PARENTING
4 Kanker Paling Banyak pada Anak, ketahui Penyebab hingga Peran Nutrisi untuk Pencegahan
Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A | HaiBunda
Jumat, 23 Feb 2024 19:32 WIBKanker pada anak merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi orang tua di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun relatif jarang terjadi dibandingkan dengan kanker pada orang dewasa, namun angka kejadian kanker pada anak di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Faktor-faktor penyebabnya pun cukup kompleks, mulai dari genetik hingga lingkungan sekitar. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang kanker pada anak, termasuk makanan pemicu dan kebiasaan yang dapat berkontribusi pada risiko terjadinya kanker pada anak-anak.
Jenis kanker paling banyak terjadi pada anak-anak di Indonesia
Meskipun ada berbagai jenis kanker yang dapat menyerang anak-anak, namun beberapa jenis kanker memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Di Indonesia, beberapa jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak antara lain:
1. Leukemia
Merupakan jenis kanker darah yang paling umum pada anak-anak. Leukemia terjadi ketika sel-sel darah putih tidak berkembang dengan normal dan secara berlebihan menumpuk dalam sumsum tulang.
2. Limfoma
Kanker yang menyerang sistem limfatik, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Limfoma dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kelenjar getah bening, amandel, atau organ limfatik lainnya.
3. Tumor Otak
Kanker yang terjadi di otak atau di sekitar jaringan otak. Tumor otak pada anak-anak dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan fisik dan kognitif mereka.
4. Retinoblastoma
Merupakan jenis kanker mata yang biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Retinoblastoma terjadi ketika sel-sel retina mengalami pertumbuhan tidak normal.
Penyebab kanker pada anak
Meskipun belum semua penyebab kanker pada anak dipahami sepenuhnya, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Beberapa di antaranya termasuk:
- Genetik: Faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam perkembangan kanker pada anak-anak. Jika ada riwayat kanker dalam keluarga, anak tersebut mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker.
- Paparan zat berbahaya: Paparan terhadap zat-zat berbahaya seperti asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia beracun juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak.
- Radiasi: Paparan radiasi, baik dari sumber alamiah maupun buatan manusia, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak.
- Gaya hidup dan kebiasaan makan: Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak.
Makanan pemicu dan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kanker pada anak
Beberapa makanan dan kebiasaan tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker pada anak-anak. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya:
1. Makanan tinggi lemak
Konsumsi makanan tinggi lemak, terutama makanan cepat saji dan makanan olahan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker pada anak-anak. Lemak jenuh dan trans dalam makanan ini dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko untuk perkembangan kanker.
2. Konsumsi gula berlebih
Makanan dan minuman yang tinggi gula juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker pada anak-anak. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan resistensi insulin, yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
3. Kurangnya konsumsi Serat
Kurangnya konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran, dan sumber makanan nabati lainnya juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak. Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko peradangan, yang merupakan faktor risiko untuk perkembangan kanker.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
Anak-anak yang memiliki gaya hidup yang kurang aktif fisik juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker. Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko terjadinya peradangan.
Peran nutrisi dalam pencegahan kanker pada anak
Selain menghindari makanan pemicu dan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kanker pada anak-anak, peran nutrisi juga sangat penting dalam pencegahan kanker. Beberapa tips nutrisi yang dapat membantu melindungi anak-anak dari risiko kanker meliputi:
- Konsumsi makanan sehat: Mendorong anak-anak untuk mengkonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein sehat seperti ikan, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak dapat membantu menjaga kesehatan mereka dan mengurangi risiko terjadinya kanker
- Batasi konsumsi makanan olahan: Membatasi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, makanan tinggi lemak, dan makanan tinggi gula dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kanker pada anak-anak.
- Minum air yang cukup: Memastikan anak-anak mengkonsumsi cukup air setiap hari juga penting untuk menjaga kesehatan mereka dan mencegah risiko kanker.
- Mendorong aktivitas fisik: Mendorong anak-anak untuk menjadi lebih aktif secara fisik dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko terjadinya kanker.
Penyebab kanker pada anak belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk genetik, paparan zat berbahaya, radiasi, dan gaya hidup tidak sehat. Makanan pemicu seperti makanan tinggi lemak, konsumsi gula berlebih, kurangnya konsumsi serat, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup anak-anak mereka serta memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dan cukup aktivitas fisik untuk mengurangi risiko terjadinya kanker.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(dse/rap)