Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penyebab Sindrom Iritasi Usus Besar pada Anak, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 07 Dec 2022 21:41 WIB

ilustrasi obat diare untuk anak
Ilustrasi Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) pada Anak: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Sindrom iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) tak cuma bisa menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bagaimana gejala sindrom IBS pada anak?

Dikutip dari Medical News Today, sindrom IBS pada anak seringkali dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut. Akibatnya, anak mungkin akan menjadi rewel karena merasa tidak nyaman dengan gejala tersebut.

Sebab IBS sendiri merupakan kondisi kronis yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan di seluruh sistem pencernaan. Sehingga dapat menyebabkan nyeri, diare, sembelit, dan juga kembung.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi ini terjadi ketika ada masalah dalam koneksi kerja antara otak dan usus. 

Sindrom iritasi usus besar (IBS) pada anak-anak

Sindrom iritasi usus besar (IBS) pada anak dapat juga muncul tanpa ada tanda-tanda kerusakan terdeteksi pada saluran pencernaan.

Dikutip dari Healthline, penyebab IBS pada anak bisa serupa dengan penyebab pada orang dewasa. Sindrom iritasi usus besar juga bukanlah penyakit tunggal, jadi kemungkinan disebabkan oleh beberapa penyebab.

Kemungkinan penyebab IBS pada anak meliputi:

  • Disfungsi dengan komunikasi saraf antara otak dan usus
  • Kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan
  • Pertumbuhan berlebih bakteri di usus kecil
  • Masalah dengan motilitas atau kontraksi otot saluran cerna
  • Gastroenteritis bakterial

Jika terdapat riwayat keluarga dengan sindrom iritasi usus besar, ada kemungkinan kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko anak terkena IBS. 

Gejala sindrom iritasi usus besar pada anak

Beberapa gejala sindrom iritasi usus besar pada anak yang dapat terjadi di antaranya:

  • Penurunan nafsu makan
  • Diare
  • Sembelit
  • Kembung
  • Sakit punggung
  • Kram dan nyeri di perut bagian bawah
  • Penurunan berat badan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Ada lendir di feses
  • Rasa tidak nyaman di perut meski sudah buang air besar

Terkadang adanya masalah psikis juga bisa menyebabkan gejala IBS. Pemicu tersebut misalnya kecemasan, depresi, kelelahan, serta kesulitan berkonsentrasi.

Simak ulasan lanjutan tentang sindrom iritasi usus besar (IBS) pada anak di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Tonton juga video penyebab Si Kecil muntah dan cara mengatasinya:

[Gambas:Video Haibunda]




SEPERTI APA DIAGNOSIS DAN CARA MENGOBATI IBS PADA ANAK?

Mengenal Bronkiolitis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter

Ilustrasi Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) pada Anak: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke

Diagnosis sindrom iritasi usus besar pada anak

Untuk menentukan pengobatan terbaik untuk IBS pada anak, dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dan menegakkan diagnosis yang tepat. Salah satunya melalui wawancara, dokter akan mencari tahu tentang gejala yang dialami.

Dalam penegakkan diagnosis IBS, anak biasanya mengalami sakit perut dan diare atau sembelit setidaknya seminggu sekali selama dua bulan.

Pemeriksaan penunjang lainnya jika perlu yaitu tes sampel feses, kolonoskopi, serta tes ultrasound.

Banner 6 Doa Anak Agar Sehat

Cara mengobati sindrom iritasi usus besar pada anak

Pengobatan untuk IBS umumnya bergantung pada penyebab yang mendasari, yakni jika dokter sudah mengidentifikasi sesuai faktor penyebab.

Meskipun belum ada obat untuk IBS, ada banyak perawatan yang dapat dilakukan orang tua untuk menunjang kenyamanan Si Kecil saat mengalami kondisi ini.

Berikut adalah beberapa perawatan yang bisa Bunda terapkan:

Suplemen probiotik

Probiotik adalah suplemen makanan yang memiliki bakteri hidup yang sama seperti di saluran cerna. Saat ini suplemen probiotik sudah tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk, atau tablet, yang dapat mengurangi gejala IBS pada anak jika diperlukan.

Konsultasikan dengan dokter guna menentukan dosis yang dianjurkan terkait probiotik. Bunda juga dapat memberikan asupan probiotik dari sumber lain seperti yoghurt.

Asupan serat

Dalam beberapa kasus sindrom iritasi usus besar pada anak, mungkin diperlukan perubahan pola makan yang signifikan. Namun, hal ini hanya boleh dilakukan atas anjuran dokter sesuai pemeriksaan.

Pemberian serat juga penting dilakukan, terutama jika Si Kecil mengalami gejala IBS seperti sembelit. Sumber serat alami misalnya seperti biji-bijian, oatmeal, buah-buahan dan sayur.

Obat-obatan

Bergantung pada gejala utama yang dialami anak, dokter juga dapat meresepkan obat. Contoh obat ini mungkin termasuk:

  • Antidepresan, karena dapat mengurangi aktivitas saluran cerna dalam dosis rendah
  • Obat antidiare
  • Antispasmodik, untuk mengurangi kram
  • Suplemen serat
  • Obat pencahar 

Ingatlah bahwa hindari memberikan obat-obatan ini pada anak tanpa resep dokter. Dikhawatirkan efeknya justru memberi efek negatif bagi kesehatan saluran cernanya.

Demikian ulasan tentang serba-serbi sindrom iritasi usus besar atau IBS pada anak. Jika curiga Si Kecil mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu lakukan pemeriksaan segera ke dokter ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda