Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Ciri-ciri Usus Buntu pada Anak, Cara Mengobati dan Mengatasinya

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 03 Sep 2023 10:47 WIB

Anak sakit usus buntu
7 Ciri-ciri Usus Buntu pada Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Shelyna Long

Tak hanya orang dewasa, usus buntu juga bisa terjadi pada anak-anak. Seperti apa saja ciri-ciri usus buntu pada anak yang perlu diwaspadai orang tua?

Dikutip dari Cleveland Clinic, radang usus buntu atau apendisitis adalah infeksi atau peradangan pada usus buntu. Usus buntu adalah organ kecil berbentuk tabung yang menempel pada usus besar. Letaknya di perut bagian kanan bawah. 

Jika usus buntu anak terinfeksi, maka perlu pengobatan medis yang tepat segera. Ini karena apendisitis termasuk salah satu kondisi yang sangat serius. 

Jika radang usus buntu tidak diobati, usus buntu anak bisa pecah atau rupture. Kondisi ini dapat menyebarkan bakteri ke seluruh perut anak, yang memicu infeksi serius yang disebut peritonitis. 

Usus buntu yang pecah juga memungkinkan bakteri menginfeksi aliran darah, sehingga berisiko menimbulkan suatu kondisi yang mengancam jiwa yang disebut sepsis.

Ciri-ciri radang usus buntu pada anak

Dikutip dari Kids Health, ciri-ciri radang usus buntu pada anak awalnya sering kali berupa demam ringan dan nyeri di sekitar pusar. Ini mungkin tampak seperti hanya sakit perut biasa. 

Namun pada penderita radang usus buntu, rasa sakitnya biasanya bertambah parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah.

Jika anak mengalami sakit perut, waspadai ciri-ciri radang usus buntu berikut:

1. Demam 

Demam ringan juga dapat menjadi salah satu gejala dari radang usus buntu. Apendisitis biasanya dapat menyebabkan demam ringan yang mencapai 38 derajat Celcius dan mungkin disertai dengan menggigil. 

Apabila usus buntu sudah pecah, infeksi yang terjadi dapat menyebabkan demam dengan kenaikan suhu lebih tinggi (di atas suhu 38,3 derajat Celcius).

2. Nyeri perut bagian kanan bawah

Rasa sakit akibat radang usus buntu umumnya terjadi secara bertahap dari nyeri tumpul, kram, hingga perasaan nyeri di seluruh perut. Saat peradangan pada usus buntu bertambah parah, iritasi pada lapisan dinding perut dapat terjadi.

Sakit yang dirasakan akan semakin hebat pada bagian kanan bawah perut. Rasa sakitnya juga cenderung lebih konstan dan parah dibandingkan rasa sakit pada gejala awal. 

3. Penurunan nafsu makan

Saat terjadi nyeri di area perut, keluhan lain yang rentan terjadi yakni anak jadi tidak nafsu makan. Kondisi ini mengakibatkan anak juga terlihat lemas dan tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas hariannya.

4. Gangguan pencernaan

Radang usus buntu juga dapat menimbulkan gejala masalah pencernaan, seperti mual dan muntah. Anak juga mungkin memiliki keluhan lain seperti konstipasi atau diare yang parah. 

5. Perut tampak bengkak

Tampilan perut mirip seperti saat kembung, tetapi ini sebenarnya bisa jadi pertanda radang usus buntu yang terjadi sudah parah karena terisi nanah. Pus atau nanah tersebut bisa muncul karena sel-sel yang mati akibat infeksi.

Radang usus buntu juga membuat fungsi sebagian sistem pencernaan jadi terganggu. Salah satunya berdampak pada hambatan pengeluaran aliran gas, sehingga perut terlihat membesar.

6. Sering buang air kecil 

Lebih sering buang air kecil juga dapat menjadi salah satu ciri-ciri radang usus buntu pada anak. Penyebabnya adalah terjadi kontak antara usus buntu yang terinflamasi dengan kandung kemih. 

Posisi kedua organ ini lokasinya sama-sama berada di area bawah dan berdekatan, sehingga kontak bisa saja terjadi. Kontak tersebut menyebabkan kandung kemih juga ikut terkena infeksi, sehingga anak jadi sering buang air kecil dan disertai nyeri.

7. Menggigil

Apabila demam tinggi sudah dialami oleh anak, keluhan penyerta yang juga dapat terjadi yakni menggigil. Menggigil dan demam tandanya di dalam bagian tubuh ada organ yang mengalami inflamasi. 

Cara mengatasi radang usus buntu

Gejala radang usus buntu bisa sangat mirip dengan masalah medis lainnya (seperti batu ginjal, pneumonia, atau infeksi saluran kemih). Jadi untuk mengetahui apakah seorang anak benar mengalami radang usus buntu, dokter akan memeriksa perutnya untuk mencari tanda-tanda nyeri dan nyeri tekan. 

Pemeriksaan penunjang seperti tes darah, tes urine, rontgen perut dan dada, USG, atau CAT scan juga bisa dilakukan.

Cara mengobati dan mengatasi radang usus buntu pada anak pada umumnya melalui operasi, yakni untuk mengeluarkan usus buntu yang terinfeksi. 

Dokter spesialis bedah dapat menggunakan alat kecil yang disebut laparoskop, untuk mengangkat usus buntu melalui sayatan kecil di perut. Anak yang menjalani operasi ini biasanya dirawat di rumah sakit selama sehari atau lebih sesuai kondisi masing-masing.

Pada kasus radang usus buntu yang sudah pecah, waktu perawatan di rumah sakit biasanya akan lebih lama setelah operasi. Hal ini memberikan waktu bagi antibiotik untuk membunuh bakteri yang menyebar ke dalam tubuh.

Demikian ulasan tentang radang usus buntu pada anak. Ingat, tidak ada cara untuk mencegah radang usus buntu. Namun, ketika anak-anak mendapatkan perawatan medis yang tepat dengan cepat, dokter dapat menemukan dan mengobatinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda