
parenting
7 Makanan Pemicu yang Bisa Sebabkan Kanker Darah pada Anak
HaiBunda
Rabu, 30 Jul 2025 14:54 WIB

Kanker darah seperti leukemia adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Nah, diketahui ada beberapa makanan pemicu yang bisa menyebabkan kanker darah pada anak.
Menurut American Cancer Society, penyakit ini bahkan menyumbang 1 dari setiap 3 kasus kanker yang didiagnosis pada kelompok usia anak.Â
Nutrisi memainkan peran besar dalam hasil pengobatan. Oleh sebab itu, pengaturan makanan sehari-hari pun menjadi penting.
Menurut tinjauan dalam jurnal Diagnostics, anak-anak dengan berat badan sehat memiliki komplikasi pengobatan yang lebih sedikit dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik, dibandingkan mereka yang kekurangan atau justru kelebihan gizi (kelebihan berat badan).
Kebutuhan nutrisi harian anak
Anak-anak sebenarnya tidak memerlukan pola makan khusus, namun variasi adalah kuncinya.Â
"Bukan berarti mereka harus makan lebih banyak dari satu jenis makanan dan mengurangi jenis makanan lain, melainkan penting untuk mencakup kelima kelompok makanan utama," kata ahli gizi klinis anak, Elizabeth Tiffany dikutip dari Everyday Health.
Kelima kelompok itu meliputi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, serta produk susu atau alternatif susu. Sebagai contoh, protein bisa didapat dari bahan makanan seperti ikan, ayam, dan telur.
Makanan pemicu kanker yang sebaiknya dihindari
Meski faktor genetik dan paparan lingkungan seperti radiasi atau bahan kimia berperan besar dalam risiko leukemia, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan dan asupan nutrisi juga bisa berkontribusi.
Peningkatan risiko akibat pola makan ini bahkan juga bisa terjadi pada usia dini. Sebab, makanan tertentu diketahui mengandung zat berbahaya seperti karsinogen, yang bila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang dapat memicu kerusakan DNA dan mempengaruhi sistem imun.
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa contoh jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker:
1. Daging olahan
Daging olahan atau processed meat adalah semua jenis daging yang diawetkan melalui proses pengawetan atau pengalengan. Sebagian besar daging olahan adalah daging merah, termasuk di antaranya seperti sosis, nugget, kornet, dan lain-lain.Â
Beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi tinggi daging olahan dengan meningkatnya risiko leukemia pada anak-anak. Hal ini karena zat pengawet yang digunakan dapat merusak DNA sel darah dan menyebabkan mutasi.
Sebaiknya, kurangi konsumsi daging olahan dan beralih ke sumber protein alami seperti ayam tanpa lemak, ikan, dan telur rebus.
2. Makanan yang digoreng atau dibakar dengan suhu tinggi
Ketika makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi, senyawa bernama akrilamida dapat terbentuk. Hal ini bisa terjadi selama proses menggoreng, memanggang, dan membakar.
Makanan bertepung yang digoreng memiliki kandungan akrilamida paling tinggi. Hal ini termasuk produk kentang goreng seperti french fries. Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa akrilamida merusak DNA dan memicu apoptosis, atau kematian sel.
Selain meningkatkan risiko kanker, konsumsi makanan gorengan dalam jumlah besar juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi ini sama-sama dapat memicu stres oksidatif dan peradangan, yang pada akhirnya juga meningkatkan risiko kanker.
3. Makanan yang dimasak terlalu matang
Memasak makanan terlalu matang atau sampai gosong, terutama daging, disebut dapat menghasilkan karsinogen. Menurut sebuah studi tahun 2020, memasak daging dengan suhu tinggi menciptakan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang bersifat karsinogenik.
Kemungkinan memasak terlalu matang meningkat saat Bunda memasak dengan suhu tinggi atau di atas api terbuka. Ini termasuk metode seperti memanggang, barbeque, atau juga menggoreng dengan wajan.
Food and Drug Administration (FDA) juga menyatakan bahwa memasak makanan bertepung terlalu lama, seperti kentang goreng, akan meningkatkan pembentukan akrilamida.
Untuk mengurangi risiko karsinogen akibat memasak dengan suhu tinggi, cobalah metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, pressure cooking, memanggang dengan suhu rendah, dan memasak dengan slow cooker.
4. Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan
Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan seperti roti putih, kue manis, biskuit, sereal manis, dan minuman bergula tinggi dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah dan insulin.Â
Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan peradangan dan stres oksidatif, dua faktor penting dalam perkembangan kanker.
Hindari kebiasaan anak-anak mengonsumsi makanan tinggi gula, karena juga berisiko mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Sebaiknya ganti makanan olahan dengan sumber karbohidrat kompleks seperti oatmeal, roti gandum, dan buah utuh.
5. Makanan dengan pewarna dan pengawet buatan
Beberapa bahan pewarna makanan buatan sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering dan banyak, terutama yang banyak ditemukan dalam permen, minuman kemasan, dan camilan anak-anak.Â
Meski studinya masih sedikit, sebagian besar ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi bahan tambahan sintetis, terutama pada anak yang lebih rentan terhadap efek toksik.
6. Makanan cepat saji (fast food)
Fast food tidak hanya tinggi lemak jenuh dan gula, tapi juga mengandung lemak trans, penguat rasa yang seringkali jumlahnya tidak sedikit.
Hal ini dikhawatirkan bisa memicu peradangan kronis, obesitas, dan resistensi insulin, yang semuanya meningkatkan risiko perkembangan kanker, termasuk kanker darah.
Supaya anak lebih terbiasa untuk mengonsumsi makanan utuh bergizi seimbang, jadwalkan waktu makan bersama keluarga dengan menu makanan rumahan yang lebih sehat.
7. Makanan kalengÂ
Hindari juga kebiasaan anak berlebihan mengonsumsi makanan kalengan atau juga makanan yang dikemas dalam kemasan plastik. Bahan kimia berbahaya seperti Bisphenol-A (BPA) diketahui kerap dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk leukemia.
BPA bisa larut ke dalam makanan, terutama jika makanan tersebut dipanaskan dalam kemasan plastik. Hindari sebisa mungkin anak terbiasa mengonsumsi makanan yang diolah dan diawetkan ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Kebiasaan yang Bisa Jadi Penyebab Kanker Anak, Hindari Segera Bun!

Parenting
3 Anak Artis Menderita Leukemia, Putri Denada Berjuang hingga Sembuh

Parenting
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda