Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ketahui Apa Itu Parenting Sittervising Lagi Tren di TikTok, Bikin Anak Lebih Mandiri?

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 04 Feb 2024 15:45 WIB

Contoh Jadwal Kegiatan Rutinitas Balita di Rumah agar Sehat dan Cerdas
Ilustrasi Ketahui Apa Itu Parenting Sittervising Lagi Tren di TikTok, Bikin Anak Lebih Mandiri?/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb
Daftar Isi
Jakarta -

Selalu ada perkembangan dan istilah baru dalam urusan pola asuh alias parenting. Baru-baru ini, sedang tren istilah parenting sittervising dalam sosial media TikTok. Bunda sudah tahu?

Tren pola asuh ini bahkan disebut-sebut berpotensi melatih anak lebih mandiri dan mampu bermain sendiri, sehingga tidak selalu bergantung pada keterlibatan orang tua. 

Meski masih menimbulkan pro dan kontra, tak ada salahnya kita pelajari bersama tentang pola asuh berikut ini.

Apa itu sittervising parenting?

Dikutip dari laman Motherly, pola asuh sittervising berarti orang tua mengawasi anak-anak dari posisi duduk. Alih-alih selalu bermain dengan mereka, tren ini mendorong orang tua untuk duduk rileks sejenak dan mengawasi anak dari jarak yang aman. 

Istilah sittervising sendiri diciptakan oleh Susan Allison, M.Ed. Menurutnya, gaya asuh ini bersifat mendukung baik bagi anak-anak dan orang tua.

Gambaran tentang sittervising parenting disebutkan oleh Allison yakni anak-anak bermain dan menghibur dirinya sendiri secara mandiri, sementara orang tua dapat duduk sejenak sambil tetap mengawasi. Baik anak maupun orang tua sama-sama merasa nyaman. Dengan kata lain: saling menguntungkan.

Selain mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan bermain secara mandiri (independent play), gaya asuh ini juga memberi orang tua waktu luang sejenak untuk sedikit bersantai.

Hal ini juga diyakini dapat menghilangkan tekanan bagi orang tua untuk selalu terlibat dalam aktivitas anak. Sekaligus juga mendorong terciptanya lingkungan yang aman bagi anak-anak, serta melatih mereka belajar mengatur diri sendiri.

Diharapkan bisa melatih kemandirian anak

"Dasar dari sittervising adalah agar orang dewasa tidak perlu selalu berinteraksi langsung (dan terkadang mengganggu) permainan atau aktivitas anak. Sebab terkadang anak-anak memerlukan pengalaman bermain tanpa orang dewasa," ungkap Allison.

Baginya, gaya pengasuhan sittervising baik sesekali dilakukan orang tua, terutama mereka yang tidak pernah merasa mendapat cukup waktu istirahat. 

Kapan sittervising bisa mulai dilakukan?

Disebutkan bahwa sittervising dapat mulai dilakukan bahkan sejak mereka masih bayi. Kuncinya, sadari bagaimana dan kapan momen tepat bagi Bunda untuk dapat membiarkan anak bereksplorasi sendiri dengan aman sambil tetap diawasi. 

Namun, salah satu hal terpenting yang perlu diingat tentang sittervising adalah Bunda harus selalu memantau keselamatan anak. 

Ciptakan lingkungan yang aman untuk anak dan cukup hadir di dekatnya. Untuk anak-anak yang usianya lebih kecil, Bunda bisa memberi mereka mainan kesukaannya terlebih dahulu.

Sementara untuk anak-anak yang usianya sudah lebih besar, Bunda bisa memberi mereka aktivitas atau bahkan kebebasan untuk memilih apa yang ingin dilakukan.

"Meski hanya 20 menit sehari, hal ini memberi anak saya kesempatan untuk berada di dunianya sendiri tanpa saya harus mengawasinya 24/7. Sekaligus juga memberi saya kesempatan untuk 'bernapas' tanpa harus terikat dengan anak saya sepanjang hari," imbuh Allison.

Manfaat anak bermain secara mandiri

Tahapan Perkembangan Kognitif pada Anak Usia 0-5 TahunIlustrasi anak bermain secara mandiri/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Dikutip dari laman Parents, anak-anak yang bermain sendirian memiliki banyak manfaat positif bagi tumbuh kembang. Termasuk meningkatkan kemandirian dan kreativitas, terutama karena tidak ada orang dewasa yang bisa memberi tahu mereka apa yang harus dimainkan. 

Waktu bermain sendiri juga membantu anak menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi, termasuk sendirian. Berikut ulasan manfaat anak bermain secara mandiri:

1. Melatih rasa aman

Terkadang orang tua tidak dapat berinteraksi dengan anak-anak selama 24/7. Ketika anak tahu cara bermain sendiri, mereka jadi tidak terlalu bergantung pada Bunda untuk sekadar menghibur. 

2. Mengasah imajinasi

Bermain sendiri dapat membantu melatih anak mencari ide baru untuk dicoba. Termasuk dengan menciptakan tokoh pahlawan super baru dalam pikirannya. Kondisi ini seringkali tidak muncul ketika anak bermain dengan teman atau bahkan orang tua. 

3. Mengembangkan kemandirian sosial

Bermain sendiri mengembangkan rasa kemandirian yang kuat pada anak. Mereka tidak harus selalu berada di dekat orang lain. Kemandirian sosial ini akan membantu mereka merasa nyaman dalam situasi apapun.

Allison memahami bahwa tak sedikit orang berpendapat bahwa gaya asuh sittervising hanyalah cara mengasuh anak 'secara malas'. Namun baginya, ini lebih merupakan pilihan sadar yang dibuat untuk menciptakan manfaat bagi orang tua dan anak. 

Terutama bagi orang tua yang membutuhkan waktu istirahat sejenak dan tidak memiliki sosok lain untuk membantu mengurus keperluan rumah. Nah, bagaimana pendapat Bunda tentang parenting sittervising ini?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda