
parenting
Penyebab Sindrom Iritasi Usus Besar pada Anak, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Rabu, 07 Dec 2022 21:41 WIB

Sindrom iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) tak cuma bisa menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bagaimana gejala sindrom IBS pada anak?
Dikutip dari Medical News Today, sindrom IBS pada anak seringkali dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut. Akibatnya, anak mungkin akan menjadi rewel karena merasa tidak nyaman dengan gejala tersebut.
Sebab IBS sendiri merupakan kondisi kronis yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan di seluruh sistem pencernaan. Sehingga dapat menyebabkan nyeri, diare, sembelit, dan juga kembung.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi ini terjadi ketika ada masalah dalam koneksi kerja antara otak dan usus.Â
Sindrom iritasi usus besar (IBS) pada anak-anak
Sindrom iritasi usus besar (IBS) pada anak dapat juga muncul tanpa ada tanda-tanda kerusakan terdeteksi pada saluran pencernaan.
Dikutip dari Healthline, penyebab IBS pada anak bisa serupa dengan penyebab pada orang dewasa. Sindrom iritasi usus besar juga bukanlah penyakit tunggal, jadi kemungkinan disebabkan oleh beberapa penyebab.
Kemungkinan penyebab IBS pada anak meliputi:
- Disfungsi dengan komunikasi saraf antara otak dan usus
- Kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan
- Pertumbuhan berlebih bakteri di usus kecil
- Masalah dengan motilitas atau kontraksi otot saluran cerna
- Gastroenteritis bakterial
Jika terdapat riwayat keluarga dengan sindrom iritasi usus besar, ada kemungkinan kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko anak terkena IBS.Â
Gejala sindrom iritasi usus besar pada anak
Beberapa gejala sindrom iritasi usus besar pada anak yang dapat terjadi di antaranya:
- Penurunan nafsu makan
- Diare
- Sembelit
- Kembung
- Sakit punggung
- Kram dan nyeri di perut bagian bawah
- Penurunan berat badan
- Sakit kepala
- Mual
- Ada lendir di feses
- Rasa tidak nyaman di perut meski sudah buang air besar
Terkadang adanya masalah psikis juga bisa menyebabkan gejala IBS. Pemicu tersebut misalnya kecemasan, depresi, kelelahan, serta kesulitan berkonsentrasi.
Simak ulasan lanjutan tentang sindrom iritasi usus besar (IBS) pada anak di halaman selanjutnya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Tonton juga video penyebab Si Kecil muntah dan cara mengatasinya:
SEPERTI APA DIAGNOSIS DAN CARA MENGOBATI IBS PADA ANAK?
Ilustrasi Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) pada Anak: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Diagnosis sindrom iritasi usus besar pada anak
Untuk menentukan pengobatan terbaik untuk IBS pada anak, dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dan menegakkan diagnosis yang tepat. Salah satunya melalui wawancara, dokter akan mencari tahu tentang gejala yang dialami.
Dalam penegakkan diagnosis IBS, anak biasanya mengalami sakit perut dan diare atau sembelit setidaknya seminggu sekali selama dua bulan.
Pemeriksaan penunjang lainnya jika perlu yaitu tes sampel feses, kolonoskopi, serta tes ultrasound.
Cara mengobati sindrom iritasi usus besar pada anak
Pengobatan untuk IBS umumnya bergantung pada penyebab yang mendasari, yakni jika dokter sudah mengidentifikasi sesuai faktor penyebab.
Meskipun belum ada obat untuk IBS, ada banyak perawatan yang dapat dilakukan orang tua untuk menunjang kenyamanan Si Kecil saat mengalami kondisi ini.
Berikut adalah beberapa perawatan yang bisa Bunda terapkan:
Suplemen probiotik
Probiotik adalah suplemen makanan yang memiliki bakteri hidup yang sama seperti di saluran cerna. Saat ini suplemen probiotik sudah tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk, atau tablet, yang dapat mengurangi gejala IBS pada anak jika diperlukan.
Konsultasikan dengan dokter guna menentukan dosis yang dianjurkan terkait probiotik. Bunda juga dapat memberikan asupan probiotik dari sumber lain seperti yoghurt.
Asupan serat
Dalam beberapa kasus sindrom iritasi usus besar pada anak, mungkin diperlukan perubahan pola makan yang signifikan. Namun, hal ini hanya boleh dilakukan atas anjuran dokter sesuai pemeriksaan.
Pemberian serat juga penting dilakukan, terutama jika Si Kecil mengalami gejala IBS seperti sembelit. Sumber serat alami misalnya seperti biji-bijian, oatmeal, buah-buahan dan sayur.
Obat-obatan
Bergantung pada gejala utama yang dialami anak, dokter juga dapat meresepkan obat. Contoh obat ini mungkin termasuk:
- Antidepresan, karena dapat mengurangi aktivitas saluran cerna dalam dosis rendah
- Obat antidiare
- Antispasmodik, untuk mengurangi kram
- Suplemen serat
- Obat pencaharÂ
Ingatlah bahwa hindari memberikan obat-obatan ini pada anak tanpa resep dokter. Dikhawatirkan efeknya justru memberi efek negatif bagi kesehatan saluran cernanya.
Demikian ulasan tentang serba-serbi sindrom iritasi usus besar atau IBS pada anak. Jika curiga Si Kecil mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu lakukan pemeriksaan segera ke dokter ya, Bunda.
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
Cara Membuat Slime yang Aman untuk Anak dan Manfaat Memainkannya

Parenting
3 Eksperimen Sederhana untuk Isi Kegiatan Si Kecil di Rumah, Seru Bun!

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda