakni dengan mengajak Si Kecil aktif bergerak. Bunda perlu memastikan Si Kecil keluar untuk bermain setidaknya 30 hingga 60 menit sehari.

5. Hentikan penggunaan obat sementara waktu

Jika sembelit dikarenakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi, maka Bunda perlu mendiskusikan kepada dokter terkait penghentian atau penggantian obat. Bunda juga bisa meminta dokter untuk merekomendasikan obat untuk mengatasi sembelit, terutama jika kronis.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda