HaiBunda

PARENTING

10 Cara Mendidik Anak yang Baik Sesuai Karakter danTalentanya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Jumat, 08 Mar 2024 20:20 WIB
Cara mendidik anak sesuai karakter dan talentanya/ Foto: Getty Images/Panupong Piewkleng

Mendidik anak dengan memperhatikan karakter dan bakatnya adalah kunci utama membentuk pribadi anak yang tangguh. Setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda, sehingga pendidikan yang disesuaikan dengan karakter dan talentanya sangatlah penting, Bunda.

Mendidik tidak hanya tentang memberikan pengajaran umum, tetapi juga tentang memahami dan merespons karakter serta bakatnya secara individu. Dengan memperhatikan karakter dan talenta Si Kecil, Bunda dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangannya secara optimal.

Menurut psikolog, perkembangan seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor keturunan, tetapi juga oleh lingkungan dan pengalaman yang dialaminya. Si Kecil membutuhkan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan terstruktur selama masa kanak-kanak mereka.


Namun, mereka juga perlu diberikan kesempatan untuk merasakan otonomi, membangun kompetensi, dan memiliki hak untuk membuat pilihan dalam proses perkembangannya. Kombinasi pola asuh ini, akan membantunya berkembang secara optimal.

Mendidik anak sesuai dengan karakter dan bakatnya membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan komitmen yang kuat, karena hasilnya sangatlah berharga. Bunda bisa memetiknya dengan rasa bangga di masa depan.

Cara mendidik anak yang baik sesuai karakter dan talentanya

Lalu, apa saja cara yang dapat diterapkan orang tua untuk mendidik anak agar baik sesuai karakter dan talentanya sejak dini? Berikut ulasannya yang dikutip dari CNBC dan berbagai sumber. Simak selengkapnya yuk, Bunda.

1. Mendidik anak untuk percaya diri

Membangun kepercayaan diri anak bisa ditumbuhkan dari pengalaman menghadapi tantangan, menemukan solusi atas masalah, dan bangkit setelah mengalami kegagalan. Menyelesaikan masalah atau tugas untuk anak, hanya akan membuat mereka merasa tidak dianggap mampu melakukan sesuatu.

Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri yang kuat memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bangkit kembali. Oleh sebab itu, Bunda perlu memberikan kesempatan mereka belajar dari pengalaman mereka sendiri, bahkan jika terkadang mereka gagal. 

2. Menumbuhkan Empati

Dalam menumbuhkan empati pada anak sejak dini. Bunda perlu mengenalkan tindakan empati seperti merasakan dan berbagi perasaan orang lain, kepedulian empati mendorong untuk bertindak dengan kasih sayang, memahami pikiran orang lain atau melihat dari sudut pandang mereka.

Anak-anak memerlukan kosakata emosional untuk mengembangkan empati. Cara ini dapat dilakukan untuk mengembangkan rasa empati terhadap Si Kecil. Salah satunya yaitu memberi label emosi dengan mengucapkan emosi secara sengaja, sesuai dengan konteksnya membantu anak memperluas kosakata emosinya.

Kemudian, mengajukan pertanyaan dengan bertanya pada anak tentang perasaannya membantu mereka menyadari bahwa semua perasaan itu normal. 

Selain itu, Bunda juga dapat berbagi perasaan dengan Si Kecil karena mereka membutuhkan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dengan aman. Bunda bisa menciptakan ruang untuk itu dengan berbagi emosinya. Lalu, mengajak Si Kecil untuk memperhatikan orang lain dengan mengamati wajah dan bahasa tubuh orang lain di sekitar bisa membantu anak memahami perasaan orang lain. 

3. Menanamkan cara pengendalian diri

Kemampuan mengelola perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginan adalah salah satu kekuatan yang paling erat kaitannya dengan kesuksesan. Ini juga merupakan rahasia penting yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk membantu anak-anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Salah satunya dengan menerapkan jeda stres. Memberikan waktu untuk merenungkan sebelum bertindak. Mengajarkan "perintah jeda" yang dapat digunakan anak untuk mengingatkan mereka agar berhenti sejenak dan berpikir sebelum melakukan tindakan. 

4. Menumbuhkan sikap integritas

Integritas merupakan kumpulan keyakinan, kapasitas, sikap, dan keterampilan yang dipelajari dalam membentuk pedoman moral bagi anak-anak, membantu mereka memahami dan menerapkan hal yang benar. Menetapkan harapan bagi diri sendiri adalah bagian penting dari gambaran ini. Namun, tak kalah pentingnya adalah memberikan ruang kepada mereka untuk mengembangkan identitas moral mereka sendiri, yang dapat mirip atau berbeda dengan identitas Bunda.

Mengakui dan memberi pujian ketika Si Kecil melakukan hal terpuji. Ini penting untuk membuat mereka sadar bahwa Bunda menghargainya. Sampaikan tentang integritas, kemudian jelaskan tindakannya sehingga mereka memahami apa dilakukan pantas mendapat pengakuan.

5. Membangun keingintahuan anak

Rasa ingin tahu adalah pengakuan, pengejaran, dan keinginan untuk menjelajahi peristiwa-peristiwa baru, yang menantang dan tidak pasti. Dalam membantu anak-anak mengembangkan rasa ingin tahu mereka, Bunda bisa menggunakan mainan, gadget, dan permainan terbuka. Misalnya, memberi mereka cat, benang, dan stik es krim untuk membuat konstruksi atau menawarkan klip kertas dan pembersih pipa, kemudian menantang Si Kecil untuk menemukan berbagai cara kreatif untuk menggunakannya. 

6. Menumbuhkan kegigihan pada anak

Ketekunan membantu anak-anak bertahan ketika menghadapi rintangan yang membuat mereka cenderung menyerah. Kesalahan sering kali membuat mereka merasa terhambat dalam mencapai tujuan dan kesuksesan. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk membantu Si Kecil menghadapi dan mengidentifikasi kesalahan mereka tanpa membuat masalah terasa terlalu besar.

Beberapa anak mungkin merasa kewalahan dengan beban tugas atau masalah yang dihadapi. Mengerjakan tugas atau masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bisa membantu anak-anak yang sulit berkonsentrasi atau memulai.

Misalnya, Bunda bisa mengajari Si Kecil untuk mengerjakan tugas dengan menutupi bagian dari soal matematika dengan selembar kertas, meninggalkan satu baris terbuka untuk dikerjakan. Kemudian, mereka bisa menurunkan kertas tersebut sedikit demi sedikit setiap kali satu baris selesai dikerjakan.

Kepercayaan diri dan ketekunan akan tumbuh saat mereka berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang lebih besar secara mandiri.

7. Mengajarkan rasa optimis pada anak

Anak yang memiliki pola pikir optimis, melihat tantangan dan hambatan sebagai sesuatu yang bersifat sementara dan dapat diatasi. Kebiasaan itu akan memberikan mereka peluang lebih besar untuk berhasil.

Anak-anak yang pesimis cenderung melihat tantangan sebagai hal yang permanen, seperti balok semen yang tidak mungkin dipindahkan, dan ini membuat mereka cenderung untuk menyerah. Mengajari Si Kecil untuk menjadi optimis dimulai dari contoh yang diberikan oleh orang tua.

8. Memahami aktivitas dan metode belajar anak

Setiap anak memiliki kegiatan favorit dan preferensi belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka belajar dengan mendengarkan, sementara yang lain lebih suka belajar melalui media visual. Penting bagi Bunda untuk memahami preferensi belajar anak-anak agar dapat mengajar mereka sesuai minat dan bakat yang dimiliki.

Dengan memahami cara mereka belajar dan minat mereka dalam aktivitas tertentu, Bunda dapat menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dan lebih efektif bagi perkembangan karakter dan talenta mereka.

9. Kenali jenis-jenis karakter pada anak

Dalam memahami berbagai tipe karakter anak, sangat penting bagi orang tua agar dapat mendidik mereka dengan tepat. Karakter anak dapat dibagi menjadi dua tipe utama.

Introvert adalah karakter yang cenderung menyendiri dan lebih suka refleksi pribadi. Sedangkan ekstrovert merupakan karakter yang senang berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.

Dengan memahami perbedaan ini, Bunda dapat mengembangkan strategi pendekatan yang sesuai untuk mendukung perkembangan anak sesuai dengan karakteristik individunya.

10. Dukungan dengan fasilitas yang lengkap

Memberikan kesempatan dan fasilitas yang lengkap kepada anak merupakan hal yang sangat penting bagi orang tua, tujuannya agar mereka dapat mengeksplorasi bakatnya secara lebih dalam. Siapkan berbagai media pembelajaran yang menyenangkan, seperti pemutar video, radio, buku cerita, laptop, dan berbagai jenis mainan.

Selain itu, membangun komunikasi yang baik dengan anak dan mendengarkan ceritanya akan membantu Bunda lebih mudah mengenali karakter dan bakatnya.

Memberikan kesempatan eksplorasi, membangun komunikasi yang baik, dan memilih sekolah yang sesuai akan membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Demikian ulasan tentang cara mendidik anak yang baik sesuai karakter dan talentanya. Semoga dapat memberikan inspirasi dan acuan dalam mendidik Si Kecil untuk menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Anak Mengalami Bullying yang Tak Disadari & Cara Menanganinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Klitoris akan Berubah Setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya

Kehamilan Melly Febrida

Catat Bun! 7 Makanan ini Bantu Tingkatkan Daya Ingat Anak

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

12 Th Menikah, Ini Jawaban Sinta 'Keong Racun' saat Ditanya Mengapa Belum Kunjung Hamil

Kehamilan Amrikh Palupi

Cerita Xaviera Putri CoC Debut di TV Korea bareng Heo Seong Beom University War

Mom's Life Pritadanes & Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

Apakah Klitoris akan Berubah Setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya

10 Tempat dan Rumah Sunat di Semarang dan Sekitarnya, Lengkap dengan Estimasi Biaya

Catat Bun! 7 Makanan ini Bantu Tingkatkan Daya Ingat Anak

Cerita Xaviera Putri CoC Debut di TV Korea bareng Heo Seong Beom University War

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK